Sabtu, 11 Jun 2011

Republika Online

Republika Online


Presiden Suriah Perintahkan Militer Perkosa Warganya

Posted: 11 Jun 2011 11:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, GUVECCI - Beberapa militer Suriah yang ikut melarikan diri ke Turki mengungkapkan kekejaman yang dilakukan oleh rezim presiden Bashar al-Assad.

Mereka mengatakan kepada media Prancis AFP, Sabtu (11/6) telah disuruh menembaki warga sipil yang tidak bersenjata dan militer diperintahkan untuk melakukan pemerkosaan. Siapa yang tidak patuh harus dihukum mati, tutur mereka.

Seorang tentara melarikan diri setelah melakukan 'operasi pembersihan' di al-Rastan, propinsi Homs. "Kami diberitahu bahwa mereka bersenjata, tapi saat kami datang mereka hanyalah warga sipil biasa. Kami menerima perintah untuk menembak. Kami masuk ke rumah-rumah penduduk dan harus menembaki semua penduduk."

Militer Ahmed Khalaf berkata bahwa rezim mengerahkan penembak jitu dari gerakan Libanon Hezbollah untuk menghabisi para militer yang tidak patuh.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Disuruh Bayar Biaya Pendudukan AS, Irak Geram Menolak Mentah-Mentah

Posted: 11 Jun 2011 10:28 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD - Irak mengecam usulan seorang anggota Kongres AS yang berkunjung ke Baghdad bahwa pemerintah Irak harus membayar "mega-dollar" yang telah dibelanjakan Washington dalam pendudukan Irak sejak 2003.

Dana Rohrabacher, anggota Kongres Amerika dari kubu Republik, berkunjung ke Baghdad pada Jumat (10/6) bersama dengan lima anggota kongres lainnya. Reuters melaporkan bahwa juru bicara pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh, menilai usulan Rohrabacher itu benar-benar tidak bertanggung jawab. Dia menegaskan bahwa anggota Kongres AS itu tidak disambut di Irak.

"Mereka sengaja mengangkat isu kontroversial yang akan mempengaruhi hubungan strategis antara Irak dan Amerika Serikat. Mereka menuntut kompensasi perang dan kami tidak berkewajiban membayar apapun kepada siapa saja yang terlibat dalam invasi ke Irak,'' tukas Ali.

Setelah pernyataana al-Dabbagh itu, Kedutaan Besar Amerika di Irak menyatakan bahwa usulan Rohrabacher itu tidak mewakili sikap resmi Washington. Usulan biaya kompensasi pendudukan Iran itu semata-mata pendapat pribadinya.

Rohrabacher menyampaikan pendapatnya kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki. Rohrabacher mendesak Irak aga membayar ganti rugi kepada AS yang telah mengeluarkan biaya dalam pendudukan Irak. Usulan miring dana itu muncul saat Washington dan Baghdad tengah membahas penarikan pasukan militer AS dari Irak hingga akhir tahun ini.

Amerika Serikat bersikeras untuk menjaga sekitar 50.000 pasukannya di Irak untuk waktu yang lebih lama. Sementara, para pejabat Irak menekankan bahwa mereka harus ditarik mundur sesuai dengan kesepakatan keamanan SOFA yang ditandatangani kedua negara.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan