Isnin, 20 Jun 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Anak 9 Tahun Mengenakan Rompi Bunuh Diri

Posted: 20 Jun 2011 06:46 PM PDT

Bom bunuh diri - ilustrasi (ANTARANews/Ardika)

Berita Terkait

Video

Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Polisi Pakistan mengatakan, Senin, mereka telah menahan seorang siswi berusia sembilan tahun yang diduga telah diselempangi dengan bom dan diminta untuk meledakkan sebuah pos pemeriksaan polisi di bagian barat laut negara itu.

Meskipun tujuannya tidak dapat dipastikan dengan segera, itu adalah pertama kalinya seorang anak perempuan dilaporkan membawa bom di Pakistan dan dapat menandai taktik baru yang menggelisahkan dari Taliban dan gerilyawan lainnya.

Ia ditangkap sekitar 50 meter dari pos pemeriksaan polisi Islam Darra di pinggitan Taimargara, kota penting di distrik Lower Dir, tempat Pakistan pada 2009 berperang untuk menumpas pemberontakan Taliban.

Polisi menuturkan anak perampuan itu menyatakan telah diculik beberapa hari lalu di Peshawar, kota penting di barat laut, dan dibawa ke Lower Dir dekat perbatasan Afghanistan.

"Ia mengenakan (rompi) bom delapan kilogram, yang sangat berat untuk usianya. Bahasa tubuhnya mencurigakan," kata kepala polisi regional, Qazi Jamil-ur-Rehman pada AFP melalui telepon.

"Ia anak sekolah yang tak berdosa dan ketakutan. Ia sekarang bersama kami dan kami sedang berusaha untuk menghubungi keluarganya," Rehman menambahkan.

Anak perempuan itu tampil di televisi nasional mengenakan seragam sekolah biru dan putih.

"Mereka menahan saya di sebuah rumah dan mereka mengatakan pada saya untuk menekan tombol ketika saya mencapai dekat polisi," katanya pada wartawan dalan konferensi pers.

Polisi menyatakan mereka telah memburu orang-orang yang bertanggung jawab.

Serangan bunuh diri oleh wanita dan anak sangat jarang di Pakistan, tapi kelompok gerilyawan telah berulangkali menggunakan anak laki-laki muda.

Pada 26 Desember 2010, seorang wanita pembom bunuh diri yang memakai burqa menyerang sebuah tempat pembagian pangan PBB dan menewaskan 43 orang di Khar, kota penting di daerah suku Bajaur yang bergolak yang berbatasan dengan Afghanistan.

Hampir 4.500 orang telah tewas di Pakistan dalam sejumlah serangan, yang dipersalahkan pada Taliban dan jaringan gerilyawan lainnya yang bermarkas di wilayah suku itu sejak tentara pemerintah menyerang sebuah masjid kelompok garis keras di Islamabad pada 2007.

(UU.S008) (*)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pecandu Minuman Tenggak Cairan Pembersih Tangan

Posted: 20 Jun 2011 06:41 PM PDT

Melbourne (ANTARA News) - Seorang pria yang meminum enam botol cairan pembersih tangan sewaktu dirawat di rumah sakit karena ia mengira cairan itu adalah minuman beralkohol telah membuat pekerja rumah sakit menggunakan jel antibakteri untuk menyelamatkan jiwanya.

Para dokter di The Alfred Hospital di Melbourne, Australia terkejut ketika mereka mengetahui pria itu telah menenggak enam botol cairan pembersih tangan. Akibatnya ialah kandungan alkohol di dalam darahnya tercatat 0,271 persen --atau sama dengan orang meminum bir sebanyak 20 botol kecil.

Pria yang berusia 45 tahun itu telah menjalani pengobatan karena menderita radang lambung yang berkaitan dengan alkohol ketika ia menghabiskan cairan pembersih tangan sebanyak 375 mililiter, yang berisi ethanol 66 persen. Cairan tersebut biasa digunakan oleh staf medis untuk mencegah penularan penyakit di antara pasien.

Dr. Michael Olmeadow, dokter konsultan di rumah sakit tersebut, mengatakan pria itu beruntung karena bisa selamat.

Ia mengatakan meskipun peristiwa tersebut bukan pertama kali, itu adalah kasus paling serius yang pernah ia hadapi dan menyoroti perlunya pihak rumah sakit memberi baut pada botol cairan pembersih tangan sehingga botol cairan itu cuma bisa diisi-ulang tapi tak bisa diangkat.

"Botol cairan ini ada di seluruh bangsal dan digunakan terus-menerus," kata Dr, Olmeadow kepada AAP.

"Kami perlu memilikinya sebab pengendalian penyebaran penyakit di rumah sakit sangat penting dan dokter serta staf tak bisa dibiarkan masuk dan keluar kamar pasien tanpa perlindugan terhadap penyebaran kuman.

Botol cairan pembersih tangan biasanya ditaruh di keranjang kawat yang ditempelkan ke tembok rumah sakit dan dapat dengan mudah diangkat.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan