Selasa, 18 Januari 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Belum Ada Suap di Balik Paspor Gayus

Posted: 18 Jan 2011 06:15 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan, orang yang membawa paspor asli milik Margareta (5) yang kemudian digunakan Gayus Halomoan Tambunan untuk keluar negeri terancam sanksi pidana.

"Nah, sekarang kenapa paspor bisa keluar? Kalau itu bukan kelalaian, tapi tindak pidana. Siapa pelakunya? Kami masih menunggu tim selesai mendalami," kata Patrialis seusai melantik 39 konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Jakarta, Selasa (18/1/2011) malam.

Berdasarkan hasil penyelidikan tim gabungan Kemhuk dan HAM dan Mabes Polri, Patrialis mengakui, petugas-petugas Imigrasi telah lalai menjalankan tugas.

Belum ditemukan bukti penerimaan suap, tetapi kemungkinan masih ada mengingat pemeriksaan masih terus berlangsung. Adapun kelalaian petugas Kantor Imigrasi Jaktim, menurut Patrialis, cukup banyak, yakni terkait siapa petugas yang bertanggung jawab menyimpan blanko paspor yang belum terpakai, seperti tempat pembayaran dan tempat menyimpan brankas.

Ia berharap ke depan petugasnya benar-benar teliti. Hasil pemeriksaan sejauh ini memperlihatkan bahwa ada kelalaian dari pihak pegawai Imigrasi, misalnya, saat paspor dengan nama Sony Laksono ternyata dilewatkan saja walau kode yellow allert menyala.

"Harusnya diteliti, nah penelitian itu kan ada kode-kode yang harus dilihat secara protap," lanjut Patrialis.

Ternyata secara kasat mata, lanjutnya, terdapat enam kekurangan yang seharusnya sangat mudah diketahui oleh petugas Imigrasi. "Jadi ini termasuk canggih. Bukan hanya di bandara kita saja paspor palsu ini lolos, tapi juga di bandara-bandara lainnya."

Karena itu, ia mengatakan, bisa saja pembuat paspor palsu tersebut hanya bekerja sama, tetapi bisa jadi sindikasi, atau mungkin termasuk konspirasi. "Tetapi itu belum bisa disimpulkan, paling tidak dari Imigrasi diketahui mereka ada peran ketika Gayus keluar tahanan."

Sebelumnya, Patrialis telah menonaktifkan sedikitnya 16 petugas Imigrasi, baik di Kantor Imigrasi Jakarta Timur maupun di Bandara Soekarno-Hatta, untuk kepentingan pemeriksaan terkait keterlibatan pembuatan paspor palsu Gayus dengan nama Sony Laksono dan terkait kelalaian memeriksa paspor di tempat pemeriksaan Imigrasi.

ANT

Sumber :

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Wapres Diragukan Selesaikan Century

Posted: 18 Jan 2011 02:34 PM PST

Kasus Century

Wapres Diragukan Selesaikan Century

Editor : Marcus Suprihadi

Selasa, 18 Januari 2011 | 22:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo, yang dikenal vokal dalam mengkritisi sikap pemerintah, kembali berbicara lantang.  Bambang yang juga anggota Dewan Pengawas Kasus Bank Century meragukan kemampuan Wakil Presiden Boediono melaksanakan 12 intruksi Presiden SBY, termasuk soal kasus dana talangan Bank Century.

"Saya ragu bahwa 12 Instruksi Presiden tentang penegakan hukum yang dikeluarkan Senin (17/1/2011) kemarin akan menyelesaikan masalah. Apalagi, pengawasan pelaksanaan instruksi tadi dilimpahkan kepada Wapres," kata Bambang, Selasa (18/1/2011).

Bambang kemudian mempertegas isi dari 12 instruksi tersebut. Empat di antaranya adalah tentang penuntasan kasus Bank Century.

"Menurut saya, itu ajaib. Pertama karena Presiden menyerahkan pengawasannya kepada wakil Presiden yang notabene dianggap bagian dari masalah kasus Bank Century yang akan diawasinya. Masak, orang yang dirinya justru terindikasi bermasalah berdasarkan keputusan DPR disuruh mengawasi?" sindir Bambang.

"Kemudian, bagaimana mungkin instruksi itu akan berjalan efektif tanpa penegasan batas waktu dan sanksi bagi pejabat yang melaksanakan. Jadi, jangan salahkan publik atau masyarakat kalau instruksi tersebut (dianggap) tidak lebih dari basa-basi atau strategi buying time saja," katanya.

Bahkan, lanjut Bambang, dengan menyerahkan pengawasan kepada Wapres Boediono, publik akan menilai Presiden buang badan. "Kalau mau efektif instruksi tersebut, pengawasannya harus langsung Presiden. Bukan Wapres Boediono," Bambang menandaskan. (Tribunnews.com/yat)

tribunnews.com

Sumber :

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan