Selasa, 18 Januari 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Menlu Laos Kunjungi Candi Borobudur

Posted: 18 Jan 2011 04:17 AM PST

Selasa, 18 Januari 2011 19:17 WIB | Hiburan | Seni/Teater/Budaya | Dibaca 250 kali

Magelang (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Laos Thongloun Sisoulith, Selasa, mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk melihat secara langsung kondisi candi peninggalan budaya dunia ini.

Menlu Laos didampingi Duta Besar RI untuk Laos, Dubes Laos, Dirjen Menlu RI beserta staf dari Kementerian Luar Negeri menaiki Candi Borobudur hingga lantai 10.

Rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut memasuki Candi Borobudur lewat pos VII kemudian naik melalui Pos Kenari di sebelah barat candi.

Rombongan Menlu Laos diterima secara langsung oleh Direktur Operasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Linus Jonan didampingi Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno. Kunjungan berlangsung sekitar satu jam.

Para tamu melakukan pradaksina mengelilingi Candi Borobudur pada lantai 10 sebanyak tiga kali.

"Kunjungan Menlu Laos dan rombongan merupakan kunjungan wisata, untuk meninjau Candi Borobudur pascaerupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu," kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo.

Menurut dia, Menlu Laos dan rombongan tampak antusias mendengarkan penjelasan salah seorang pemandu wisata, yang menceritakan sejarah Candi Borobudur dan kisah yang tersembunyi di balik relief candi.

Usai mengunjungi Candi Borobudur, Menlu Laos juga mengunjungi Museum Kapal (Samudera Raksa) dan Museum Karmawibangga di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur.

(H018/M008/S026)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Presiden Dianugerahi Pakaian Kebesaran Batak

Posted: 18 Jan 2011 03:27 AM PST

Selasa, 18 Januari 2011 18:27 WIB | Hiburan | Seni/Teater/Budaya | Dibaca 439 kali

Toba Samosir, Sumut (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono dianugerahi pakaian kebesaran adat Batak oleh pemuka adat enam puak Batak di sela peresmian Museum Batak TB Silalahi Center di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

"Makna penganugerahan pakaian kebesaran ini sebagai pertanda bahwa Presiden secara resmi telah menjadi bagian dari enam puak suku Batak," ujar Nainggolan, salah seorang tokoh masyarakat Toba Samosir di Balige, Selasa.

Ia mengatakan, pakaian kebesaran yang diberikan berdasarkan kesepakatan bersama antara enam puak, yakni Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Pakpak Dairi, dan Angkola.

Pakaian adat "bulang-bulang" dan "hoba-hoba" dibserikan tuan rumah dari puak Batak Toba. "Dengan pemberian seperangkat pakaian kebesaran adat Batak ini diharapkan Presiden SBY mendapat `sahala` (dikaruniai anugerah berupa kearifan dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan)," kata Nainggolan.

Tokoh adat dari puak Batak Toba memberikan tongkat "tunggal panaluan" sebagai simbol kepemimpinan tertinggi dirangkaikan dengan penyematan seperangkat pakaian adat kepada Presiden.

Lima puak lainnya menyerahkan pakaian adat khas daerahnya dalam keadaan terlipat.

Pada kesempatan tersebut, Lembaga Adat Batak Angkola menganugerahkan gelar Patuan Sorimulia Raja kepada Presiden Yudhoyono setelah membacakan naskah kesepakatan hasil rapat para pengetua adat yang dituangkan dalam keputusan yang disebut surat "tumbaga holing".

Mangaraja Parlaungan, tokoh masyarakat Angkola yang membacakan isi "tumbaga holing" mengatakan, gelar yang diberikan merupakan gelar kehormatan tertinggi Batak Mandailing yang juga berarti "Paduka Tuan".

"Pemberian gelar ini akan melengkapi nama Presiden menjadi Susilo Bambang Yudhoyono Siregar," ujar Parlaungan.

Ibu Negara Ani Yudhoyono juga dianugerahi gelar Naduma Harungguan Hasayangan. Gelar tersebut merupakan gelar kehormatan untuk istri atau permaisuri. Dengan demikian Ibu Negara menjadi Ani Bambang Yudhoyono Pohan.

(KR-JRD/R014/S026)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan