Sabtu, 13 Julai 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Menkokesra: laporkan BLSM yang "ditilep"

Posted: 13 Jul 2013 07:26 AM PDT

Garut (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyarankan agar masyarakat miskin yang merasa dana diperoleh dari Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dipotong pihak tertentu atau "ditilep" agar melaporkan kepada pihak berwajib.

"Yang `ditilep` harus dilaporkan karena itu penyalahgunaan," kata Agung dalam kunjungan Safari Ramadhan di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.

Ia mengungkapkan mendapatkan laporan tentang kasus pemotongan BLSM di sejumlah daerah tingkat desa.

Namun setelah diselidiki, kata Agung, masyarakat yang dipotong uang BLSM-nya itu ternyata untuk dibagikan kembali kepada masyarakat yang tidak menerima BLSM.

"Setelah dicek tidak ditilep, tapi ada utang piutang," katanya.

Sementara itu terkait masyarakat miskin yang tidak terdaftar BLSM, kata Menkokesra akan diverifikasi oleh pemerintah desa kemudian akomodasinya dibebankan pada APBD sesuai kemampuan anggaran pemerintah daerah.

Pemerintah pusat, kata Agung tidak dapat mengalokasikan anggaran untuk mengakomodasi masyarakat miskin yang tidak menerima BLSM.

"Pusat hanya menyediakan yang batasan sebanyak 15,5 juta rumah tangga," katanya.

Dikatakan Agung, program Safari Ramadhan dilakukan untuk meninjau perkembangan pembangunan daerah dan mendengarkan langsung berbagai masalah yang ada di pemerintah daerah.

"Program ini untuk melihat perkembangan pembangunan daerah, mendengarkan masalah-masalah yang muncul dalam pembangunan," kata Agung.
(KR-FPM/Z003)

Gubernur gelar buka puasa bersama umat Muslim

Posted: 13 Jul 2013 07:14 AM PDT

Sabtu, 13 Juli 2013 20:59 WIB | Dilihat 209 Kali

Jootje Kumajas

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)

Manado (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry Sarundajang didampingi Ny Deitje Sarundajang, Sabtu di rumah dinas gubernuran bumi beringin, Manado, menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan umat Muslim di daerah tersebut.

Acara buka puasa itu juga dihadiri Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil, Sekprov Sulut, Siswa Rachmad Mokodongan, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Sulut dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut, para tokoh agama di daerah itu.

Pada kesempatan itu, Gubernur memberikan bantuan kepada anak yatim piatu dari Panti Asuhan Darul Istiqomah Manado dan panti asuhan As Salam serta kaum duafa. Masing-masing panti asuhan menerima 50 kg gula dan sedekah untuk anak-anak yatim piatu berjumlah 80 orang serta pemberian sembako dan sedekah untuk 20 orang kaum duafa.

Gubernur mengatakan pelaksanaan ibadah puasa diseluruh pelosok Sulut telah berjalan dengan aman dan damai, keadaan ini menggambarkan bahwa toleransi umat beragama di provinsi ini semakin kokoh.

Disamping itu, Gubernur Sarundajang mengatakan walaupun saat ini tengah dihadapkan pada kenaikan harga bahan bakar minyak dan kenaikan harga bahan pokok sembako, tapi masyarakat Sulut tidak perlu kuatir bahan kebutuhan pokok menjelang lebaran cukup tersedia.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sarundajang meningatkan tentang perang badar, bahwa perang terbesar bukan memerangi haus atau lapar, tapi perang terbesar adalah memerangi hawa nafsu dalam diri manusia.

"Oleh karena itu, katanya, hanya dengan puasa hawa nafsu dapat diperangi." ujar Sarundajang.

Gubernur berharap agar ibadah puasa dijadikan ajang untuk mengokohkan kerukunan antar umat beragama, suku bangsa dan keturunan serta dapat melatih diri untuk selalu berpikir positif.(*)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan