Khamis, 4 April 2013

Republika Online

Republika Online


Supaya Anak Cerdas Atur Uang

Posted: 04 Apr 2013 11:08 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Perilaku finansial seseorang sangat dipengaruhi oleh didikan finansial yang didapatnya ketika kecil. Kecerdasan finansial harus diasah sejak dini di lingkungan keluarga. Dengan begitu, menurut Godo Tjahjono, Assistant Vice President Sun Life Financial, anak akan 'melek' finansial. ''Ia akan mampu membaca, memahami, dan mengendalikan keuangannya,'' jelas Godo. Dalam mengajar anak 'melek' finansial, lanjutnya, ada beberapa aspek dasar yang mesti dipahami. Salah satunya adalah konsep uang sebagai alat tukar. 

''Pengertian yang harus diberikan adalah ia harus memiliki sejumlah uang untuk dapat memiliki sesuatu yang ia inginkan tersebut,'' ungkap Godo. Bila ternyata uang tersebut tidak cukup maka orang tua harus mengajarkan anak untuk menahan keinginannya hingga uangnya mencukupi. ''Jangan membiasakan anak mengambil sesuatu sesuka hatinya dan kemudian orang tua tinggal membayar,'' saran Godo. Lantas, ketika memasuki usia sekolah, orang tua bisa mulai memperkenalkan uang bukan hanya untuk dibelanjakan. ''Uang juga dapat disisihkan untuk tabungan atau disumbangkan kepada yang membutuhkan,'' ujar Godo. 

Pada usia sekolah, anak dapat diajarkan cara mengelola uang. ''Uang saku rutin dapat diberikan misalnya mulai dari SD secara harian, SMP mulai mingguan, dan SMU bisa bulanan,'' paparnya. Namun, hal terpenting yang harus ditanamkan pada anak adalah uang bukan semata-mata untuk jajan. Karena itu, orang tua tidak perlu memberi bagian terpisah antara uang jajan dan tabungan. Kenalkan pula anak dengan tabungan. Tujuannya bisa untuk berjaga-jaga atau akan digunakan untuk membiayai sesuatu. 

Menabung erat kaitannya dengan kedisiplinan. Sebelum usia sekolah, celengan bisa jadi sarana latihan. Nah, setelah memasuki usia sekolah, biasakanlah anak untuk memiliki target tabungan dalam jangka waktu tertentu. ''Upayakan agar menabung menjadi kegiatan rutinnya,'' cetus Godo. Prinsip utamanya adalah agar anak mengerti bahwa jumlah uang yang bisa disimpan jauh lebih penting dibandingkan dengan jumlah uang yang didapat. 

Lalu, ketika memasuki masa remaja, Anda bisa lebih terbuka tentang keuangan keluarga pada anak. Dengan begitu, ia sadar bahwa di dunia nyata tidak ada satupun pekerjaan yang bisa menjamin kepastian finansial seumur hidup. ''Tanamkan bahwa kecerdasan dan keterampilan finansial adalah modal yang sangat penting untuk survive dalam ketidakpastian,'' tandas Godo. 

Kapolda: Tidak Ada Perlakuan Istimewa untuk Ibas

Posted: 04 Apr 2013 11:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, menegaskan tidak ada perlakukan istimewa untuk Ibas sapaan akrab Edhie Baskoro. ''Tidak ada perlakuan khusus atau istimewa untuk Ibas,'' Kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Jumat (5/4)

Putut menjelaskan, putra bungsu Presiden RI tersebut, akan dilayani laiknya pelapor biasa. Ibas diketahui melapor ke Mapolda Metro Jaya terkait pencemaran nama baik (20/3) lalu, dengan nomor laporan TBL: 909/III/2013/PM/Ditreskrimum. "Ibas sama seperti semuanya, masih diproses di Krimum," kata Putut.

Sebelumnya, Ibas yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu melaporkan Yulianis karena pencemaran nama baik. Yulianis, Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, menyebut Ibas telah menerima aliran dana 200 ribu dolar AS ketika Kongres Partai Demokrat tahun 2010.

Yulianis memublikasikan pernyataan di salah satu media nasional (16/3) lalu. Menurut Yulianis dana itu merupakan dana proyek Hambalang di Sentul, Bogor.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, sebagai pelapor, Ibas harus dilayani. Pihak kepolisian akan memanggil tiga saksi tersebut dalam minggu ini, termasuk dari salah satu media nasional. ''Proses Ibas masih berjalan, kita rencakan panggil tiga saksi,'' katanya, Rabu (3/4) lalu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan