Isnin, 29 April 2013

Republika Online

Republika Online


Kemendag Jalin Kerja Sama Edukasi Perlindungan Konsumen

Posted: 29 Apr 2013 11:24 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar acara puncak peringatan Hari Konsumen Nasional 2013 di Jakarta, Selasa (30/4). Acara puncak ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama edukasi perlindungan konsumen antara Kemendag dengan berbagai lembaga keagamaan dan universita-universitas di Indonesia.

Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (PSK) Kemendag Nus Nuzulia Ishaq mengatakan, pihaknya mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menetapkan hari konsumen nasional. Kemudian, lanjutnya, Presiden SBY menetapkan setiap 20 April sebagai hari konsumen nasional. "Hari itu merupakan lahirnya undang-undang (UU) perlindungan konsumen yaitu UU nomor 8 Tahun 1999," ujarnya saat pidato pembukaan puncak peringatan Hari Konsumen Nasional ke-1 di Jakarta, Selasa (30/4).

Nus menuturkan, peringatan Hari Konsumen Nasional kali ini mengusung tema 'Gerakan Meningkatkan Kesadaran Hak Konsumen'. Dia menambahkan, acara puncak kali ini ditandai dengan penandatangan MoU tentang kerja sama edukasi perlindungan konsumen oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja Indonesia, Parisada Hindu Dharama Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan, sampai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, sebanyak 19 universitas juga ikut menandatangani MoU. Diantaranya adalah Universitas Jember, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Haluoleo, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Trunojoyo.

Nus menjelaskan, adanya hari konsumen nasional dapat meningkatkan kemampuan konsumen terhadap hak-hak perlindungan dirinya. "Selain itu, hari konsumen nasional sebagai wahana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi konsumen untuk meningkatkan perekonomian," ucapnya.

Nus menyebutkan, acara puncak kali ini dihadiri sedikitnya 1.000 orang dan diramaikan dengan serangkaian kegiatan seperti lomba gambar, lomba menulis blog, sampai lomba lukis.

Premium Langka, Harga Eceran di Yogyakarta Tembus Rp 6.500

Posted: 29 Apr 2013 11:23 PM PDT

Selasa, 30 April 2013, 13:23 WIB

Republika

Sejumlah kendaraan roda dua sedang mengisi premium di SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kelangkaan bahan bakar jenis premium terjadi di Yogyakarta, Selasa (30/4). Hal ini membuat pengecer BBM menaikkan harga jual.

Mukijab (50), seorang pengendara sepeda motor mengaku terpaksa membeli bensin eceran di daerah Bugisan, Wirobrajan seharga Rp 6.500 per liter. 

"Di SPBU habis, terpaksa membeli eceran meski harganya mahal," kata dia kepada Republika, Selasa (30/4).

Mardiyanto, seorang pengecer BBM di wilayah Mantrijeron, Yogyakarta mengaku sulit mendapat bensin di SPBU. 

Menurut dia, setiap kulakan di SPBU biasanya bisa membeli maksimal 20 liter. Namun sejak semalam, SPBU membatasi pembelian maksimal 10 liter.

Bagyo, seorang penjaga SPBU di Yogyakarta mengatakan, habisnya premium telah terjadi sejak tadi malam. Pasokan dari Pertamina belum dikirim hingga membuatnya SPBU kehabisan premium.

"Pasokan belum datang sehingga premium habis," ujar dia.

Reporter : Yulianingsih
Redaktur : Hazliansyah

Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir.(HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan