Selasa, 19 Mac 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


PM oposisi Suriah tolak dialog dengan Bashar al-Assad

Posted: 19 Mar 2013 07:47 PM PDT

Damaskus (ANTARA News) - Perdana Menteri yang baru terpilih dalam pemerintah sementara oposisi Suriah di pengasingan, Ghassan Hitto, menolak berdialog dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mengatakan prioritas utamanya adalah menjatuhkan Pemerintah Bashar.

"Misi utama pemerintah (sementara oposisi) adalah menciptakan kondisi untuk mempercepat kejatuhan rezim," kata Hitto, Selasa, sebagaimana dikutip Xinhua.

Pernyataannya dikeluarkan selama satu taklimat di Istanbul, Turki, Selasa.

Hitto (50) dipilih pada Selasa pagi sebagai Perdana Menteri pertama pemerintah oposisi Suriah oleh sejumlah kelompok oposisi di luar Suriah, terutama Koalisi Nasional Suriah (SNC).

Hitto adalah warga negara Amerika kelahiran Suriah. Ia bekerja sebagai pelaksana teknologi informasi di Texas.

Hitto, dari suku Kurdi, dan istrinya, Suzanne, guru sekolah Amerika, memiliki empat anak yang semuanya dilahirkan di Amerika Serikat.

Ia meninggalkan Suriah pada awal 1980-an dan meraih MBA di Indiana Wesleyan University.

Hitto memiliki tanggung jawab untuk membentuk pemerintah pada masa depan.

Penerjemah : Chaidar Abdullah

Sekjen PBB kecam pemboman mematikan di Irak

Posted: 19 Mar 2013 07:38 PM PDT

New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengecam keras serangkaian serangan bom mobil mematikan di Ibu Kota Irak, Baghdad, dan menyampaikan dukungan penuh bagi upaya wakil khususnya yang bekerja dalam "kondisi sangat sulit".

Ban mengeluarkan pernyataan itu pada Selasa (19/3) ketika ia bertemu dengan utusan khususnya untuk Irak, Martin Kobler, di Markas PBB di New York.

"Sekretaris Jenderal mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan bom hari ini di Baghdad, dan menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga korban," kata kata Juru Bicara Ban, Martin Nesirky, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Kobler, yang juga memimpin Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI), sebelumnya juga mengutuk gelombang serangan bom mematikan di Ibu Kota Irak tersebut.

Menurut beberapa laporan, sedikitnya 17 orang tewas dan 64 orang lagi cedera dalam rangkaian pemboman di Baghdad pada Selasa.

Kerusuhan dan serangan bom berkekuatan besar secara sporadis masih umum terjadi di kota besar Irak kendati ada penurunan dramatis kerusuhan sejak puncaknya pada 2006 dan 2007, ketika negeri itu tenggelam dalam pembunuhan sektarian setelah perang pimpinan AS di Irak.

Selama pertemuan tersebut, Kobler menjelaskan kepada Ban mengenai keputusan Pemerintah Irak untuk menunda pemilihan umum di beberapa provinsi Irak.

Kabinet Irak pada Selasa (19/3) memutuskan untuk menunda pemilihan umum provinsi selama maksimal enam bulan akibat situasi keamanan yang memburuk di seluruh negeri itu.

Penerjemah : Chaidar Abdullah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan