Ahad, 13 Januari 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Museum Haji Widayat Dirampok, 140 Lukisan Raib

Posted: 13 Jan 2013 08:03 AM PST

MAGELANG, KOMPAS.com -- Sedikitnya 140 koleksi lukisan milik pelukis ternama Widayat di Museum Haji Widayat, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hilang diduga dibawa kawanan perampok.

Direktur Museum, Fajar Purnomo Sidi (Pungki) mengatakan, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Kamis (10/1/2013) hingga Jumat (11/1/2013) dini hari. Namun demikian dirinya tidak mengetahui secara pasti kejadiannya karena sedang berada di luar kota.

"Saya baru pulang hari Jumat siang dari Pekanbaru. Jadi, saya tidak tahu persis kejadiannya seperti apa," katanya saat jumpa pers di museum setempat, Minggu (13/1/2013).

Pungki mengatakan, di museum itu terdapat tiga penjaga yang biasa bertugas. Satu di antaranya sempat dipukul oleh perampok, namun beruntung tidak mengalami luka serius. Sedangkan dua penjaga lainnya disekap.

Meskipun ada ada alarm pengaman di beberapa titik bangunan museum, tapi tidak berfungsi karena rusak. "Kawanan pencuri itu membuka paksa pintu utama. Lalu menguncinya lagi dari dalam, jadi dari luar seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Alarm sudah lama rusak, belum sempat kami perbaiki," ungkapnya.

Dia sendiri mengaku tidak mengetahui siapa pelaku serta modus perampokan ini. Kasus ini seluruhnya sudah dilaporkan ke Polres Magelang untuk ditindaklanjuti. Bahkan Kapolres dan jajarannya langsung meninjau lokasi kejadian setelah dia melapor.

Pungki menyebutkan, Museum Haji Widayat mempunyai 1.501 koleksi lukisan. Sebanyak 1.001 lukisan karya almarhum Haji Widayat sendiri dan 500 buah lukisan karya pelukis lain. Sementara setelah didata, lukisan yang dicuri itu sebanyak 111 buah lukisan jenis oil on canvas dan 29 buah lukisan jenis acrylic on canvas.

Menurutnya, pelaku mengambil lukisan dengan cara kasar. Padahal, menurutnya, memindahkan saja sebuah lukisan harus dengan cara sangat cermat dan hati-hati. "Itulah yang sangat saya khawatirkan, lukisan-lukisan itu jadi rusak. Kemungkinan pencuri sudah paham betul dalam museum, karena gudang lukisan pun ikut dibobol," tuturnya.

Oleh karenanya, jika suatu saat lukisan-lukisan tersebut ditemukan dan dijadikan barang bukti, pihaknya meminta kepada polisi agar disimpan di museum saja agar bisa dirawat kembali.

"Saya sudah minta kepada polisi untuk memberlakukan secara khusus barang bukti lukisan itu, tidak sama seperti barang bukti lainnya. Jika perlu gedung museum ini saja yang diberi garis polisi," pintanya.

Pihaknya berharap dengan informasi melalui media massa, dapat memperkecil ruang gerak para pencuri itu untuk memperjualbelikan lukisan-lukisan itu. Dia juga telah menyebarluaskan daftar lukisan yang hilang ke sejumlah kolektor, seniman, galeri-galeri serta instansi agar mereka tidak membeli lukisan-lukisan hasil curian.

Lukisan-lukisan koleksi pribadi Haji Widayat, kata Pungki, bukan untuk diperjualbelikan. Itu adalah amanah langsung dari Haji Widayat sebelum meninggal pada 2002 lalu dan sudah memiliki akta notaris.

Pungki juga berharap, kejadian ini adalah yang terakhir kali, karena pada 2010 lalu puluhan lukisan juga hilang dicuri.

"Kami ingin lukisan-lukisan itu kembali dalam wujud semula. Tidak bisa diganti dengan nominal uang berapun. Sebuah lukisan mempunyai nilai seni dan sejarah tersendiri bagi kami," harapnya.

Museum Haji Widayat terletak di Jalan Letnan Tukiyat Kota Mungkid Kabupaten Magelang, yang merupakan jalur utama wisata antara Candi Mendut dan Candi Borobudur. Berdiri sejak 1994 di atas lahan seluas sekitar 7000 meter persegi, museum itu menyimpan ribuan karya lukis para pelukis ternama.

Dua Tewas, Satu Masih Belum Ditemukan

Posted: 13 Jan 2013 07:57 AM PST

Kecelakaan Laut

Dua Tewas, Satu Masih Belum Ditemukan

Penulis : Antonius Ponco A. | Minggu, 13 Januari 2013 | 15:57 WIB

20110313K4-11 kecelakaan laut

Ilustrasi: korban wijiyono berhasil dievakuasi tim SAR Pantai Baron dalam kondisi sudah meninggal.

TERKAIT:

AMBON,KOMPAS.com- Kapal Motor Tayando Maule yang berlayar dari Pulau Kei Kecil ke Tayandu Yamru di Tual, Maluku, tenggelam diterjang ombak, Minggu (13/1/2013). Dua orang meninggal sedangkan satu lagi masih dicari.  

Informasi yang diperoleh Kompas dari tim SAR Tual, kapal motor itu berlayar dari Tual, pukul 06.30 WIT, Sabtu (12/1).

Kemudian menurut penuturan sejumlah penumpang yang selamat kepada tim SAR, kapal itu tenggelam pada Minggu (13/1) dinihari, setelah diterjang ombak tinggi .

Petugas SAR di Tual, Jose Tehutora, mengatakan ada 30 orang yang berada di kapal itu . Sebanyak 27 orang diantaranya selamat.

Kebanyakan penumpang selamat karena bisa berenang ke Pulau Er yang berada di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.

Namun ada pula penumpang yang selamat setelah berpegangan pada puing-puing kapal, sehingga bisa tetap terapung di laut.  

Tim SAR gabungan yang berangkat pada Minggu pagi menemukan mereka, dan membawa mereka kembali ke Tual, ujar Jose.

Sementara tiga penumpang lainnya, dua ditemukan sudah meninggal, yaitu Samsia Kabakoran dan Umar Ali. Adapun satu yang belum ditemukan bernama Badaria Kabakoran.  

 

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Tiada ulasan:

Catat Ulasan