Sabtu, 1 Disember 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Peraih Nobel Perdamaian Protes Kemenangan Uni Eropa

Posted: 01 Dec 2012 05:03 AM PST

STOCKHOLM – Setidaknya tiga orang peraih Nobel Perdamaian memprotes kemenangan Uni Eropa (UE) pada ajang penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini. Mereka menyatakan UE seringkali menggunakan aksi militer untuk mencapai kepentingannya sehingga tidak pantas mendapatkan penghargaan tersebut.

Ketiga orang itu adalah Uskup Desmond Tutu yang meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1984, Mairead Maguire yang mendapatkan penghargaan tersebut pada tahun 1976 dan peraih Nobel Perdamaian tahun 1980, Adolfo Perez Esquivel.

"Saya rasa UE bukanlah contoh pemenang yang dibayangkan oleh Nobel ketika ia membuat penghargaan ini," ujar Tutu dalam surat yang dikirimkannya kepada Komite Nobel, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (1/12/2012).
 
Dalam surat itu Tutu dan dua orang peraih nobel lainnya tersebut juga meminta Komite Nobel untuk tidak memberikan hadiah Nobel kepada UE. Peraih Nobel Perdamaian tahun ini direncanakan akan mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 11.5 Miliar atau senilai dengan USD 1.2 Juta (Rp 9598 per USD). Hadiah uang tersebut diambil dari dana yang dimiliki oleh Yayasan Nobel.

Menghadapi kritik tersebut, Yayasan Nobel menyatakan kemenangan UE sudah dipikirkan secara matang. "Kami telah secara seksama mendiskusikannya dan kami rasa kemenangan UE itu masih sejalan dengan wasiat dari Nobel," ungkap sekretaris Komite Nobel, Geir Lundestad.

Alfred Nobel adalah seorang pengusaha Swedia dan penemu yang menemukan dinamit. Menyesal temuannya digunakan untuk perang, Nobel pun mewariskan uangnya untuk digunakan untuk memberikan penghargaan untuk pencapaian ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

Penghargaan Nobel Perdamaian direncanakan akan diserahkan di Kota Stockholm, Swedia pada 10 Desember mendatang, bersamaan dengan hari kematian dari Alfred Nobel. Selain untuk bidang perdamaian, penghargaan Nobel juga diberikan untuk bidang Sastra, Kimia, Fisika, Kesehatan dan Ekonomi.(faj)

Senat AS Dukung Jepang Soal Senkaku

Posted: 01 Dec 2012 03:01 AM PST

WASHINGTON – Senat Amerika Serikat (AS) memberikan dukungannya kepada Jepang terkait dengan sengketa wilayah yang saat ini terjadi antara Negara Matahari Terbit tersebut dengan China. Kedua negara terus saling mengklaim tentang Pulau Senkaku.

Dukungan tersebut tercantum dalam undang-undang pertahanan nasional AS yang saat ini sedang dibahas oleh Senat. Dalam undang-undang tersebut AS mengakui hak yang dimiliki Jepang untuk mengelola Kepulauan Senkaku.

Dalam undang-undang tersebut juga disebutkan AS akan tetap mendukung Jepang apabila ada pihak lain yang berusaha menguasai wilayah yang disengketakan.

Undang-undang ini menegaskan kembali aliansi pertahanan yang dimiliki oleh kedua negara itu dimana AS akan membantu Jepang apabila wilayahnya diserang oleh negara lain. "Undang-undang itu menunjukkan komitmen AS akan aliansi pertahan yang dimilikinya dengan Jepang," ujar Senator AS dari Partai Demokrat Jim Webb, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/12/2012).

Status Kepulauan Senkaku selama ini dipersengketakan oleh China dan Jepang. Isu Senkaku memanas setelah Jepang memutuskan untuk membeli kepulauan Senkaku dari pihak swasta. Jepang beralasan tindakannya itu dilakukan untuk menjaga kelestarian di kepulauan itu.

Tindakan itu diprotes keras China yang menganggap Kepulauan Senkaku sebagai bagian dari wilayahnya. China pun memperketat patroli yang dilakukannya di sekitar kepulauan yang disebut juga Kepulauan Diaoyu itu. Seringkali patroli China terlibat insiden dengan patroli Jepang yang juga mengawasi kawasan konflik ini.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan