Sabtu, 1 Disember 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


16 orang terjebak di tambang di China

Posted: 01 Dec 2012 08:22 PM PST

Ilustrasi lokasibekas tambang terbuka yang rawan longsor. (FOTO ANTARA/Asep Fathulrahman)

... tapi 16 orang lagi terperangkap... "

Berita Terkait

Harbin, China (ANTARA News) - Sebanyak 16 pekerja tambang terjebak di bawah tanah setelah satu tambang batu bara di Provinsi Heilongjiang, China timur-laut, kebanjiran, Sabtu (1/12). Belum diketahui nasib ke-16 pekerja itu sampai saat ini. 
Ketika kecelakaan terjadi di Tambang Batu Bara Furuixiang di Kota Qitaihe, 22 pekerja sedang bekerja di bawah tanah, kata Xinhua, Minggu pagi. Enam pekerja berhasil menyelamatkan diri tapi 16 orang lagi terperangkap.

Upaya pertolongan sedang dilakukan sementara pemerintah kota itu telah melancarkan misi penyelamatan.

China memerlukan tingkat pertumbuhan tinggi untuk bisa tetap mencukupkan keperluan dalam negeri negara komunis berpenduduk 1,2 miliar jiwa itu. Berbagai cara ditempuh pemerintahan China, termasuk mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan secara spihak yang meningkatkan ketegangan kawasan.

Eksploitasi sumber daya alam di China juga sangat ekspansif dan ditenggarai menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan secara signifikan. Produk-produk China bisa dibuat dengan harga sangat murah tanpa memperhatikan kualitas.  

(C003) 

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Jepang siaga peluncuran roket Korea Utara

Posted: 01 Dec 2012 08:17 PM PST

Satelit Kwangmyongsong-3 terletak di tingkat terakhir roket Unha-3 yang dijadualkan diluncurkan dari Pusat Ruang Angkasa Sohae, Korea Utara, pada pekan ketiga Desember ini. Korea Utara menyatakan secara resmi bahwa itu adalah satelit pengamatan Bumi, bukan satelit militer. Akan tetapi banyak negara curiga yang disasar sebetulnya menguji sistem peluncuran roket yang bisa dijadikan peluru kendali antar benua. (istimewa)

... siaga menyiapkan sejumlah antisipasi... "

Berita Terkait

Tokyo (ANTARA News) - Segera setelah Korea Utara mengumumkan rencana pelunsuran lagi roketnya, Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, memerintahkan kementerian terkait siaga menyiapkan sejumlah antisipasi. 
Noda mengatakan ia akan mencari kerja sama dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, Rusia, dan China, untuk mendesak Korea Utara menghentikan peluncuran, yang akan dilakukan antara 10-22 Desember, kata Kantor Berita Jepang, Kyodo.

Jepang juga akan membawa masalah itu pada perundingan tingkat tinggi dengan Korea Utara, Rabu dan Kamis pekan depan di Beijing, berusaha membujuk negara itu untuk membatalkan rencananya. Jepang bisa dibilang hanya "sepelemparan batu" dari Korea Utara di Semenanjung Korea. 

Korea Utara mengumumkan rencana itu pada Sabtu, mengatakan satelit yang akan dibopong itu adalah satelit pengamatan bumi, versi kedua dari Kwangmyongsong-3, akan diluncurkan memakai roket Unha-3 dari Pusat Ruang Angkasa Sohae, di Provinsi Phyongan Utara.

April lalu, Korea Utara mencoba pelunduran roket dan satelitnya ke antariksa menandai 100 tahun pendiri republik komunis itu, Kim Il-sung. Namun peluncuran memakai roket yang sama, Unha-3, gagal total dan meluruk ke laut.

(H-AK)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan