Selasa, 11 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Peneliti Perempuan Raih Women in Science 2012

Posted: 11 Dec 2012 11:36 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti perempuan nasional memperoleh penghargaan Women in Science 2012.

Atas keberhasilannya, ke empat perempuan berprestasi ini, mereka berhak mendapat beasiswa penelitian senilai Rp 75 juta. Penghargaan tersebut dibagi dalam dua kategori yakni kategori life sciences dan material science.

Penghargaan tersebut diserahkan Selasa (11/12) malam oleh Presiden Direktur PT L'Oreal Indonesia Vismay Sharma dan Plt Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Katjung Marijan.

Pemenang kategori Life Science, Rani Sauriasari dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) memaparkan idenya. Rani melakukan penelitian dengan judul 'Uji Manfaat alpha-lipoic acid Sebagai Antioksidan pada Eritrosit Pasien Diabetes Melitus yang Mengalami Stres Oksidatif secara in vitro'.

''Penyakit yang diderita ibu saya menjadi inspirasi penelitian ini saya lakukan,'' ujar Rani.

Penelitian itu bakal terus dikembangkan. Apalagi, angka penderita Diabetes Melitus terus meningkat di Indonesia. Kemungkinan pada 2030, kata dia, jumlahnya akan mencapai 21,3 juta orang.

Pemenang kategori Life Science lainnya adalah Elvi Restiawati, dosen dan peneliti Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB. Penelitiannya berjudul 'Pemanfaatan LImbah Biodiesel untuk Produksi Gliserol-3-Fosfat dengan Menggunakan Enzim Termosttabil dari Bakteri Perairan Kawasan di Kepulauan Kawio, Sulawesi Utara'.

"Target saya, dengan produksi limbah biodiesel ini nantinya, bahan baku obat (vaksin) harganya akan lebih murah,'' ujar Elvi.

Kenaikan Harga BBM Diprediksi Pada 2015

Posted: 11 Dec 2012 11:33 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani, meramal kenaikan harga BBM baru akan diambil pemerintah pada 2015 mendatang. Hal ini karena menunggu situasi politik terkendali di dalam negeri.

"Melihat posisi politik, itu dalam dua tahun tidak akan naik. Jadi baru naik pada 2015, " ungkap dia, Rabu (12/12). Meski demikian, pengalihan subsidi BBM dapat dilakukan pemerintah. Subsidi BBM bisa dikurangi dengan pembatasan pemakaian bagi masyarakat yang tidak berhak disubsidi. "Kalau pembatasan itu setuju karena lebih adil, " kata dia.

Subsidi BBM dinilai lebih tepat jika sasaran nya adalah orang. Jika subsidi masih pada barang, maka masyarakat yang tidak berhak mendapat subsidi tetap dapat menikmati BBM bersumsidi. "Jadi subsidi itu dipatok saja, misalnya Rp100 triliun itu per tahun, sehingga subsidi bisa diperkirakan untuk apa saja, " ujar dia. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan