Selasa, 11 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Tangan Kok Sering Berkeringat, Kenapa Ya?

Posted: 11 Dec 2012 08:19 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Masalah tangan berkeringat dialami oleh banyak orang. Cara mengatasinya tidak sulit. Selalu bawa saja bedak bayi. Pakailah setiap kali sesudah cuci tangan. Tidak perlu malu kan membawa bedak di dalam tas. 

Tips yang lain, seringkali keringat bertambah bila gelisah atau sesudah minum kopi atau minuman lain yang mengandung kafein misalnya teh kental, Coca Cola ataupun minuman penyegar lain. Lihat komposisi yang tertera di minuman kaleng atau botol tersebut. Karena itu, hindari minuman yang mengandung kafein. Keringat berlebih juga dapat pula dipicu oleh nikotin rokok.

Bila keringat tidak berkurang, pergilah ke dokter untuk konsultasi. Ada beberapa penyebab tangan berkeringat yang harus memerlukan pertolongan dokter. Pertama, yang disebut sebagai hipertiroidism. Yaitu, suatu kondisi di mana hormon tiroid diproduksi berlebihan. Untuk diketahui, hormon ini diproduksi oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang ada di bagian depan leher kita (untuk lelaki, dekat jakun). Gejala hipertiroid, selain keringat yang berlebihan (juga di tangan dan lengan) adalah badan menjadi kurus, berat badan turun, gelisah, berdebar-debar, tangan tremor, gemetaran, tidur tidak nyenyak, otot lengan atas dan paha terasa melemah.

Bila mengalami juga gejala-gejala tersebut, ya ada baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan memeriksa leher kamu, kemudian menganjurkan periksa darah untuk mengukur kadar hormon tiroid, T4 misalnya. Hipertoidism dapat diobati.

Selain hipertiroidism, keringat yang berlebihan dapat juga disebabkan oleh hiperdrosis primer. Pengobatan dokter pun bisa amat bervariasi dari mulai olesan larutan aluminum chloride (hexahydrate), minum obat golongan beta-blocker, sampai operasi simpatektomi. Namun, biasanya tips yang disebutkan di awal tulisan, cukup menolong, selamat mencoba. Tips lain, adalah pede (percaya diri) saja. 

Anak Pilih-pilih Makan, Kenapa Ya?

Posted: 11 Dec 2012 07:08 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Menu menggoda selera telah terhidang. Penyajiannya pun menarik di mata. Melihat makanan untuknya, si kecil masih saja melancarkan gerakan tutup mulut. Apa sebetulnya yang membuat si kecil berlaku menguji kesabaran bunda? 

Dr Widodo Judarwanto SpA mengimbau agar orang tua peka terhadap gelagat yang ditunjukkan anandanya. Polah mengunci mulut seperti itu bukanlah sesuatu yang lumrah. "Ini merupakan bentuk kelainan yang memerlukan penanganan khusus," jelasnya. 

Kasus tersebut umumnya terjadi pada anak-anak dengan usia di bawah lima tahun. Kejadiannya tak memandang kelas masyarakat. Anak dari seluruh lapisan sosial bisa mengalaminya. "Orang tua tak boleh membiarkan polah itu berlanjut karena ananda harus mendapatkan asupan makanan yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya," kata Widodo mengingatkan. 

Di usia balita, anak menjalani proses pe ngenalan dan adaptasi terhadap aneka jenis makanan. Ia bisa saja menolak sejumlah makanan. Entah karena seratnya ataupun warnanya. "Anak yang pemilih dikenal dengan sebutan picky eater," ungkap dokter spesialis anak ini. 

Sering kali orang tua beranggapan, buah hatinya menolak makan karena faktor psikologis. Padahal, itu bukan penyebab utamanya. "Picky eater perilakunya akan berbeda dengan anak yang hanya malas makan," ucap Widodo. 

Anak yang tidak nafsu makan biasanya berperilaku rewel. Mereka melakukannya dengan tujuan tertentu, misalnya untuk mendapat perhatian dari orang tua atau sedang menginginkan mainan. "Sedangkan, picky eater polahnya menetap," papar Widodo. 

Anak usia balita yang cenderung mengalami kelainan makan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab utamanya, yakni gangguan saluran cerna. Riset yang dilakukan di Jakarta oleh Picky Eater Clinic milik Widodo memperlihatkan kecenderungan tersebut. "Gangguan saluran cerna menjadi faktor utama penyebab anak susah makan," kata dokter yang praktik di RSIA Bunda Jakarta ini.  

Tiada ulasan:

Catat Ulasan