Ahad, 2 Disember 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Polisi jamin keamanan di lokasi bentrok Sigi

Posted: 02 Dec 2012 07:17 AM PST

Warga diminta tetap tinggal di rumah, tidak usah mengungsi karena kondisi sudah kondusif,"

Berita Terkait

Palu (ANTARA News) - Polisi menjamin keamanan di lokasi bentrok di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, setelah terjadi tawuran antarwarga pada Jumat (30/11).

Kapolres Donggala AKBP Sururi di Donggala, Minggu, mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu menyesatkan.

"Warga diminta tetap tinggal di rumah, tidak usah mengungsi karena kondisi sudah kondusif," katanya.

Aparat keamanan yang dikerahkan di Desa Pombewe mencapai 350 orang dari TNI dan Polri.

Bentrok yang melibatkan warga desa bertetangga yakni Dusun I dan Dusun II itu menyebabkan seorang tewas, dua luka, dan sebuah rumah dibakar.

Aparat keamanan juga telah melakukan razia ke rumah-rumah warga untuk menyita senjata yang diduga dugunakan saat bentrok.

Belasan senjata yang disita antara lain parang, senapan angin, busur, anak panah dan senjata api rakitan.

Sururi mengimbau warga untuk menyerahkan senjata secara sukarela kepada aparat keamanan demi menjaga ketertiban bersama.

Bentrok di Kabupaten Sigi sendiri telah terjadi belasan kali dan menyebabkan empat warga tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Sejumlah pertemuan tokoh masyarakat, adat, serta pemuda yang dimediasi kepolisian dan pemerintah daerah juga sering dilakukan namun bentrok masih saja kerap terjadi.

Bentrok di kabupaten pemekaran itu pada umumnya diduga dipicu oleh pemuda mabuk kemudian meluas menjadi tawuran antarwarga.

Pada awal November 2012, bentrok serupa juga terjadi di Kecamatan Marawola yang menyebabkan 15 rumah dibakar orang tidak dikenal, serta sejumlah orang luka-luka.
(R026/E005)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Kebun dan Sawah di Sarolangun terrendam banjir

Posted: 02 Dec 2012 07:08 AM PST

Ilustrasi seorang petani mencoba mengumpulkan sisa bibit padi yang masih dapat diselamatkan akibat terendam banjir. (ANTARA/Idhad Zakaria)

Kejadian ini mulai melanda areal persawahan yang ada di Kecamatan Pauh dan perkebunan warga di Desa Rangkiling, Kecamatan Mandiangin,"

Berita Terkait

Jambi (ANTARA News) - Beberapa kawasan kebun dan areal persawahan milik masyarakat di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Sabtu (1/12) terendam air dan terancam gagal panen akibat banjir kiriman dari kawasan hulu.

Berdasarkan pantauan, Minggu, gagalnya para petani tidak ada yang memperkirakan akan adanya banjir kiriman dari Sungai Batang Tembesi ini.

Para petani masih terus berkerja dan tidak mendapatkan informasi ataupun pemberitahuan banjir kiriman ini dan hasilnya puluhan hektar sawah terendam dan rusak.

"Kejadian ini mulai melanda areal persawahan yang ada di Kecamatan Pauh dan perkebunan warga di Desa Rangkiling, Kecamatan Mandiangin," ujar Asmara, salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Mandiangin.

Banjir yang merendam sawah dan kebun para petani ini telah terjadi sejak tiga hari belakangan serta warga pun sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pertanian maupun memberitahukan pada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

"Para petani mengharapkan adanya langkah nyata dari Pemkab Sarolangun untuk mengatasi banjir ini agar warga dapat berkerja lagi seperti sedia kala," harapnya.

Diperkirakan banjir kiriman ini terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Tembesi yang selalu dilanda hujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi serta frekeuensi yang lama.

Para petani juga terancam gagal panen dan mengalami kerugian jutaan rupiah akibat banjir kiriman ini, terutama bagi warga yang menanam padi.

"Pasalnya, kondisi padi yang terendam banjir kiriman ini dalam kondisi pascatanam. Kami berharap dengan kejadian bencana banjir yan melanda areal persawahan dan perkebunan warga, instansi terkait segera turun kelapangan dan mengecek langsung," urai Asmara.

Ia juga khawatir jika tidak diambil langkah preventif maka banjir kiriman ini akan meluas ke areal persawahan lainnya dan menambah beban derita para petani di Sarolangun.
(KR-NF/E003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan