Selasa, 13 November 2012

Republika Online

Republika Online


Suntikan Steroid tak BIsa Sembuhkan Nyeri Punggung

Posted: 13 Nov 2012 04:58 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para peneliti menyatakan suntikan steroid tidak memiliki pengaruh berarti untuk meringankan rasa linu pada panggul. Padahal teknik penanganan cidera atas tulang belakang ini sering dijadikan pilihan utama dokter-dokter di Barat.

Kondisi linu yang seringkali terjadi pada kaki dan sakit punggung, disebabkan saraf simpatik yang mengalami tekanan. Kondisi ini seringkali disebabkan akibat cedera saat tergelincir atau terjatuh dari ketinggian.

Suntikan steroid adalah salah satu pilihan pengobatan yang ditawarkan di Inggris dan AS jika obat penghilang rasa sakit dan olahraga tidak dapat membantu, sebagaimana diberitakan DailyMail.

Saat ini, peneliti dari Australia telah menemukan, suntikan kortikosteroid ke dalam tulang belakang tidak memiliki efek jangka panjang pada nyeri punggung linu panggul. Suntikan ini hanya memberikan efek jangka pendek berupa berkurangnya rasa sakit pada kaki.

"Saya pikir itu cukup jelas bahwa pengobatan ini tidak baik untuk dilakukan," kata peneliti dari The George Institute for Global Health di Sydney, Chris Maher, yang bekerja untuk penelitian ini.

Untuk linu panggul, yang diduga disebabkan oleh kerusakan saraf, studi sebelumnya telah mempertanyakan efektivitas suntikan steroid pada tulang belakang.

Maher dan rekan-rekannya melakukan penelitian untuk mengetahui apakah penelitian sebelumnya dapat mendukung penggunaan suntikan kortikosteroid epidural untuk membantu mengurangi linu panggul.

Tim ini menganalisa hasil dari 23 uji klinis pada ribuan pasien. Setiap nyeri pasien menduduki peringkat pada skala dari nol sampai 100 - dengan skor yang lebih tinggi mewakili rasa sakit yang lebih parah.

Untuk pasien nyeri punggung dan linu panggul, para peneliti menemukan bahwa suntikan tampaknya tidak membuat perbedaan dalam jangka pendek atau lama.

Namun, tidak semua orang setuju suntikan steroid harus dilarang sebagai bagian pengobatan untuk linu panggul.

"Secara umum, saya pikir kami telah mempelajarinya selama bertahun-tahun bahwa suntikan epidural dianggap kurang berhasil, tapi pengobatan ini tetap harus dipertimbangkan," kata peneliti dari Boston Massachusetts General Hospital, Kirkham B. Wood.

Wood percaya suntikan ini harus dipertimbangkan terutama pada penderita linu panggul akibat hernia, terutama di saat obat-obatan tidak dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit.

Hati-hati, Memaki dan Memukul Picu Penyakit Serius

Posted: 13 Nov 2012 03:12 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Terkadang orang tua mengeluarkan makian atau pukulan jika anak nakal. Namun, hati-hati, tindakan tersebut akan membuat sang anak lebih rentan terkena kanker, asma, dan jantung ketika dewasa nanti.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti Universitas Plymouth di Devon dan dipimpin oleh Profesor Michael Hyland. Hasil riset menunjukkan bahwa anak yang mendapat perlakuan kasar waktu kecilnya lebih rentan terkena penyakit. Hasil riset ini telah dipublikasikan dalam Journal of Behavioural Medicine.

Para peneliti menjelaskan bahwa perilaku kasar pada anak akan memicu stress. Kondisi stress menyebabkan perubahan biologis dalam individu dan masalah kesehatan serius. ''Stress dalam bentuk trauma dan kekerasan di awal kehidupan dapat menyebabkan perubahan jangka panjang dan memicu penyakit di kemudian hari,'' kata Prof Michael seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (13/11).

Riset ini dilakukan terhadap 700 orang di Arab Saudi (250 orang sehat dan 450 orang lainnya sakit asma, kanker dan jantung). Riwayat kesehatan peserta studi diselidiki hingga masa kanak-kanaknya.

Hasil penyelidikan itu menunjukkan peserta studi yang sakit kanker 1,7 kali lebih sering dipukul, peserta studi yang sakit jantung 1,3 kali lebih sering menerima kekerasan. Sementara itu, peserta studi yang sakit asma 1,6 kali lebih sering menerima kekerasan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan