Isnin, 19 November 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Bima Arya: Capres Harus Terinspirasi Obama dan Romney

Posted: 19 Nov 2012 10:52 AM PST

Bima Arya: Capres Harus Terinspirasi Obama dan Romney

Penulis : Aditya Revianur | Selasa, 20 November 2012 | 01:46 WIB

Getty Images/Spencer Platt

Presiden AS Barack Obama berdiri di atas panggung sambil dipeluk Ibu Negara Michelle Obama, di dekatnya berdiri Wakil Presiden Joe Biden dan Jill Biden. Itu terjadi setelah Obama menyampaikan pidato kemenangan pemilu presiden di McCormick Place, Chicago, Rabu (7/11).

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, calon presiden Indonesia wajib terinspirasi oleh sosok Barack Obama dan Mitt Romney. Sebab, kedua orang tersebut mendidik warga Amerika Serikat dengan pendidikan politik yang baik, jauh dari politik transaksional yang kerap terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Bima menanggapi hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES). Survei INES mencatat 50,3 persen responden memilih politik uang saat pemilu. "Pertarungan politik di negara Amerika Serikat antara Obama dan Romney, mereka jual gagasan dan ide, konsep. Itu yang harus kita contoh," kata Bima Arya di Jakarta, Senin (19/11/2012).

Bima menambahkan, Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kemiripan dalam menegakkan demokrasi. Kedua negara itu, terangnya, memerangi politik transaksional. Sebab, politik transaksional bertentangan dengan iklim demokrasi.

"Perjuangan kita adalah membersihkan demokrasi dari faktor transaksional itu tadi," tandasnya.

Ia menggarisbawahi, partai yang populis di mata masyarakat harus dikritik. Sebab, patut diduga partai itu populer karena politik transaksional. Menurutnya, pemilihan partai karena uang adalah hal yang mengkhawatirkan. Pasalnya, hal itu sama sekali tidak menunjukkan semangat demokrasi.

KPK Diam-diam Kejar Target

Posted: 19 Nov 2012 10:06 AM PST

Berantas Korupsi

KPK Diam-diam Kejar Target

Penulis : Khaerudin | Selasa, 20 November 2012 | 00:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Lama tak terdengar menetapkan tersangka kasus korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diam-diam tengah mengejar target mengungkap sejumlah kasus besar yang menyita perhatian publik.

Dua kasus besar yang kini menjadi target KPK untuk segera diungkap adalah Hambalang dan Century. Salah seorang petinggi di KPK, Senin (19/11/2012), menyatakan, sebenarnya telah cukup bukti bagi KPK untuk menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Petinggi KPK yang sama juga mengungkapkan, untuk kasus dugaan pemberian dana talangan ke Bank Century, KPK telah mengantongi dua nama tersangka. Juru Bicara KPK Johan Budi SP ketika dikonfirmasi perihal dua kasus besar ini mengungkapkan, di kasus Hambalang, KPK belum menetapkan tersangka baru, sementara di kasus Century belum ada tersangka yang ditetapkan, meskipun dari hasil gelar perkara sudah ada indikasi pelanggaran tindak pidana yang ditemukan.

"(Soal) Hambalang, kami masih terus memeriksa saksi-saksi. Hasil ekspose terakhir kasus Hambalang disimpulkan bahwa KPK masih perlu melakukan pendalaman, antara lain melalui penggeledahan di sejumlah tempat," kata Johan di Jakarta, Selasa malam.

Di kasus Century, menurut dia, belum ada penetapan tersangka secara resmi meski sudah disimpulkan bahwa terdapat indikasi tindak pidana korupsi. "Saya belum menerima atau membaca surat perintah penyidikan kasus Century," katanya. Namun, Johan Budi mengatakan, KPK memang bekerja keras untuk mengungkapkan dua kasus besar yang menyita perhatian publik ini.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Tiada ulasan:

Catat Ulasan