Isnin, 19 November 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Israel Rampungkan Persiapan Serangan Darat

Posted: 20 Nov 2012 03:44 AM PST

GAZA CITY, KOMPAS.com - Selama enam hari,  Israel melancarkan serangan udara berskala besar di Gaza, dengan tujuan menghentikan serangan roket yang diluncurkan dari wilayah Palestina itu.

Gempuran dari pesawat-pesawat Israel pada Senin (19/11/2012) menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang kini sudah lebih dari 100 orang di Gaza. Sementara itu serangan roket dari para militan Gaza juga tidak berhenti.

Selain itu sudah muncul sinyal-sinyal pertempuran itu akan makin intensif, seperti yang dikatakan Michael Oren, Duta Besar Israel untuk PBB, bahwa Israel sudah merampungkan rencana untuk invasi darat ke Gaza, dalam wawancara dengan CNN, Senin (19/11/2012) malam.

Menjawab pertanyaan tentang serangan darat, Oren menjawab, "Ya, kami pasti tetap membuka peluang untuk itu."

"Kami tidak menginginkan eskalasi, ataupun serangan darat. Tetapi kami akan melakukan langkah apapun yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami," tegasnya.

"Rakyat dan pemerintah serta negara Israel ingin berdamai dengan negara-negara tetangga. Dan kami bersedia untuk duduk bersama dan berunding dengan mereka, jika mereka bersedia duduk bersama dan berunding dengan kami. Semua pilihan tersedia. Kami menandatangani solusi dua negara, kami berkomitmen terhadapnya. Tetapi berhentilah menembaki kami," papar Oren.

Semua kekerasan dan retorika tersebut memicu upaya intensif dari para pemimpin internasional untuk menemukan solusi diplomatik dari krisis tersebut, yang dimulai dengan gencatan senjata.

"Semua ini harus dihentikan," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, Minggu (18/11/2012). Para diplomat PBB dan Eropa berbondong-bondong ke kawasan Timur Tengah untuk menenangkan situasi.

Pada Senin, Ban dan satu delegasi Israel pergi ke Mesir, di mana pejabat tinggi intelijen negara itu mempresentasikan sebuah surat yang menguraikan proposal Hamas untuk sebuah gencatan senjata, menurut seorang jenderal di badan intelijen Mesir yang menyatakan optimismenya bahwa kesepakatan antara kedua pihak sedang berlangsung.

Baku serang antara Israel dengan para militan Gaza yang mengakibatkan jatuh korban dari kalangan sipil menjadi tantangan bagi hubungan Israel dengan Mesir. Meskipun demikian, Presiden Israel Shimon Peres memuji Presiden Mesir Mohamed Mursi atas "peran konstruktifnya".

Sementara itu Sekjen Liga Arab Nabil el-Araby dan 16 menteri luar negeri dari negara-negara anggotanya dijadwalkan tiba di Gaza pada Selasa (20/1 /2012). Mereka akan bergabung dengan Menlu Turki Ahmet Davotoglu, ungkap juru bicara organisasi tersebut.

Di Tepi Barat, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas akan bertemu dengan Sekjen PBB, kata Saeb Erakat, anggota komisi eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan orang dekat Abbas.

Kondisi di Tepi Barat sendiri relatif tenang meskipun seorang demonstran tewas, Senin - dua hari setelah dia dan para demonstran lain terlibat bentrokan dengan tentara Israel. Hal itu diungkap direktur RS Ramallah Ahmad Bitawi. Seorang tentara Israel menembak pemuda 22 tahun itu di Hebron, kata saksi mata.

Berita-berita terkait bisa diikuti di topik: GAZA MEMBARA

Presiden SBY Desak Obama Hentikan Kekerasan di Palestina

Posted: 20 Nov 2012 03:23 AM PST

Presiden SBY Desak Obama Hentikan Kekerasan di Palestina

Penulis : Taufik H Mihardja | Selasa, 20 November 2012 | 11:23 WIB

PHNOM PENH, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendesak Presiden AS Barack Obama untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat pertemuan para pemimpin ASEAN dan Presiden Barack Obama di Kamboja, Senin (19/11/2012) malam kemarin.

"Dalam pertemuan itu, Indonesia mengangkat isu Gaza," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelang pertemuan Presiden SBY dengan Presiden Myanmar Thein Sein, Selasa pagi ini.

Desakan tersebut kemudian didukung delegasi Malaysia. Mereka mengatakan akan sulit bagi negara-negara Islam untuk menjaga sikap moderat warga muslim melihat serangan Israel ke Gaza.  

Marty mengatakan, Presiden SBY meminta Obama menghentikan lingkaran kekerasan dan menghentikan pengerahan kekuatan secara eksesif di Gaza.

Presiden SBY, lanjut Marty, juga mengingatkan Presiden Obama bahwa hal tersebut harus segera dilakukan jangan sampai terulang peristiwa kekerasan tahun 2008 dan 2009 yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Palestina.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Obama langsung merespons positif. Bahkan, Obama berjanji segera mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk berdamai.

"Kami mendengar dengan baik dan malam ini (Senin), saya akan bekerja langsung untuk mendesak pihak-pihak yang bertikai segera mengakhiri pertikaian mereka," kata Obama seperti dituturkan Marty.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan