Jumaat, 19 Oktober 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Anjing Diracun, Dikubur, tetapi Tetap Hidup

Posted: 20 Oct 2012 03:16 AM PDT

Hewan

Anjing Diracun, Dikubur, tetapi Tetap Hidup

Sabtu, 20 Oktober 2012 | 10:16 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Sebuah mukjizat dialami seekor anjing jenis jack russel bernama Ethan. Bagaimana tidak, Ethan bisa tetap hidup setelah diracun dan dikubur hidup-hidup di dekat Paris, Perancis.

Nyawa Ethan bisa diselamatkan ketika seorang pria melihat gerakan dari dalam tanah. Laki-laki ini kemudian menggali tanah itu dan menemukan anjing tersebut dalam keadaan kejang karena diduga kuat dalam pengaruh racun yang diminumkan kepadanya.

Laki-laki itu kemudian memanggil petugas pemadam kebakaran yang lalu membawa anjing kecil gemetaran dan kotor itu ke dokter hewan yang selanjutnya berhasil menyembuhkan Ethan.

"Ini sangat luar biasa. Kami hanya bisa melihat hal seperti ini di televisi," kata dokter hewan Philippe Michon.

"Anjing ini sehat kembali tanpa cacat. Ini bisa dikatakan sebuah mukjizat," tambah Michon.

Saat diserahkan kepadanya, kenang Michon, tubuh anjing itu sangat dingin dan hampir tak bernapas.

Michon lalu menghangatkan tubuh Ethan menggunakan botol berisi air panas.

Meski awalnya upaya ini terlihat tak berhasil, ternyata setelah 24 jam, Ethan sudah bisa kembali berdiri.

"Ethan sangat beruntung. Jika tanah di tempatnya dikubur tak bergerak, maka tak seorang pun akan menyelamatkannya," ujar Michon lagi.

Sabrina Zamora, seorang ketua asosiasi penyayang hewan di Charleville-Mezieres, kota kecil yang berjarak 125 km dari Paris, mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki pemilik anjing malang itu.

"Pemilik anjing ini mengatakan sudah menyerahkan Ethan kepada orang lain," kata Zamora.

Ulama Ditahan, Warga Tanzania Protes

Posted: 20 Oct 2012 02:48 AM PDT

DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa dari kalangan warga Muslim bentrok dengan polisi di ibu kota bisnis Tanzania, Dar Es Salaam dan di pulau semi otonomi Zanzibar, Jumat (19/10/2012), yang memanaskan situasi di negeri Afrika timur itu.

Di Zanzibar, yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, pendukung gerakan Kebangkitan Islam (Islamic Uamsho), sudah menggelar protes selama tiga hari.

Para pengikut Uamhso, yang didominasi pemuda dan masyarakat miskin kota, bentrok dengan polisi setelah ibadah shalat Jumat. Mereka melemparkan batu ke arah polisi yang kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata di kawasan bersejarah, Stone Town.

Akibat kerusuhan itu, jalanan kota terpaksa ditutup sementara batu dan kelapa masih bertebaran di jalan. Selain itu, banyak toko dan lokasi bisnis lainnya tutup. Untuk mengamankan kondisi, polisi anti huru hara disiagakan di semua mesjid di Stone Town.

Bentrokan warga dan polisi ini sudah terjadi selama tiga hari sejak Sheikh Farid Hadi "hilang". Namun, pada Jumat malam, tokoh masyarakat itu akhirnya dibebaskan.

"Dia sudah bebas. Saya sudah berfoto bersamanya," ujar seorang warga, Thabit Juma.

Sementara itu, di Dar Es Salaam, para pengunjuk rasa meninggalkan masjid Mtambani, setelah shalat Jumat. Mereka menuju ke Balai Kota dan menuntut pembebasan ulama Sheikh Issa Ponda.

"Polisi kemudian datang dan menembakkan gas air mata. Sementara para pengunju rasa membalas dengan melemparkan batu," kata seorang saksi mata, Salum Haji.

"Pertokoan di pusat kota tutup dan para polisi bersenjata lengkap berpatroli di jalanan. Kami semua berdiam di dalam toko-toko yang dikunci. Saya tak tahu bagaimana kami pulang ke rumah," ujar Neema Swai, warga Dar Es Salaam.

Komandan Kepolisian Dar Es Salaam, Suleiman Kova, mengatakan Ponda ditahan karena memasuki properti milik pribadi dan mengajak pengikutnya melakukan kekerasan.

Ponda adalah Sekretaris Jenderal Dewan Organisasi Islam, sebuah organisasi yang menentang pemerintah Tanzania yang didukunng Dewan Muslim Nasional Tanzania.

Meski Ponda diketetahui tidak memiliki hubungan apapun dengan Islamic Uamsho, namun para pendukung Ponda juga menuntut pembebasan Farid Hadi.

Tanzania, yang kini dipimpin pemerintahan Presiden Jakata Kikwete yang sekuler, dalam beberapa pekan terakhir diguncang bentrok sektarian.

Pada Jumat (19/10/2012) lima buah gereja di pinggiran Dar Es Salaam dibakar, setelah tersiar kabar seorang bocah Kristen menodai kitab suci Al-Quran. Media setempat mengabarkan anak itu ternyata ditantang kawannya untuk melakukan tindakan yang dianggap menodai Al-Quran itu.

Presiden Kikwete sudah mengunjungi lima gereja yang dibakar dan meminta masyarakat untuk tenang.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan