Isnin, 1 Oktober 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Polisi selidiki kasus kematian taruna BP2IP Surabaya

Posted: 01 Oct 2012 07:25 AM PDT

Kami masih melakukan penyelidikan serius dengan menunggu hasil otopsi dari tim dokter.

Berita Terkait

Surabaya (ANTARA News) - Polsek Rungkut, Surabaya, masih menyelidiki kematian Maulana Ainul Yakin (19), seorang taruna baru Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya yang ditemukan tewas di dasar kolam latihan SAR di area kampus kawasan Gunung Anyar pada Minggu, 30 September 2012.

"Kami masih melakukan penyelidikan serius dengan menunggu hasil otopsi dari tim dokter. Selain itu juga masih dikumpulkan keterangan dari berbagai saksi," ujar Kapolsek Rungkut AKP Jacob Silvana kepada wartawan, Senin.

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apakah korban tewas akibat penganiayaan atau murni kecelakaan.

Sampai saat ini, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 13 orang saksi, di antaranya para instruktur pihak kampus, yang mengawasi Masa Orientasi Dasar (MOD).

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dikabarkan melarikan diri dari kampus. Pihak BP2IP sudah mengabari keluarga yang berada di Bangkalan Madura bahwa korban menghilang.

Setelah dilakukan pencarian, ternyata korban ditemukan meninggal tenggelam di kolam latihan SAR di dalam kampus BP2IP. Jenazah korban dibawa ke RSU dr Soetomo untuk dilakukan otopsi.

Dari pihak keluarga korban melihat adanya kejanggalan dalam kematian Maulana. Ini karena di tubuh korban ditemukan luka, sehingga merasa perlu ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.

Sedangkan, dari pihak BP2IP memastikan tidak ada kontak fisik selama orientasi terhadap taruna baru. Apalagi sesuai aturan, akan ada sanksi khusus bagi senior yang melakukan pemukulan terhadap para junior.

"Selama masa orientasi dilarang melakukan kontak fisik. Selain ada hukuman poin kesalahan bagi senior, ada juga sanksi pemecatan dari kampus jika terbukti melakukan tindakan keras terhadap junior," kata Perwira Aktivitas BP2IP Surabaya, Aris Jamaan kepada wartawan.

Ia mengaku, meski tidak ada kontak fisik namun tetap ada pemantapan mental bagi taruna baru. Semasa orientasi, peserta tidak boleh bangun lebih dari pukul 04.00 WIB, karena bagi peserta muslim, wajib melaksanakan Ibadah Shalat Shubuh dan dilanjutkan olahraga.

"Ini untuk melatih kedisiplinan. Namun ketatnya disiplin inilah banyak membuat para taruna baru yang stres. Bahkan ada pula yang sempat melarikan diri dari kampus," tuturnya.

Terkait penyebab kematian Maulana, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian sembari menunggu hasil otopsi. Jika memang nanti terbukti ada penganiayaan maka akan ditindak tegas.

(ANT-165/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tarif naik layanan KRL makin buruk

Posted: 01 Oct 2012 07:21 AM PDT

Tiket KRl Naik. Sejumlah petugas melayani pembelian tiket KRL Commuter Line di loket Stasiun Kota, Jakarta, Senin (1/10). Mulai Senin (1/10) harga tiket commuter line naik sebesar Rp 2.000 per penumpang yang merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan. (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)

Seharusnya kenaikan tarif membuat layanan semakin baik, tapi ini justru sebaliknya. Kepadatan hari ini semakin parah,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jakarta-Bogor yang mengalami kenaikan tarif Rp2.000 per 1 Oktober 2012 justru dinilai semakin buruk oleh para penumpangnya.

Sejumlah penumpang Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor di Jakarta, Senin petang, ramai-ramai mengeluhkan kondisi dan layanan yang semakin memburuk.

"Sudah naik Rp2.000 bukannya makin baik tapi malah makin parah," kata Dini, 34, salah satu penumpang yang turun di Stasiun Universitas Indonesia.

Commuter Line jurusan Bogor yang berangkat pukul 17.15 WIB dari Stasiun Kota merupakan salah satu contoh kereta dengan keadaan paling padat pada Senin (1/10).

"AC juga nyaris tidak terasa sehingga jendela pun harus dibuka," kata Risna, 27, salah satu penumpang.

Hal serupa disampaikan Putri, 21, mahasiswi yang menumpang kereta yang sama dan turun di Stasiun Universitas Indonesia (UI).

"Seharusnya kenaikan tarif membuat layanan semakin baik, tapi ini justru sebaliknya. Kepadatan hari ini semakin parah," katanya.

Saat pintu Commuter Line terbuka di Stasiun UI misalnya, penumpang ramai-ramai berteriak memprotes layanan yang semakin buruk tersebut.

Banyak penumpang mempertanyakan penyebab kepadatan yang berbeda dibandingkan hari-hari biasa.

Mereka berharap PT KAI sebagai pengelola seharusnya bisa mengantisipasi hal itu agar tidak terjadi sehingga mengecewakan penumpang.

PT KAI sendiri telah menyosialisasikan kenaikan tarif Rp2.000 untuk semua tujuan per-1 Oktober 2012 sejak beberapa bulan lalu.

Untuk tujuan Jakarta-Bogor tarif Commuter Line menjadi Rp9.000 dari sebelumnya Rp7.000 sedangkan untuk rute Jakarta-Depok menjadi Rp8.000 dari sebelumnya Rp6.000.

(H016/H-KWR)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan