Ahad, 19 Ogos 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Empat tewas, 12 hilang dalam bencana di pantai Nigeria

Posted: 19 Aug 2012 08:09 PM PDT

Lagos (ANTARA News) - Empat orang telah dikonfirmasi tewas sementara 12 orang lagi belum ditemukan pada Minggu sore (19/8), akibat terjangan ombak Samudra Atlantik yang menghanyutkan warga di satu tempat wisata  pantai di Negara Bagian Lagos di bagian barat-daya Nigeria pada Sabtu.

Manager Umum Dinas Penanganan Keadaan Darurat Negara Bagian Lagos (LASEMA) menyatakan Femi Osayintolu memberitahu Xinhua, Minggu, penyelam dan petugas lain pertolongan berjuang menemukan mayat ke-16 warga di tempat wisata terkenal Kuramo Beach.

Ia menyatakan mereka yang jadi korban terutama adalah penghuni tempat kumuh di pantai tersebut.

"Kami baru menemukan empat mayat sejak bencana terjadi dan kami masih mencari sebanyak 12 orang lagi yang hilang," kata Osayintolu sebagaimana dilaporkan Xinhua di Jakarta, Senin pagi.

Ditambahkannya, mayat seorang anak perempuan yang berusia enam tahun termasuk di antara yang ditemukan.

Sebelumnya satu orang dikonfirmasi tewas dalam peristiwa malam hari tersebut, ketika gelombang Samudra Atlantik menerjang Lagos Kuramo Beach.

Menurut Osayintolu, penghuni pantai wisata itu sedang tidur lelap saat bencana terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Seorang pejabat senior pertolongan mengatakan Kuramo Beach dan tempat pelancongan lain di pantai di daerah tersebut telah ditutup oleh petugas keamanan dan personel dinas darurat.

Ia menyarankan warga di permukiman pantai di Lagos agar segera mengosongkan tempat semacam itu, karena tragedi serupa dikhawatirkan terjadi lagi.

Sementara itu, Femi Salawu, seorang warga permukiman Iru --tempat gelombang menerjang, mengatakan masalah telah ditambah besar oleh kapal yang ditinggalkan di pantai di negara bagian tersebut.

"Kapal rongsok di pantai di daerah ini dapat menjadi masalah utama dan penyebab gelombang tinggi," ia mengatakan.

Ia menyeru pemerintah Nigeria agar membantu pemerintah Negara Bagian Lagos untuk memindahkan rongsokan kapal guna menangani masalah dan menghindari terulangnya peristiwa serupa.
(ANT)

Bentrokan, protes nodai Idul Fitri di Suriah

Posted: 19 Aug 2012 05:28 PM PDT

Damaskus (ANTARA News) - Bentrokan dan protes melanda beberapa bagian negara Suriah pada Ahad, hari pertama Idul Fitri 1433 H., salah satu hari raya paling penting dalam kalender Islam, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan tentara pemerintah memburu orang bayaran yang menjadi pelaku teror di Saif ad-Dawla, Bustan al-Qasr, Bawabat al-Qasab, Souk as-Souf dan Qastal al-Harami di Provinsi Aleppo, Suriah utara, sementara sejumlah pelaku teror telah tewas.

Di Provinsi Daraa, Suriah selatan, pihak berwenang memburu sisa kelompok bersenjata di Kota Kecil al-Hirak, setelah menewaskan sejumlah dari mereka dan membekuk sebagian lagi. Prajurit pemerintah terus membersihkan daerah al-Lujat, kata laporan itu.

Kantor berita Suriah tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi, menyatakan banyak pria bersenjata telah disingkirkan di Daraa.

Sementara itu, pasukan perbatasan telah menggagalkan berbagai upaya oleh kelompok pria bersenjata untuk menyusup ke dalam wilayah Suriah dari Lebanon.

Ahmad Munir, Gubernur Provinsi Homs di Suriah tengah, Ahad (19/8), mengatakan "personel bersenjata kita yang ulet" akan terus menghadapi persekongkolan melawan Suriah guna memulihkan kestabilan dan keamanan, serta melindungi harta negara dan masyarakat.

Pernyataan Munir disampaikan selama kunjungannya ke personel militer yang cedera di beberapa rumah sakit militer.

Di pihak oposisi, Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia menyatakan seorang gerilyawan tewas pada Ahad, setelah bentrokan dengan pasukan pemerintah di permukiman al-Qadam di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Ditambahkannya, bentrokan itu mengakibatkan rusaknya satu kendaraan militer dan merenggut delapan korban jiwa atau cedera.

Beberapa protes anti-pemerintah, katanya, terjadi Ahad, saat perayaan Idul Fitri. Protes tersebut terjadi di beberapa kota besar di Provinsi Idlib, Hama di Suriah tengah dan beberapa daerah Damaskus.

Sementara itu, Komite Koordinasi Lokal, satu lagi jaringan pemrotes, menyatakan pinggiran kota Damaskus --Daryya, Jdaidat Artoz dan Housh Arab-- telah digempur oleh militer pemerintah.

Pernyataan pegiat tersebut tak bisa diabsahkan secara tepat, saat kerusuhan 17-bulan di Suriah telah berubah jadi konflik bersenjata, yang berarti kebanyakan daerah bermasalah dipenuhi anggota bersenjata Tentara Suriah Bebas serta kelompok lain tak dikenal yang bersenjata.

Gerilyawan bersenjata telah berusaha menyulut bentrokan dengan tentara pemerintah di daerah permukiman di seluruh negeri itu, yang paling akhir di Damaskus dan Aleppo --pusat komersial dan kota terbesar di Suriah. (C003)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan