Ahad, 1 Julai 2012

Republika Online

Republika Online


Duh, Anak Sulit Berteman, Bagaimana Solusinya?

Posted: 01 Jul 2012 08:07 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah hampir satu tahun pelajaran Tina duduk di TK A. Tapi, kata Bu Guru, ia lebih banyak diam saja. Waktu istirahat, ia lebih suka duduk di dekat perosotan sendiri.

Sebenarnya, Bu Guru sudah mendekatkan Tina dengan Adel, temannya yang aktif dan periang. Mereka duduk bersebelahan. Lain waktu, Tina duduk di belakang Robi yang tergolong bandel. Tina kadang mau bermain, tapi lebih banyak sendiri,ujar Bu Guru saat melaporkan perkembangan Tina kepada ayah bundanya.

Psikolog Neny Widyana menjelaskan, ketika anak kesulitan berteman, carikan teman soulmate-nya. Maksud teman soulmate adalah anak yang supel, ramai, senang bergaul. Anak seperti ini pasti ada di setiap kelas. 

Menurut Neny, guru biasa 'menugasi' anak-anak seperti ini untuk membantu teman-temannya yang kesulitan berteman. Biasanya, guru akan mengatakan kepada si teman supel bahwa ia mendapat tugas selama dua hari ini menemani si anak pendiam. 

Ke mana-mana harus barengan, ya?ujar Neny menirukan permintaan yang umum dilontarkan Bu Guru. Si supel senang mendapat tanggung jawab.

Ketika diajak bermain oleh si supel, anak merasa dihargai. Dia merasa ada teman yang mau bermain dengannya. Lama kelamaan dia mau berteman,ujar psikolog anak ini. Setelah bermain dengan si soulmate, ia ajak bermain teman yang lain. Selanjutnya, anak diajak bermain bertiga, berempat, sampai akhirnya membentuk satu kelompok kecil.  Kalau sudah dalam 'satu geng', anak sudah bisa berbaur. 

Cara berteman soulmate ini, menurut Neny, sangat efektif dilakukan di sekolah. Sebab, dilakukan rutin setiap hari dan mendapat pengawasan dari guru. Jumlah temannya pun banyak dan lebih bervariasi. Selain mengajak teman bermain, guru sesering mungkin meminta anak tampil ke depan. Ia akan memberi anak tanggung jawab. Misalnya, memasangkan gambar, membantu temannya. Tugas-tugas itu membangun rasa percaya diri si anak.

Kondisi berbeda bila di rumah. Dalam seting keluarga, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung ini lebih menitikberatkan pada pola pengasuhan orang tua. Ayah bunda harus mengetahui lebih dulu apa yang menyebabkan anak malas atau tidak mau berteman dengan yang lain. Kebanyakan anak tidak mau berteman karena tidak pede.

Bikin Green Ombre Cake Yuk, Ini Dia Resepnya

Posted: 01 Jul 2012 07:29 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Green Ombre Cake 

Penulis : Fatmah Bahalwan 

Membutuhkan sedikit kesabaran untuk mendapatkan warna gradasi yang menawan. Cake yang sedang digandrungi saat ini rasanya lembut dan semakin lezat karenai diberi filling krim keju. Kali ini, makan sepotong saja cukuplah.

Bahan A:

12 butir telur 

300 gr  gula pasir

20 gr  emulsifier

1 sdt  vanili

Bahan B:

260 gr        tepung terigu

20 gr          susu bubuk

20 gr          maizena

Bahan C

150 gr   mentega, lelehkan.

1 sdm  pasta susu

Bahan D:

350 gr   Butter Cream siap pakai

350 gr   Cream Cheese

Bahan E:

200 ml  simpel sirup

Bahan F:

Pasta Pandan

Cara membuat :

Kocok Bahan A hingga kental, masukkan bahan B sambil diayak, tuangi bahan C aduk balik hingga rata.

Bagi adonan menjadi lima, masing-masing diberi Bahan F bergradasi mulai paling tua hingga paling muda.

Paling tua 2 sdm pasta pandan, lanjut 1 sdm, 1 sdt, setengah sdt, 2 tetes. Masing-masing tuang dalam loyang diameter 20cm.  oven hingga matang, dinginkan.

Kocok bahan D hingga lembut, sisihkan.

Penyelesaian :

Letakkan satu lapis cake warna paling tua, perciki dengan Bahan E, poles dengan 100 gr bahan D.

Lanjutkan dengan warna berikutnya yg lebih muda dan seterusnya hingga paling atas paling muda.

Terakhir, poles seluruh permukaan cake, hias dengan sisa krim yg diberi warna bergradasi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan