Ahad, 1 Julai 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Pura Taman Ayun jadi Warisan Budaya Dunia

Posted: 01 Jul 2012 06:47 AM PDT

UNESCO (Istimewa)

Setelah melalui proses panjang, akhirnya 21 negara anggota komite WBD menetapkan subak sebagai implementasi Tri Hita Karana, termasuk di dalamnya Kawasan Pura Taman Ayun sebagai WDB,"

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Pura Taman Ayun di Kabupaten Badung, Bali, dijadikan sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia (WBD) dalam sidang tahunan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco) ke-36 di Rusia.

"Setelah melalui proses panjang, akhirnya 21 negara anggota komite WBD menetapkan subak sebagai implementasi Tri Hita Karana, termasuk di dalamnya Kawasan Pura Taman Ayun sebagai WDB," kata Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, melalui siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Minggu.

Dia mengatakan, sidang berjalan alot bahkan terjadi perubahan jadwal termasuk pembahasaan tentang warisan budaya dari Indonesia.

Namun, tambah Gde Agung, delegasi dari Indonesia merasa bangga karena saat empat situs budaya Bali dipresentasikan para peserta sidang menyimaknya dengan serius.

"Para delegasi peserta dari negara lain memberikan apresiasi yang luar biasa pada sistem pengairan subak yang sudah teruji keberhasilannya sejak abad ke-12," ujarnya.

Bupati mengungkapkan, setelah mendengarkan penjelasan tentan sistem pengairan tradisional Pulau Dewata itu, langsung memutuskan dan mengukuhkan jika subak dan situs budaya tersebut dijadikan sebagai WBD.

Menurut dia, penetapan Pura Taman Ayun sebagai WBD merupakan hal yang sangat dinantikan setelah 12 tahun untuk mendapatkan pengakuan tersebut.

"Hal ini merupakan bentuk apresiasi Unesco sebagai representasi masyarakat dunia atas nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Bali yang telah mengimplementasikan Tri Hita Karana dengan baik, yang salah satunya tercermin pada situs Pura Taman Ayun," katanya.
(KR-IGT/A013)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

"Dear Friends", konser reuni Mocca

Posted: 01 Jul 2012 01:19 AM PDT

Band Mocca usai konser reuni "Dear Friends" di Dago Tea House, Bandung pada tanggal 30 Juni 2012.Ki-ka: Riko (gitar), Arina (vokal dan flute), Indra (drum), dan Toma (bass). (ANTARA News/Nanien Yuniar)

Untuk ukuran yang nggak pernah latihan selama 10 bulan lumayan smooth."

Berita Terkait

Bandung (ANTARA News) - On the night like this, there are so many things I wanna tell you..

Lagu pembuka On The Night Like This benar-benar mengungkapkan isi konser reuni bertajuk Dear Friends dari band indie Mocca yang vakum karena sang vokalis, Arina, menetap bersama suaminya di Amerika Serikat. 

Banyak hal yang ingin diungkapkan dan ditunjukkan Mocca pada Swinging Friends --sebutan untuk penggemarnya-- di teater indoor Dago Tea House, Bandung, Sabtu malam (30/6).  

Selama dua jam, Swinging Friends turut menyanyikan semua lagu yang mayoritas liriknya berbahasa Inggris. Kerinduan mereka pada band yang beranggotakan Arina Ephipania (vokal dan flute), Ahmad 'Toma' Pratama (bass), Indra Massad (drum), dan Riko Prayitno (gitar) terbayar dengan interaksi akrab dari para personil band asal Bandung pada penonton di sela-sela lagu.

Arina yang mengenakan gaun hijau bernuansa brokat pink menyanyikan What If, I Think I'm in LoveI Would Never, My Only One, Lucky Man, dan I remember. Sang vokalis menyapa para Swinging Friends dari berbagai kota di tanah air, termasuk Jogja dan Malang, yang rela ke Bandung demi menonton konser ini.

"Terima kasih Swinging Friends Semarang, ada yang ngasih bandeng dan wingko babat lho," ujar Arina disambut sorak sorai penonton. 

"Kalian adalah makhluk spesial yang menghiasi kami dengan kebahagiaan," kata Arina sebelum melanjutkan lagu You

Toma sang bassist unjuk suara berduet dengan Arina di lagu This Conversation. Setelah tugasnya sebagai vokalis berakhir, Toma mengungkapkan ketegangannya.

"Ini adalah malam spesial buat Mocca dan semua yang ada di sini. Saya juga berusaha tampil bagus, tapi ternyata saya nervous. Boleh diulang nggak?" ujar Toma yang disambut gelak tawa penonton. 

Setelah membuai telinga dengan lagu bertempo lambat, band yang lagu-lagunya populer juga di Korea itu menggerakkan semangat penonton dengan I Love You Anyway dan You and Me Against the World.

Pencahayaan berganti fokus pada Arina saja. Hyperballad --yang sebelumnya dipopulerkan Bjork-- mengalun, para penonton bertepuk tangan dengan riuh. 

Arina pun menghilang ke samping panggung sejenak untuk mempersiapkan sesuatu. Ternyata kejutan itu adalah tap dance di lagu Secret Admirer yang disambut ramai oleh para penggemar. 

"Aduh saya ngos-ngosan nih, giliran kalian yang nyanyi dulu ya.." kata Arina sebelum membawakan Do What You Wanna Do.

It's Over Now menjadi lagu ke-25 yang menjadi penutup Mocca. Tirai pun ditutup. 

Penonton kompak berseru "Lagi..Lagi.." meminta lagu tambahan dari Mocca. Tiba-tiba terdengar hentakan drum mengikuti irama. Harapan penonton dikabulkan ketika tirai kembali dibuka dan Mocca membawakan dua lagu tambahan, yaitu Object of My Affection dan I Can't Believe You've Cheated on Me.

"Selama sepuluh bulan jauh dari kalian, ini adalah hari terbaik saya," ujar sang vokalis.

Reuni

Melepas rindu dengan para penggemar selepas vakum meninggalkan kesan tersendiri bagi para personil band yang dibentuk 12 tahun lalu itu.

"Buat gue pribadi ya bener-bener temu kangen aja. Temu kangen antara personil, manajemen, Swinging Friends, ya semua lah," kata Indra sang drummer saat ditemui usai konser.

Mocca mengaku latihan untuk konser Dear Friends itu sangat minim. Setelah sepuluh bulan tak bersua, Arina berkesempatan kembali ke tanah air. Momen ini dimanfaatkan untuk menggelar pertunjukan bagi para Swinging Friends. Mocca tampil di Makassar dan juga Singapura. Untuk konser "Dear Friends", jadwal Mocca sungguh sempit. Seusai kembali dari Singapura mereka segera bertolak ke Bandung dan menggelar konser reuni tersebut. 

"Untuk ukuran yang nggak pernah latihan selama 10 bulan lumayan smooth, walau kadang-kadang ada yang cletat cletot main gitarnya," kata Riko saat ditemui usai konser.

"Sebenarnya tadi I Will dan You itu.. kita belum berembukan. Tiba-tiba pas lagi lihat (daftar lagu yang akan dimainkan) 'beuh! Ada lagu ini?' yah ngulik-ngulik sedikit di atas panggung nggak apa-apa lah," lanjut Riko yang kini sibuk mengurusi band barunya, The Triangle, di mana dia memegang posisi bass. 

Tampaknya harapan penggemar agar masa vakum Mocca berakhir belum bisa terjadi. Arina mengemukakan kemungkinan itu dalam waktu dekat belum bisa dipastikan.

"Situasinya kan saya sudah menikah dan suami saya tinggal di sana (Amerika Serikat), mungkin saya bisa balik, mungkin juga nggak. Jadi ya nggak bisa diprediksi," ungkap Arina.

Sementara itu, Toma berpesan agar para penggemar tetap menjalin silaturahmi walaupun Mocca masih vakum.

"Tetap bersatu padu dan tetap kompak selalu karena kita masih bisa menjalin komunikasi lewat social media. Dunia internet jaman sekarang canggih sekali," ujar sang bassist.

(nan)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan