Isnin, 16 Julai 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


FPI Tuding Polisi Manggala Lindungi Pabrik Miras Ilegal

Posted: 16 Jul 2012 08:05 AM PDT

MAKASSAR, KOMPAS.com - Front Pembela Islam (FPI) Makassar menuding aparat Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Manggala dan Pemerintah Kota Makassar melindungi pabrik minuman keras (miras) yang beroperasi di pemukiman penduduk Antang, Kecamatan Manggala, Makassar. Pasalnya, beberapa kali digerebek FPI, pabrik PT Padi Mas itu tidak memiliki izin.

Pabrik miras PT Padi Mas sudah beberapa kali digrebek oleh FPI dan DPRD Kota Makassar. Dalam penggrebekan tersebut, pemilik gudang PT Padi Mas, Ronald tidak bisa menunjukkan dokumen resmi maupun surat perizinan mendirikan pabrik miras di lokasi tersebut. Bahkan, sempat terjadi perseteruan antara anggota DPRD Kota Makassar dengan PT Padi Mas, Ronald terkait pendirian pabrik dan pemerasan.

Terakhir, FPI kembali mengrebek pabrik tersebut yang ketiga kalinya pada Minggu (15/07/2012). Di situ FPI mengaku terpaksa bertindak lantaran aparat pemerintah Kota Makassar dan kepolisian terkesan tutup mata melihat kejadian tersebut.

Anggota FPI langsung memeriksa seluruh ruangan di pabrik dan berhasil menemukan ratusan botol miras bermerk Tope Riaja, Kereta dan Marten ala lokal. Ratusan botol miras tersebut disembunyikan di sela tumpukan dus kosong dan ribuan botol kecap.

Selain menemukan ratusan botol miras siap jual, puluhan massa FPI juga menemukan bahan baku miras. Selanjutnya, barang bukti tersebut dikumpulkan di halaman kantor perusahaan tersebut sambil menunggu aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar. Ironisnya, Polsekta Manggala mengaku tidak mengetahui adanya pabrik miras di wilayah kerjanya.

Sebelum penggerebekan ini dilakukan, beberapa hari yang lalu FPI sempat membuntuti mobil truk PT Padi Mas yang menyuplai miras ke pasar Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bahkan, FPI sempat mendokumentasikannya dalam bentuk video distribusi miras ilegal tersebut.

"Kami membuntuti truknya PT Padi Mas. Truk pengangkut itu membongkar minuman untuk dipasarkan di daerah Jeneponto. Sempat kami merekam aktivitas pembongkaran miras tersebut," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) FPI, Bettel kepada wartawan.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Mantasia yang dikonfirmasi Kompas.com mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persis alasan Polrestabes Makassar tidak menyegel pabrik miras di kawasan penduduk tersebut.

"Saya tidak tahu persis, dik kenapa tidak diproses sejak dulu. Saya juga tidak tahu alasannya, sebab saya sedang berada di luar kantor. Tapi, kita sudah mulai menyelidiki soal ini," kata Mantasia dengan nada terbata-bata.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Chevi Ahmad Sopari yang dihubungi Kompas.com via telepon genggamnya, tidak menjawab.

Komisi X DPR Dialog dengan Pimpinan Perguruan Tinggi di Semarang

Posted: 16 Jul 2012 07:48 AM PDT

Komisi X DPR Dialog dengan Pimpinan Perguruan Tinggi di Semarang

Penulis : Sonya Helen Sinombor | Senin, 16 Juli 2012 | 14:48 WIB

Kompas/Sonya Helen Sinombor

Komisi X DPR mulai Senin (16/7/2012) hingga Rabu (18/7/2012) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, di antaranya ebrtemu dengan pimpinan perguruan tinggi di Semarang.

TERKAIT:

SEMARANG,KOMPAS.com - Komisi X DPR mulai Senin (16/7/2012) hingga Rabu (18/7/2012) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan hari pertama diawali dengan pertemuan dengan jajaran perguruan tinggi di Kota Semarang.

Pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Negeri Semarang (Unnes), selain dari Rektor Unnes juga dihadiri pimpinan sejumlah perguruan tinggi di Semarang seperti Universitas Diponegoro Semarang, IAIN Walisongo Semarang, IKIP Semarang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, serta perguruan tinggi swasta.

Rombongan Komisi X DPR yang dipimpin Ketua Komisi X Agus Hermanto diikuti hampir semua anggota komisi, serta pejabat dari kementerian dan lembaga yang terkait dengan tugas-tugas Komisi X DPR. Pertemuan dibuka dengan sambutan oleh Ketua Komisi X Agus Hermanto dan Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo.

Agus dalam sambutannya mengungkapkan kunjungan kerja Komisi X DPR ke Jateng dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di bidang yang terkait dengan tugas-tugas Komisi X DPR. "Kami harapkan mendapat berbagai masukan sehingga dapat dibawa ke rapat kerja dan rapat dengar pendapat di DPR," ujarnya.

Selain bertemu dan berdialog dengan pimpinan perguruan tinggi, pada hari kedua rombongan DPR dijadwalkan mengunjungi sejumlah sekolah yang rusak ringan dan rusak berat di Jateng, perpustakaan daerah.

Kunjungan juga dijadwalkan ke obyek wisata di Semarang seperti Lawang Sewu, Kota Lama Semarang, dan Museum Ronggowarsito Jateng. Hari terakhir kunjungan kerja Komisi X DPR, Rabu mendatang, akan diisi pertemuan dengan Gubernur dan Muspida Jateng.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan