Sabtu, 14 Julai 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Warga Tolak Rencana Pusat Bisnis Baru di Media Spree

Posted: 15 Jul 2012 01:46 AM PDT

Ruang Terbuka Hijau

Warga Tolak Rencana Pusat Bisnis Baru di Media Spree

Penulis : Irma Tambunan | Minggu, 15 Juli 2012 | 08:46 WIB

BERLIN, KOMPAS.com -- Lebih dari 500 warga di kawasan Media Spree, Berlin, Jerman, berunjuk rasa, Sabtu (14/7/2012). Mereka menyatakan menolak rencana pemerintah membangun kawasan bisnis baru di sekitar hunian penduduk. Pembangunan tersebut akan menggusur kawasan hijau sekaligus ruang publik bagi masyarakat setempat.

Aksi kelima kalinya ini berlangsung sejak pukul 15.00. Massa berjalan sepanjang hampir 5 kilometer menuju kawasan Media Spree. Sejumlah pengunjuk rasa memasang spanduk yang menyatakan penoakan terhadap rencana pembangunan pusat bisnis di kawasan tersebut, antara lain untuk apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Masyarakat juga menuntut agar pemerintah menyelamatkan ruang publik dan ruang hijau yang masih tersisa di pusat Kota Berlin.

"Kami ingin melihat pemandangan alam Sungai Spree dan taman di sekitarnya secara bebas dari tempat tinggal kami tanpa tertutupi oleh gedung-gedung bertingkat baru," ungkap Henry, salah seorang pengunjuk rasa yang juga membawa anaknya, Max (5) dalam aksi tersebut.

Tanja, warga lainnya, meminta pemerintah menyelamatkan ruang hijau tersisa, bukan menggusur ruang publik dengan pusat bisnis. "Kami menuntut penyelamatan ruang hijau Media Spree," ujar Tanja.

Kawasan Media Spree berada di wilayah timur Berlin. Kawasan yang sebagian besar telah dipadati apartemen dan perkantoran bertingkat ini merupakan lokasi yang nyaman untuk hunian. Pada sebagian tepi Sungai Spree, masih tersisa ruang hijau yang berdekatan dengan tempat tinggal warga. Di ruang terbuka inilah, setiap sore para orangtua membawa anaknya bermain dan berolahraga.

Polisi Moral Arab Saudi Kembali Disorot

Posted: 15 Jul 2012 01:31 AM PDT

Polisi Moral Arab Saudi Kembali 'Disorot'

Minggu, 15 Juli 2012 | 08:31 WIB

Polisi moral di Arab Saudi kembali disorot setelah dalam insiden terbaru mereka dituduh menyebabkan kematian seorang warga di Provinsi Baha, di Saudi barat daya.

Wartawan masalah Timur Tengah BBC, Sebastian Usher, mengatakan kematian warga bernama Abdulrahman al Ghamdi ini terjadi sekitar sebulan lalu dan sepertinya dipicu dari cek-cok soal lagu.

Sejumlah laporan menyebutkan al Ghamdi dan keluarganya duduk di mobil bersama keluarganya di taman di kota Baljurashi sambil mendengarkan lagu anak-anak.

Kemudian datang rombongan polisi moral yang mengatakan bahwa lagu yang sedang diputar terlalu keras.

Salah satu tugas polisi moral atau polisi agama ini adalah menegur warga yang dianggap melanggar atau tidak sesuai dengan norma atau hukum Islam. Teguran ini mungkin tidak diterima oleh al Ghamdi, kata wartawan BBC.

Investigasi terbuka

Al Ghamdi kemudian meninggalkan taman namun dikejar oleh sejumlah polisi moral. Kejar-kejaran berlangsung selama beberapa kilometer dan ketika mencapai satu jalan layang, yang pengerjaannya belum selesai, al Ghamdi tidak bisa mengusai mobil dan jatuh ke bawah.

Foto kecelakaan menunjukkan atap mobil terlepas. Al Ghamdi meninggal dalam kecelakaan ini sementara istri dan dua anaknya luka-luka dan sampai hari Sabtu (14/7/2012) masih dirawat di rumah sakit.

Emir Baha dilaporkan marah dengan tindakan polisi moral. Sejumlah polisi moral yang terlibat kasus ini telah ditahan dan menjalani pemeriksaan.

Para pendukung polisi moral mengatakan anggota polisi moral tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena al Ghamdi menerobos pos pemeriksaan.

Keluarga al Ghamdi menuntut penyelidikan terbuka di bawah pimpinan langsung emir Baha. Satuan polisi moral di Baha kini dipimpin pejabat baru dan ia mengatakan akan mencoba mengendalikan anak buahnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan