Sabtu, 9 Jun 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Syarat Bagi Diabetesi yang Hendak Berpuasa

Posted: 09 Jun 2012 12:57 AM PDT

TAK lama lagi, bulan Ramadhan akan tiba. Bagi para diabetesi bisa mempersiapkan diri dari sekarang. Apa sajakah yang harus dipersiapkan?  
Banyak kaum muslim penderita diabetes yang ingin menjalankan ibadah puasa, meskipun mereka terlepas dari kewajiban itu bila kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan. Mengingat setiap penderita diabetes memiliki derajat penyakit yang berbeda-beda, pertanyaan apakah seorang diabetesi boleh berpuasa seringkali menjadi dilema yang dihadapi para ulama dan dokter.
 
"Penyandang diabetes tidak boleh menganggap dirinya berbeda dengan orang yang non-diabetes. Sama saja, tetapi harus memerhatikan beberapa hal untuk menstabilkan kadar gula darah," ujar Dr. A.B. Wardoyo, SpPD, dalam acara Diabetes Gathering dengan judul "Diabetesi Saat Puasa Ramadhan ", Sabtu (9/6/2012).
 
Dikatakan Wardoyo, beberapa hal yang harus diwaspadai bagi penderita diabetes yang melakukan puasa di antaranya risiko gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), darah menjadi asam, dan kekurangan cairan sehingga timbul bekuan di pembuluh darah.
 
"Ini adalah hal-hal yang harus diwaspadai bagi mereka penderita diabetes yang ingin melakukan puasa. Masih ada waktu sebulan untuk mengontrol dan mengatur kestabilan kadar gula darah agar dapat berpuasa dengan fit," tandasnya.
 
Pengaturan makan selama puasa pada penderita diabetes, lanjut Wardoyo, perlu mendapat perhatian. Caranya adalah makan sehat dan seimbang, menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur, minum cukup, porsi kalori (50 persen saat berbuka), 10 persen setelah tarawih, dan 40 persen saat sahur), dan kurangi asupan lemak, perbanyak serat.
 
Wardoyo mengingatkan, selama puasa, penting untuk penderita diabetes melakukan monitor gula darah. Selama ini, banyak pasien tidak mengecek gula darah karena ada anggapan akan membatalkan puasa. Padahal, periksa gula darah sama sekali tidak membatalkan puasa.
 
Periksa gula darah perlu lebih ketat terutama saat ada gejala hipoglikemia dan hiperglikemia. Cek gula sebaiknya dilakukan sebelum sahur, 2 jam sesudah sahur, sebelum berbuka, dan 2 jam setelah buka puasa. (ina)
(tty)

Mau Liburan ke Kepulauan Seribu? Begini Caranya!

Posted: 09 Jun 2012 12:55 AM PDT

TAK perlu jauh meninggalkan Kota Jakarta untuk bisa menikmati pengalaman wisata air. Taman Nasional Kepulauan Seribu bisa menjadi pilihan Anda dan keluarga.

Apakah Anda suka pantai berpasir, snorkeling di antara beragam warna mencolok dari habitat laut, menyelam di antara terumbu karang yang eksotis, berlayar dan memancing di antara hamparan karang, menjelajahi pulau, menikmati keramahan budaya masyarakat nelayan, dan menemukan spesies endemik yang indah, tetapi tidak memiliki banyak waktu dan biaya? Taman Nasional Kepulauan Seribu menawarkan semuanya untuk Anda.

Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) merupakan salah satu tujuan utama wisatawan selam di Indonesia. TNKpS pasti akan memuaskan Anda, memenuhi impian paling liar Anda di bawah air. Lebih dari 19 titik selam menyelam di berbagai kawasan TNKpS, mulai dari Pulau Semak Daun, Gosong Pramuka, Karang Lebar, Pulau Kotok, Karang Balik Layar, dan sebagainya.

Terdapat lebih dari 130 genera keanekaragaman hayati terumbu kasar tersebar, baik di Zona Pemukiman, Zona Pemanfaatan Wisata, Zona Perlindungan, dan Zona Inti. Potensi biota laut lainnya, adalah 242 jenis ikan karang dengan kelimpahan lebih dari 49.000 ekor per hectare.
Banyak spesies langka endemik dan biota laut, seperti kima raksasa, kima pasir, abalon, kuda laut, lobster, ikan flasher, nudibren (kelinci laut), penyu, udang mantis, dan kelompok ikan renyok dengan jumlah yang menakjubkan. Apabila beruntung, Anda dapat menyaksikan sekelompok lumba-lumba atau penyu sisik yang sedang muncul di permukaan untuk bernapas.

Lebih jauh lagi, bagi Anda yang suka tantangan, TNKpS dengan keunikan arus lautnya memungkinkan Anda melakukan penyelaman drift pada musim-musim tertentu, wreck diving, dan night diving. Sementara untuk penghobi fotografi, ekspresikan jiwa seni Anda melalui berbagai pengambilan gambar maupun video.

Konservasi penyu laut

Banyak penduduk asli Kepulauan Seribu masih melestarikan cara hidup dan nilai-nilai tradisional leluhur mereka, menjadikan daerah ini tujuan wisata yang menarik. Anda dapat menghadiri acara "selamatan laut" pada waktu tertentu setiap tahunnya, melihat aktivitas bongkar muat hasil tangkapan ikan, cara membuat jarring, dan anak-anak nelayan yang bermain bebas di laut tanpa takut akan terseret arus.

Tidak hanya keanekaragaman alam bawah laut yang ada di TNKpS, ekosistem pantai Kepulauan Seribu mengandung pula keanekaragaman hayati yang tak kalah menarik. Sebagai kawasan konservasi kegiatan pariwisata (ekowisata bahari), pengunjung TNKpS akan diajak menanam mangrove, lamun, dan belajar mengenal cara transplantasi karang.
Dan yang paling mengasyikkan adalah mengenal hewan menggemaskan, yaitu penyu sisik. Bahkan bila memungkinkan, Anda dapat melepaskan tukik penyu ke laut.

Akses menuju TNKpS

Saat ini, seperti dirilis dari situs tnlkepulauanseribu, transportasi menuju TNKpS telah tersedia setiap harinya dengan biaya terjangkau sekira Rp35.000. Akses dari Pelabuhan Muara Angke dengan kapal kayu sambil melihat aktivitas pelelangan ikan tradisional menjadi tambahan daya tarik yang Anda nikmati. Akses juga bisa melalui Marina Ancol dengan speedboat.

Perjalanan membutuhkan waktu 1 sampai 2,5 jam Anda akan dihibur dengan pemandangan laut, nelayan melaut, pulau-pulau sangat kecil, burung beterbangan liar, dan bila beruntung dapat melihat kelompok lumba-lumba.

Akomodasi penginapan

Bagi Anda yang ingin menginap, pengelola TNKpS menyediakan resor nyaman, seperti di Pulau Patri, Pelangi, Sepa, Kotok, dan Pantara. Pilihan lain yang tersedia apabila Anda ingin tinggal di tengah masyarakat setempat, adalah Wisma TNKpS, Villa d'lima, Villa Dermaga, juga homestay, seperti Mega, Laylad, dan Regar.

Dari banyak akomodasi yang ada, rata-rata hanya 5 sampai 15 menit naik perahu untuk menuju lokasi menyelam atau snorkeling di mana Anda dapat menikmati keindahan bawah laut atau sekadar menikmati pemandangan laut di tepi pantai sambil menunggu matahari terbenam.

Biaya masuk

Untuk memasuki kawasan TNKpS, mulai 1 Juli 2009 tetap diterapkan biaya masuk sebesar Rp2.500 per orang untuk wisatawan lokal dan Rp20 ribu untuk wisatawan mancanegara. Selain karcis masuk, pengunjung juga harus memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) yang dapat diperoleh di Kantor Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu tanpa dipungut biaya (gratis).

(ftr)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan