Sabtu, 9 Jun 2012

Republika Online

Republika Online


KPK Ajak Anak Muda Jakarta Jadi 'Pemilih Berintegritas'

Posted: 09 Jun 2012 11:05 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak para anak muda Jakarta menjadi pemilih yang memiliki integritas sebagai pemilih cerdas di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, 11 Juli mendatang.

Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja menyampaikan keinginan KPK tersebut ketika menghadiri acara 'Kampanye KPK untuk Pilkada DKI yang Berintegritas' di Gelora Bung Karno, Senayan, Ahad (10/6) pagi.

"Kami ingin mendidik anak muda Jakarta termasuk bagi pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang berintegritas sepanjang hayatnya, yaitu cerdas, baik dan bertanggung jawab atas pilihannya serta mengabaikan segala tindakan kecurangan," ujar Adnan kepada Republika, Ahad (10/6).

Adnan mengatakan, pemilih yang berintegritas adalah tindakan pencegahan dini terjadinya korupsi oleh kepala daerah. Dan itu berawal dari anak muda Jakarta yang akan menjadi pengontrol dari Pilkada yang penuh kecurangan.

Anak muda yang menjadi pemilih berintegritas, jelas Adnan, diharapkan tidak akan memilih para calon yang sedari awal sudah melakukan kecurangan dan pelanggaran Pilkada.

Panitia Penyelenggara Kampanye KPK 'Pilkada berintegritas', Irawati mengatakan kampanye ini bukan menekankan pada pasangan calon. Menurut Ira, kampanye ini lebih memfokuskan pada mengajak dan mendidik pemilih, termasuk anak muda serta pemilih pemula sebagai pihak yang bertanggung jawab bagi perbaikan Jakarta kedepan.

"Tujuan kami menanamkan integritas pemilih, dengan istilah 'INGAT, Siapapun Boleh Naik, Korupsi Harus Turun'," ujar Ira yang juga bekerja di KPK di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan masyarakat. Tagline, INGAT, tambah Ira berarti, Integritas pemilih, Niatkan untuk perubahan, Gunakan hati nurani, Anti korupsi dan Tolak politik uang.

Menurut Ira, dengan menekankan tagline INGAT ini, KPK berharap integritas pemilih dari kalangan anak muda semakin tertanam sepanjang masanya. "Ini adalah bentuk pencegahan awal bagi terjadinya tindakan korupsi dikemudian hari," ujar Ira.

Acara Kampanye Pemilih Berintegritas KPK ini, dilaksanakan dengan pendekatan anak muda yang menampilkan para pemusik akustik, Tarian daerah dan Teatrikal. Rencananya KPK akan mendeklarasi dan sosialisasi Pilkada DKI di KPK dengan mengundang perwakilan berbagai SMA di Jakarta ke KPK pada 19-20 Juni mendatang.

Fans Berulah, UEFA akan Beri Sanksi Rusia

Posted: 09 Jun 2012 10:49 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) akan memberikan sanksi kepada Asosiasi Sepakbola Rusia (RFS) terkait sejumlah pelanggaran yang dilakukan para fansnya. Sejumlah fans Rusia dilaporkan menyerang ofisial pertandingan pasca laga melawan Republik Ceska, Jumat lalu.

"UEFA telah membuka proses disipliner terhadap Asosiasi Sepakbola Rusia terkait perilaku menyimpang yang dilakukan para suporternya," demikian pernyataan panel kedisiplinan UEFA seperti dikutip The New York Times, Ahad (9/6).

Dalam pernyataan tersebut diterangkan, pelanggaran yang dilakukan mencakup serangan berkelompok, pelemparan kembang api, dan pemasangan spanduk terlarang. Juru Bicara kepolisian Wroclaw, Krzysztof Zaporowski mengatakan, empat ofisial stadion Miejski harus dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat serangan dari fans Rusia.

 "Rekaman video menunjukkan insiden ketika sejumlah fans memukuli petugas keamanan yang hendak menangkap seorang fans yang melempar kembang api ke arah lapangan. Beberapa petugas dipukuli dan ditendangi sebelum para fans melarikan diri," kata Zaporowski.

Direktur Eksekutif Football Against Racism in Europe (FARE) Piara Powar menyatakan, pihaknya menemukan adanya tindakan rasis dalam laga tersebut. Sejumlah fans dilaporkan melontarkan kata-kata bernada melecehkan terhadap bek Republik Ceska Theodor Gebre Selassie yang berkulit hitam.

"UEFA juga sedang melakukan investigasi terhadap laporan pelecehan rasial terhadap pemain Republik Ceska pada pertandingan yang dimenangkan Rusia 4-1 di Wroclaw," ujarnya.

Tidak ada penangkapan pasca laga yang digelar Jumat lalu itu. Namun, kepolisian setempat memeriksa bukti rekaman video dan mengantongi foto 12 fans yang terlibat dalam penyerangan.

Zaporowski menyatakan, pihaknya akan menyebarkan informasi kepada petugas perbatasan Polandia dan otoritas Rusia untuk menangkap para fans tersebut.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan