Sabtu, 9 Jun 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Hillary Clinton-Kofi Anan Bahas Suriah

Posted: 08 Jun 2012 11:46 PM PDT

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton bertemu dengan utusan internasional Kofi Annan di Washington.

Pertemuan itu  untuk membahas bagaimana menyelesaikan dan menyelamatkan krisis kemanusiaan yang terjadi di Suriah. Sebab, sudah 15 bulan terakhir, terus terjadi pertumpahan darah.

AS mengutuk Presiden Bashar Assad atas pembantaian yang terjadi di Suriah. Sementara diplomat PBB mengatakan, Annan mengusulkan adanya strategi baru untuk mengatasi persoalan yang kerap menimpa suriah, termasuk di Iran. "Bagaimana kita bertindakan? Dan jika rencana tersebut dilaksanakan, apa pilihan lain yang kita miliki?" katanya, seperti dikutip AP, Sabtu (9/6/2012).

Sementara Juru Bicara Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ICRC) menyatakan, situasi kemanusiaan Suriah sangat memburuk.

Pada April lalu, PBB mengatakan lebih dari 9.000 orang tewas sejak krisis kemanusiaan dimulai pada Maret 2011. Namun hingga kini belum dapat dipastikan berapa jumlah korban kekerasan yang sebenarnya. Aktivis kemanusiaan menyebutkan jumlah korban tewas sekira 13.000 orang.(rhs)

Bau Mayat Terbakar Menyengat di Suriah

Posted: 08 Jun 2012 09:43 PM PDT

BEIRUT - Setelah sempat dihadang dan disambut tembakan, akhirnya Tim Pemantau PBB bisa masuk ke lokasi pembantaian di Desa Mazraat Al-Qubair, Hama, Suriah.  Desa itu baru saja mengalami tragedi kemanusiaan.

Begitu tiba, Jumat 8 Juni waktu setempat, mereka disambut dengan bau mayat terbakar dan amis, yang menusuk hidung. Tim Pemantau PBB pun mendapatkan beberapa potongan tubuh manusia yang berserakan pascapembantaian berdarah.

Tim Pemantau PBB adalah kelompok independen pertama yang tiba di Mazraat al-Qubair, sebuah desa yang dihuni sekira 160 orang.

Juru bicara PBB Sausan Ghosheh, mengatakan kedatangannya ke lokasi kejadian tersebut salah satunya untuk mendata jumlah korban tewas dan yang hilang, yang diperoleh dari warga setempat. Sebab sebelumnya terdapat kesimpangsiuran data.

Mazraat al-Qubair saat ini sepi penghuni, kebanyakan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Anda bisa mencium bau mayat yang terbakar. Anda juga bisa melihat bagian tubuh di dalam dan sekitar desa," ujar Ghosheh, seperti dikutip AP, Sabtu (9/6/2012).

Dia juga menyebutkan, desa nahas itu tampak porak poranda. Banyak rumah warga yang hancur akibat roket dan granat. Bahkan di beberapa rumah yang rusak akibat roket, terdapat darah. "Darah itu terlihat di seluruh dinding dan lantai," demikian pernyataannya.
(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan