Rabu, 2 Mei 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Amunisi Meledak, Enam Prajurit Rusia Tewas

Posted: 03 May 2012 04:06 AM PDT

Insiden Militer

Amunisi Meledak, Enam Prajurit Rusia Tewas

Dahono Fitrianto | Robert Adhi Ksp | Kamis, 3 Mei 2012 | 11:06 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Enam prajurit Rusia tewas dan tiga lainnya terluka saat amunisi yang sedang mereka bongkar tiba-tiba meledak, Rabu (2/5/2012). Insiden itu terjadi di kawasan militer di Desa Mulino, Nizhny Novgorod, Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, insiden itu terjadi saat para prajurit sedang membongkar amunisi-amunisi tersebut dari tempat penyimpanan untuk dimusnahkan.

Untuk sementara ledakan itu diduga disebabkan adanya pelanggaran prosedur keselamatan dalam pembongkaran amunisi.

"Korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit garnisun militer," ungkap Kemhan Rusia.

Ledakan amunisi sering terjadi di Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Juni tahun lalu, kebakaran di sebuah gudang senjata di daerah Udmurtia menyebabkan peluru-peluru meriam di dalam gudang tersebut meledak. Satu orang tewas dan tak kurang dari 28.000 warga dievakuasi dari daerah itu.

Bulan Agustus, sebuah peluru meriam di dalam gudang amunisi di Ashuluk, kawasan Astrakhan, tiba-tiba meledak, yang memicu ledakan besar di gudang tersebut. Delapan prajurit tewas dalam insiden tersebut. 

PBB Jatuhkan Sanksi untuk Perusahaan Korut

Posted: 03 May 2012 03:36 AM PDT

PBB Jatuhkan Sanksi untuk Perusahaan Korut

| Egidius Patnistik | Kamis, 3 Mei 2012 | 10:36 WIB

AP

PBB jatuhkan sanksi untuk perusahaan Korut sebagai respon peluncuran roket.

TERKAIT:

PBB menjatuhkan sanksi kepada tiga perusahaan negara Korea Utara sebagai respon atas usaha peluncuran roket yang gagal bulan lalu.

Keputusan untuk membekukan aset ketiga perusahaan itu sekaligus melarang ketiganya terlibat dalam perdagangan global sudah disetujui komite sanksi Dewan Keamanan PBB. Ketiga perusahaan itu adalah Green Pine Conglomerate, Amroggang Development Bank Corporation dan Korea Heungjin Trading Company.

Dewan Keamanan PBB mengatakan ketiga perusahaan ini terlibat dalam pendanaan, ekspor dan memperoleh persenjataan.

Utusan Amerika Serikat untuk PBB Susan Rice mendukung keputusan itu dan mengatakan bahwa sanksi itu merupakan respon tepat atas provokasi Korea Utara. "Langkah ini akan menambah isolasi Korea Utara dan membuat Pyongyang semakin sulit untuk mengembangkan program persenjataannya," kata Rice.

Sebagai tambahan, komite sanksi juga menyepakati sejumlah hal dan teknologi yang terlarang untuk ditransfer ke Korea Utara.

Perlindungan China

Namun, jumlah tiga perusahaan ini jauh dari sekitar 40 perusahaan yang diusulkan Barat, Jepang dan Korea
Selatan untuk dijatuhi sanksi

Wartawan BBC Barbara Plett melaporkan minimnya jumlah perusahaan yang dijatuhi sanksi ini disebabkan China, pelindung Korea Utara di Dewan Keamanan, menolak usulan tersebut. Sebelum diputuskan, awalnya daftar perusahaan yang diusulkan menerima sanksi adalah delapan perusahaan dan lima individu.

Sejauh ini, pemerintah Korea Utara belum memberikan komentar apapun atas keputusan PBB ini.

Situasi politik di Semenanjung Korea memanans setelah Korea Utara meluncurkan roketnya 13 April lalu. Peluncuran roket yang disebut Korea Utara adalah upaya peluncuran satelit itu gagal dan roket itu langsung jatuh ke laut tak lama setelah diluncurkan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan