Rabu, 2 Mei 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


UII Yogyakarta jadi anggota Dewan Universitas Dunia

Posted: 02 May 2012 07:29 AM PDT

Rektor UII Yogyakarta, Edy Suandi Hamid (FOTO ANTARA/Regina Safri)

Berita Terkait

Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta bersama 30 perguruan tinggi dari 20 negara menjadi anggota International Universities Search and Rescue Council atau Dewan Universitas Dunia untuk Pencarian dan Penyelamatan.

"Universitas Islam Indonesia (UII) juga terpilih menjadi salah satu anggota komite koordinasi dewan tersebut bersama sembilan anggota lainnya," kata Rektor UII Edy Suandi Hamid di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, Dewan Universitas Dunia untuk Pencarian dan Penyelamatan yang dideklarasikan di Nicosia, Siprus Utara, Selasa (24/4) itu sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi atas banyaknya tragedi kemanusiaan yang diakibatkan bencana alam.

"Dewan tersebut bertujuan untuk membangun kerja sama dan saling tukar pengalaman mengatasi bencana alam yang terjadi. Dewan itu selanjutnya berencana melakukan pertemuan rutin setiap tahun dengan membahas topik-topik yang relevan terkait dengan kebencanaan," katanya.

Selain UII, perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam dewan itu antara lain dari Turki, Siprus, Rusia, Nepal, Brazil, India, Yordania, Uganda, Azerbaijan, Polandia, Yaman, dan Somalia.

"Bagi Indonesia partisipasi dalam dewan tersebut sangat penting karena bencana alam dengan berbagai bentuknya seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan erupsi gunung berapi relatif sering terjadi," katanya.

Ia mengatakan, bagi UII partisipasi itu penting untuk lebih banyak mendalami persoalan terkait dengan kebencanaan. Hal itu penting karena UII selalu berpartisipasi ketika terjad bencana besar di Indonesia.

"Selain itu, UII yang berada di Yogyakarta juga selalu berdiri di garis depan bersama perguruan tinggi lain ketika bencana terjadi di wilayah tersebut, seperti erupsi Gunung Merapi dan gempa bumi pada 2006 yang menewaskan ribuan orang," kata Edy.

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan (FTSP) MOchamad Teguh mengatakan, kegiatan itu dilatarbelakangi oleh kepedulian masyarat dunia khususnya masyarakat Siprus Utara terhadap upaya penyelamatan jiwa akibat suatu peristiwa bencana alam, bencana karena kelalaian manusia, dan kecelakaan lalu lintas.

Menurut dia, agenda utama dalam kegiatan itu antara lain mengomunikasikan hasil-hasil pelatihan kepada calon lembaga atau institusi yang diharapkan akan mendukung kegiatan yang sedang berlangsung, berbagi pengalaman dan melanjutkan koodinasi riset ilmiah berkaitan dengan bencana alam

"Selain itu, mendorong mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam aktivitas pencarian dan penyelamatan, mendukung aktivitas pendidikan pada tim pencarian dan penyelamatan untuk menangani kemungkinan bencana alam, dan mendukung pengembangan organisasi internasional untuk pendidikan SAR," kata Teguh.
(L.B015*H010/H008)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Aktivitas kegempaan Gunung Lokon meningkat

Posted: 02 May 2012 07:25 AM PDT

Gunung Lokon,Tomohon, Sulawesi Utara. (ANTARA/Ismar Patrizki)

Berita Terkait

Manado (ANTARA News) - Aktivitas kegempaan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, kembali meningkat setelah meletus pada Selasa (1/5).

"Kami perkirakan frekuensi kegempaan yang terekam sekitar 250-300 kali. Peningkatannya terjadi sejak tadi pagi pukul 07.00 WITA," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina di Manado, Rabu.

Dia menambahkan, apabila tidak terjadi penurunan kegempaan, peluang terjadi letusan sangat memungkinkan.

Apalagi, kata dia, akumulasi suplai energi masih terus berlangsung dan belum berhenti.

"Kami berharap ada penurunan aktivitas kegempaan sehingga tidak diikuti dengan letusan," ungkapnya.

Dia menambahkan, petugas pos pengamatan gunung api terus memberikan laporan berkala kepada PVMBG Bandung dan tidak dikeluarkan rekomendasi untuk menaikkan status Gunung Lokon ke awas level IV.

"Statusnya masih siaga level III. Tidak dinaikkan. Begitupun dengan radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan tidak diperluas," katanya.

Dia berharap, warga yang berada di radius bahaya dapat mematuhi rekomendasi PVMBG Bandung karena sangat berbahaya bila terjadi letusan.

"Lontaran material pijar bisa saja menjangkau radius bahaya yang ditetapkan. Karena itu kami berharap warga bersiaga," ungkapnya.

Gunung Lokon pada Selasa (1/5) pukul 11.55 WITA kembali meletus setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan sejak 25 April 2012.

Sehari sebelumnya, 24 April 2012, Gunung Lokon meletus dan turut dipantau Kepala PVMBG Bandung Surono dan Direktur Tanggap Darurat BNPB Tri Budiarto.
(ANT-305/N002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan