Khamis, 10 Mei 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Rusia tawarkan kerjasama tangani musibah Sukhoi

Posted: 10 May 2012 08:01 PM PDT

Presiden Rusia Vladimir Putin mengapresiasi upaya pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menangani peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100(Reuters/Denis Sinyakov)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengapresiasi upaya pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menangani peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.

Putin juga menyatakan duka cita, sekaligus menawarkan kerja sama dalam menangani musibah itu.

"Saya sangat menghargai upaya Saudara dalam pengorganisasian pencarian dan dimulainya penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat," kata Putin sesuai terjemahan resmi dari kantor asisten Staf Khusus Presiden di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Putin itu disampaikan kepada Presiden Yudhoyono melalui telepon pada Kamis malam.

Berikut adalah terjemahan pernyataan Putin menurut kantor asisten Staf Khusus Presiden:

"Saya sangat menghargai upaya upaya Saudara dalam pengorganisasian pencarian dan dimulainya penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat."

"Dari pihak kami, Saya telah memberikan instruksi instruksi yang diperlukan kepada wakil terkait Rusia untuk ikut secara aktif dalam penyelidikan bersama dengan pihak Indonesia."

"Mohon Bapak Presiden RI dapat menyampaikan ucapan duka cita saya kepada keluarga dan kerabat korban."

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah sebelumnya mengatakan, Presiden Yudhoyono menyetujui permintaan pihak Rusia tersebut dan telah menghubungi instansi-instansi terkait di Indonesia untuk segera menindaklanjuti kerja sama tersebut.

Presiden Yudhoyono juga meminta agar rencana kerja sama itu diinformasikan kepada pihak keluarga korban sehingga memahami bahwa hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah atas musibah yang terjadi tersebut.

Sebelumnya, dalam keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis pagi, Presiden meminta agar dilakukan investigasi atas musibah tersebut untuk mengetahui penyebab pesawat kehilangan kontak saat melakukan penerbangan demonstrasi yang diikuti oleh sejumlah kalangan penerbangan tanah air termasuk wartawan.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rusia buka kasus kriminal berkaitan kecelakaan Sukhoi

Posted: 10 May 2012 06:22 PM PDT

Sukhoi superjet 100 (ANTARA/Ist)

Berita Terkait

Moskow (ANTARA News)- Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus kriminal berkaitan dengan jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di tebing di Gunung Salak di kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pesawat itu membawa sekitar 50 orang dan sampai berita ini diturunkan para korban belum juga ditemukan.

Juru bicara komite Vladimir Markin mengatakan, penyelidikan jatuhnya pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 dimulai pada Kamis.

"Sebagai bagian dari kasus pidana, peneliti harus menganalisis prosedur pelatihan kru pesawat sebelum penerbangan dan untuk menilai kondisi teknis pesawat itu sendiri sebelum meninggalkan Rusia," katanya kepada wartawan.

Teknisi yang mempersiapkan pesawat untuk penerbangan dan karyawan Sukhoi Civil Aircraft (SCA) yang bertanggung jawab untuk proyek Superjet-100 juga akan diperiksa, katanya.

Perdana Menteri baru Rusia Dmitry Medvedev telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan itu.

Pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan udara Halim Perdana Kusuma di Jakarta Timur, namun kemudian Sukhoi Superjet-100 kehilangan kontak pada pukul 14:25 pada Rabu, ketika pesawat mencoba untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki.

Satu tim pencarian melihat reruntuhan pesawat yang hilang itu di sisi Gunung Salak, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis pagi.

Menurut seorang pejabat Indonesia, tim penyelamat telah tiba di tempat kecelakaan itu dan telah menemukan mayat-mayat, tetapi sejauh ini tidak ada yang selamat.

Presiden SCA Vladimir Prisyazhnyuk mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu membawa 45 orang, termasuk delapan warga Rusia, seorang Prancis, seorang warga Amerika Serikat, dua warga Italia, dan 33 orang Indonesia.

Laporan-laporan lain mengenai jumlah orang di dalam pesawat tersebut bervariasi antara 46 dan 50.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan