Rabu, 18 April 2012

Republika Online

Republika Online


Ayam dan Daging Mahal? Ini Dia Sumber Protein yang Murah Meriah

Posted: 18 Apr 2012 09:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Kebanyakan orang merasa keberatan makan serangga, terutama di barat. "Tapi," kata juru masak Henk van Gurp, yang selama 20 tahun memakai serangga dalam resepnya, "serangga adalah sumber protein yang bagus."

Di samping itu, di banyak negara, serangga goreng adalah hidangan yang lezat. Sebenarnya, serangga telah, secara diam-diam, dipakai dalam banyak makanan. Perusahaan pembuat produk-produk itu lebih suka menyebutnya 'protein hewani' ketimbang 'menggunakan tepung dari ulat'.

Dewasa ini produksi daging membutuhkan sekitar 70 persen lahan pertanian. Dengan meningkatnya populasi dunia serta permintaan akan protein hewani, serangga bisa saja menjadi solusi yang berkelanjutan.

Sedikitnya 1.800 spesies serangga cocok untuk dikonsumsi manusia. Serangga relatif mudah dikembangbiakkan dan dipelihara: untuk produksi satu kilogram "daging serangga" hanya dibutuhkan seperduabelas dari pakan yang diperlukan untuk memproduksi satu kilogram daging sapi.

Lagipula, pencemaran yang disebabkan serangga, lebih sedikit ketimbang ayam. 

Berminat?

Hamil di Atas 35 Tahun, Ini Hal yang Harus Diperhatikan (2)

Posted: 18 Apr 2012 08:16 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Hamil di atas usia 35 tahun berarti harus bersiap menghadapi kemungkinan masalah kesehatan. Namun, jangan khawatir karena 1 dari 10 bayi yang lahir dari perempuan di atas usia 35 tahun dapat tumbuh tanpa komplikasi.

Kendati begitu kehamilan di usia tersebut berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes. ''Namun dengan perawatan sebelum hamil yang baik, mereka seharusnya bisa tetap sehat,'' ujar Lynn Simpson, dokter kandungan dari Columbia Presbyterian Medical Center di New York, AS.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam kehamilan usia di atas 35 tahun:

Komplikasi kehamilan

Hamil di atas usia 35 tahun bisa memicu tekanan darah tinggi dan diabetes serta risiko preeklampsia. Risiko keguguran juga meningkat. Ini terjadi terutama lantaran adanya kelainan kromosom yang akan berpengaruh pada pertumbuhan janin. Perempuan di usia ini juga biasa mengalami peluang menjalani operasi caesar lebih tinggi. Padahal, pemulihan setelah operasi biasanya lebih lama ketimbang kelahiran normal.

Mengelola emosi

Biasanya ibu di atas usia 35 tahun lebih siap menghadapi perubahan hidup karena kehadiran bayi. Kepiawaian mengelola emosi dan ketegangan yang menyertai kehamilan sangat penting karena stres tinggi dapat memicu komplikasi juga.

Maka, selain makan teratur dan olahraga, cobalah luangkan waktu untuk bersantai. Melakukan yoga, pijat, dan bersantai bersama teman akan membantu ibu mengatur emosinya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan