Selasa, 6 Mac 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Polandia berjanji dukung Afghanistan pasca-2014

Posted: 06 Mar 2012 02:38 PM PST

Kabul (ANTARA News) - Presiden Polandia Bronislaw Komorowski selasa bertemu dengan timpalannya Presiden Afghanistan Hamid Karzai selama kunjungan ke Afghanistan, di mana Polandia memiliki sekitar 2.500 tentara dengan misi NATO memerangi pemberontakan Taliban.

Kedua pemimpin sepakat bahwa hubungan antar-negara mereka akan terus berlangsung setelah pasukan NATO ditarik keluar pada akhir 2014, kata Karzai dalam konferensi pers bersama, lapor AFP.

Komorowski diperkirakan akan mengunjungi pasukan Polandia di provinsi selatan Ghazni yang dilanda pemberontakan untuk penyesuaian dengan proses transisi kepada pasukan Afghanistan yang akan mengambil alih keamanan ketika tentara Polandia pergi.

Presiden Polandia, yang bepergian dengan Menteri Pertahanan Tomasz Siemoniak, mengatakan kepada konferensi pers bahwa pasukan Polandia akan tetap di Afghanistan sampai batas waktu NATO akhir 2014.

"Persahabatan Polandia dan Afghanistan yang ditempa di bawah kondisi yang sangat sulit pasti akan bertahan lebih lama dari kehadiran tentara Polandia yang akan berakhir di bumi Afghanistan," tambahnya.

Ada tekanan di beberapa negara Eropa untuk penarikan awal

setelah pasukan NATO menjadi sasaran rekan Afghanistan mereka, khususnya yang dikobarkan dari pembakaran Kitab Suci Al Quran di sebuah pangkalan militer AS pada akhir bulan lalu.

Pasukan pimpinan NATO memiliki 130.000 tentara untuk memerangi Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan dalam invasi pimpinan AS pada 2001.

Sejak itu kemudian Taliban melakukan pemberontakan dan memerangi pemerintah Kabul yang dituduhnya boneka AS dan tentara asing di negara tersebut. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Presiden terpilih Rusia akui hak nuklir Iran

Posted: 06 Mar 2012 02:05 PM PST

Vladimir Putin (REUTERS.com)

Berita Terkait

Berlin (ANTARA News) - Presiden Rusia yang baru terpilih Vladimir Putin Selasa mengakui hak Iran untuk memiliki program nuklir nasional.

Dalam wawancara video dengan harian bisnis Jerman Handelsblatt, Putin mengatakan bahwa Iran memiliki `hak untuk melanjutkan program nuklirnya` di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional yang bermarkas di Wina, lapor IRNA.

Putin mengatakan bulan lalu bahwa masyarakat internasional harus mengakui hak Iran untuk melakukan pengayaan uranium.

Pemimpin Rusia itu juga telah memperingatkan sebelumnya mengenai kemungkinan serangan militer terhadap Iran, dan mengatakan konsekuensi dari serangan seperti itu akan benar-benar bencana.

Teheran telah berulang kali menegaskan program nuklirnya semata-mata diarahkan untuk menghasilkan energi, untuk kepentingan damai.

Tetapi negara-negara Barat dan Amerika Serikat menuduhnya menyembunyikan program persenjataan nuklir militernya di balik program nuklir untuk kepentingan sipil. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan