Selasa, 6 Mac 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


EF Englishtown Mengumumkan Presiden Baru: Andrew Wait

Posted: 06 Mar 2012 07:38 PM PST

AsiaNet 48526

HONG KONG, 7 Maret 2012 (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) --

     EF Englishtown, sekolah bahasa Inggris online terkemuka di dunia, hari ini mengumumkan pengangkatan Andrew Wait sebagai Presiden EF Englishtown. Andrew Wait, eksekutif kawakan perusahaan pemula di bidang Teknologi Informasi dan merek konsumen rumah tangga, bergabung dengan EF Englishtown untuk memainkan peran utama di pasar global pelatihan bahasa Inggris yang tengah berkembang.

     "Andrew memiliki rekam jejak yang telah terbukti dalam menjalankan bisnis online yang amat berhasil. Pelatihan bahasa Inggris adalah salah satu industri yang berkembang pesat, dengan lebih dari 1 miliar pelajar bahasa Inggris dalam 10 tahun ke depan. Englishtown berada di posisi yang baik untuk berkembang dan Andrew penting untuk tahap perluasan Englishtown selanjutnya," ungkap Bill Fisher, pendiri bersama EF Englishtown.

     Sejak didirikannya, EF Englishtown memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman terbaik belajar bahasa Inggris secara online dan terus menjadi pemimpin industri. EF Englishtown merupakan lembaga pengajaran pertama dalam kategorinya yang memberi para siswanya akses selama 24-jam untuk belajar berbicara secara online dengan guru bahasa Inggris, dengan simulasi interaktif berbasis video dengan pengenalan suara berbasis web, dan lapisan pembelajaran sosial di seluruh kurikulum bertingkat 16. Pada tahun 2011, EF Englishtown merilis layanan pada iPhone dan iPad, serta mendesain ulang sekolah dengan HTML5 dan teknologi web terbaru. Dengan lebih dari 15 juta anggota, EF Englishtown adalah layanan pengajaran bahasa terbesar di dunia, dan telah merintis e-learning selama lebih dari 15 tahun.

     Andrew Wait membawa pengalamannya dengan merek konsumen dan web bagi salah satu peluang pasar terbesar di Internet. Pengalamannya dalam merek digital jelas terlihat dalam karya-karyanya di Kodak Gallery dan Ancestry.com. Sebagai Direktur Senior Pemasaran di Kodak, Wait membawa pengalamannya dalam pemasaran baik offline maupun online untuk melakukan promosi, viral marketing, program afiliasi, dan pemasaran saluran, yang selanjutnya menghasilkan pertumbuhan sebesar 70% pada basis dan pendapatan pelanggan. Pada Ancestry.com, perannya dalam mengelola pemasaran dan pengembangan produk mengiringi perluasan sebesar 60% pada basis pengguna dan peningkatan pendapatan sebesar 24%, telah berhasil meraih IPO tahun 2009.

     Tentang EF Englishtown

     EF Englishtown, yang awalnya didirikan bersama dengan Apple, adalah sekolah bahasa Inggris online terbesar di dunia. EF Englishtown berperan sebagai Pemasok Pelatihan Bahasa Resmi untuk Olimpiade Beijing 2008 dan juga akan membantu Rusia pada Sochi Games 2014. EF menerbitkan Indeks Kemampuan Bahasa Inggris ( www.ef.com/epi ), yang mengukur kemampuan berbahasa Inggris di seluruh dunia.

     Untuk keterangan media, silakan hubungi

     EF Englishtown
     Jessica Balfour-Ogilvy
     Tel: +2158-2936
     press@ef.com

     SUMBER  EF Englishtown

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rupiah pagi masih melemah

Posted: 06 Mar 2012 07:23 PM PST

(ANTARA/Ismar Patrizki)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi masih melanjutkan pelemahan dipicu dari pertumbuhan ekonomi global di tengah ketidakpastian dana talangan (bailout) Yunani.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Rabu pagi bergerak melemah 13 poin ke posisi Rp9.183 dibanding sebelumnya Rp9.170 per dolar AS.

"Mayoritas nilai tukar global termasuk rupiah tertekan terhadap dolar AS seiring merebaknya kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global di tengah ketidakpastian `bailout` Yunani," kata analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, kondisi itu membuat pelaku pasar uang menghindari aset beresiko tinggi dan mata uang terkait pertumbuhan.

Menurut dia, ketidakpastian tentang kemampuan Yunani dalam menyelesaikan kesepakatan restrukturisasi hutang dengan kreditur swasta sebelum tenggat waktu telah memicu tekanan jual terhadap mata uang, yang diperkirakan masih akan terus berlanjut dalam beberapa sesi ke depan.

Hal itu, lanjut dia, mengingat rincian tentang partisipasi sektor swasta kemungkinan baru akan diumumkan pada akhir pekan.

"Fokus pasar nampaknya telah bergeser dari operasi likuiditas bank sentral Eropa (ECB) ke negosiasi `swap obligasi` Yunani serta prospek pertumbuhan ekonomi di China dan Amerika Serikat (AS)," kata dia.

Ariston menambahkan, kekhawatiran terhadap goyahnya perekonomian negara kawasan Eropa juga telah menekan mata uang euro bergerak 1,4 persen lebih rendah terhadap Yen.

"Revisi data GDP negara kawasan Euro telah mengkonfirmasi jika kawasan itu kian mendekati jurang resesi setelah mengalami kontraksi pada kuartal keempat tahun 2011," katanya.

Analis pasar uang Treasury Telkom Sigma, Rahadyo Anggoro menambahkan, pelaku pasar khawatir juga tengah khawatir dengan naiknya BBM karena diekspektasikan memicu inflasi kedepannya.

"Pengaruh dari dalam negeri masih dari rencana kenaikkan BBM, secara fundamental kenaikkan itu akan menaikkan inflasi," kata dia.

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan