Khamis, 6 Oktober 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kabut asap belum ganggu penerbangan haji

Posted: 06 Oct 2011 07:33 AM PDT

Ilustrasi (ANTARA/Septianda Perdana)

Berita Terkait

Banjarmasin (ANTARA News) - Kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir belum mengganggu penerbangan haji dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan Abdul Halim mengatakan hal itu usai pelepasan jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama asal kota Banjarmasin di Asarama Haji Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, pada penerbangan kloter pertama jamaah calon haji Kalsel berjalan lancar walaupun cuaca buruk dan hujan lebat yang mengiringi pemberangkatan sebanyak 325 orang jamaah.

Diharapkan, pada hari-hari berikutnya, penerbangan juga akan terus lancar walaupun sekarang beberapa daerah di Kalsel sedang dilanda kabut asap tebal.

"Beruntung sebagian besar jadwal pemberangkatan jamaah haji Kalsel pada siang atau sore hari, sehingga tidak terlalu terpengaruh dengan kabut asap," katanya.

Hal tersebut, kata dia, akan berbeda bila pemberangkatan jamaah haji mendapatkan giliran pagi hari, tidak menutup kemungkinan akan terkendala kabut asap.

Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa daerah di Kalimantan Selatan diselimuti kabut asap cukup tebal sehingga membuat lalu lintas darat maupun udara terganggu.

Hampir setiap hari, penerbangan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari tertunda akibat kabut asap yang menyelimuti sekitar wilayah Bandara.

Kabut asap tersebut sebagian disebabkan karena pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat untuk membuka lahan pertanian maupun terbakarnya hutan akibat kelalaian beberapa warga yang tidak bertanggungjawab.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Rosihan Adhani mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 5.000 masker untuk dibagikan kepada masyarakat terutama anak-anak sekolah.

"Ribuan masker tersebut akan kita distribusikan kepada sekolah-sekolah di Banjarmasin untuk membantu siswa terhindar dari serangan penyakit ISPA dan lainnya," katanya.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin berharap program hujan buatan tidak hanya dilaksanakan di Kalimantan Tengah, tetapi juga bisa dilaksanakan di beberapa daerah di Kalsel yang masih dilanda kabut asap.

Sekretaris Pendidikan Pemprov Kalsel Herman Taufan juga mengimbau agar jam pelajaran anak-anak sekolah yang berada diwilayah kabut asap agak dimundurkan dari biasanya.

Dengan demikian, hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas maupun serangan ISPA bisa dihindarkan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel Rakhmadi Kurdi mengatakan, kabut asap yang menyerang kota Banjarmasin dan sekitarnya belum mempengaruhi kualitas udara di daerah ini.

"Dari hasil pengukuran kualitas udara yang kami lakukan, sebagian besar wilayah Banjarmasin udaranya masih masuk kategori sehat," katanya.

(U004/Z002)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

IAIN Surabaya miliki "doktor haji"

Posted: 06 Oct 2011 07:27 AM PDT

Surabaya (ANTARA News) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya di Jawa Timur telah mengukuhkan Dr KH Imam Ghazali Said MA sebagai doktor dengan disertasi tentang haji berjudul "Manasik Haji Rasulullah SAW".

"Kalau kita menggunakan Sirah Nabawiah (sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW), insya-Allah perbedaan pendapat umat tidak akan memicu konflik," kata "doktor haji" dalam ujian terbuka di kampus setempat, Kamis petang.

Ia mengemukakan hal itu dalam ujian terbuka yang dipimpin promotor Prof Dr H Ahmad Zahro MA dan sejumlah penguji diantaranya Prof Dr HM Ridlwan Nasir MA (IAIN Surabaya) dan Prof Dr Hj Amany Lubis MA (UIN Jakarta).

Menurut pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur, Wonocolo, Surabaya itu, "Sirah Nabawiah" hendaknya dijadikan landasan hukum, lalu baru menggunakan fiqih (hukum agama), karena hal itu akan membuat orang menjadi tahu perilaku nabi.

"Kalau langsung menggunakan fiqih, maka orang akan mudah berbeda pendapat dan saling mempertahankan pendapatnya hingga terjadi konflik, tapi kalau menggunakan Sirah Nabawiah akan menjadi tahu bahwa Nabi menjalani agama dengan serangkaian tahapan," katanya.

Misalnya, Sayid Sabiq yang mengharamkan qunut dalam Shalat Subuh dengan menggunakan hadits tertentu, sedangkan mereka yang menggunakan qunut memakai hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik.

"Padahal, nabi membaca qunut saat ada Anas bin Malik menjadi makmum, lalu ketika Anas bin Malik tidak menjadi makmum, nabi ternyata tidak membaca qunut. Artinya, nabi melakukan keduanya dan keduanya sama-sama absah, sehingga kita tidak perlu bertengkar," katanya.

Hal itu juga terjadi dalam haji. "Kalau ibadah haji justru lebih mudah, karena nabi beribadah haji hanya sekali dalam hidupnya," kata Imam Ghazali yang juga dosen Fakultas Adab IAIN Surabaya dan pimpinan KBIH Takhobbar Surabaya itu.

Ketika dikonfirmasi ANTARA tentang ibadah haji bersistem "Sirah Nabawiah" yang berbeda dengan ibadah haji yang diajarkan Kementerian Agama kepada jamaah Indonesia selama ini, ia mengaku hal itu harus diusulkan bertahap.

"Sebagian jamaah haji Indonesia sudah menjalankan haji bersistem Sirah Nabawiah, karena itu hal baru harus bertahap sifatnya," kata alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir (S1), dan Khartoum International Institute Sudan (S2) itu.

Dalam ujian itu, Dr KH Imam Ghazali Said MA meraih predikat "Sangat Memuaskan." "Kalau dari aspek temuan baru, beliau seharusnya meraih Summa Cumlaude, tapi karena waktu studi yang lama, ya Sangat Memuaskan," kata promotor Prof Dr H Ahmad Zahro MA.

(E011/I007)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan