Selasa, 4 Oktober 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


16 korban luka KM Kirana diizinkan pulang

Posted: 04 Oct 2011 07:44 AM PDT

Surabaya (ANTARA News) - Enambelas orang korban yang menderita luka berat akibat kebakaran di atas Kapal Motor Kirana IX sudah diizinkan pulang setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit PHC Surabaya, Jawa Timur.

"Seluruh penumpang yang menjadi korban KM Kirana sudah pulang semua hari ini. Jadi, sekarang tidak ada lagi pasien yang menjalani rawat inap," ujar Humas RS PHC Surabaya Harry Setiawan, Selasa.

Sebelumnya, RS PHC Surabaya menerima sebanyak 63 penumpang kapal yang menjadi korban dan delapan orang diantaranya meninggal dunia.

Insiden kebakaran di atas kapal milik PT Dharma Lautan Utama itu, terjadi pada 28 September 2011 saat kapal sedang bersandar di Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 06.00 WIB.

Asap yang keluar dari dek kapal membuat ratusan penumpang berebut keluar dari kapal untuk menyelamatkan diri dengan berbagai cara, seperti melewati pintu darurat, bergelantungan di tambang dan melompat dari lantai atas kapal.

Akibat peristiwa itu, delapan korban meninggal dunia akibat berdesakan dan terinjak-injak. Tim dokter memastikan tidak ada satu pun korban jiwa yang terluka bakar.

"Sebanyak 55 korban lainnya mendapat perawatan serius, hingga akhirnya 12 korban menjalani rawat inap dan empat lainnya masuk ruang ICU," tutur Harry Setiawan.

Dari empat korban luka parah, dua di antaranya yakni Nawati (35), warga Desa Sumber Waru, Binakan, Bondowoso yang menderita patah tulang iga, akibat melompat dari lantai dua kapal ke dermaga.

Satu lagi pasien atas nama Nurul Qomariyah yang mengalami luka patah di pinggang juga menjalani operasi. Sedangkan dua korban lainnya menderita sesak nafas dan reposisi engkel, yakni Sentot dan Jumaiyah tidak sampai dioperasi.

Terkait pengobatan, Harry Setiawan yang juga Manajer Pemasaran dan Pengembangan Usaha RS PHC Surabaya itu, mengatakan bahwa semua biaya sudah dilunasi dan ditanggung PT DLU.

"Sudah semuanya dan lunas, tidak ada yang menyisakan satu pun, termasuk pengobatan. Tapi, kami sarankan agar pasien tetap melakukan kontrol, meskipun di rumah sakit di daerahnya," kata dia.

(ANT-165/D010)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Ledakan tabung gas hanguskan lima rumah di Pekanbaru

Posted: 04 Oct 2011 07:35 AM PDT

Ilustrasi- Kebakaran (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan)

Berita Terkait

Pekanbaru (ANTARA News) - Lima rumah yang berada di Jalan Tuangku Tambusai, Gang Subur, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, hangus terbakar akibat meledaknya dua tabung gas 12 kilogram milik salah satu penghuni rumah, Selasa malam.

Seorang warga yang tinggal bersebelahan dengan lima rumah terbakar, Karmila, di lokasi kejadian mengatakan, sebelum api terlihat membesar hingga melalap lima rumah tetangganya itu, sekitar pukul 19.00 WIB sempat terdengar dua kali suara ledakan sangat keras.

"Nggak tahu dari mana asal ledakan itu. Tapi yang jelas setelah ledakan itu, salah satu penunggu rumah terlihat berlari keluar dengan membawa sebuah tabung gas berukuran 12 kg. Tabung itu terlihat mengeluarkan api. Dia membuangnya ke parit (saluran air) yang berada tepat di depan rumahnya," kata dia.

Setelah ledakan pertama yang diduga bersumber dari tabung gas milik salah satu penghuni rumah naas, kata Karmila kembali ada suara ledakan dengan dentuman yang tidak kalah dahsyat.

"Setelah suara ledakan kedua itu, api terus terlihat membesar di rumah tengah yang dihuni sama keluarga `Pak` Naro. Waktu itu, Pak Naro terlihat keluar `pontang-panting` tanpa membawa apa pun," ujarnya.

Minta tolong

Karmila menjelaskan, saat peristiwa awal kemunculan api, dirinya bersama beberapa tetangga terdekat lainnya sempat sama-sama berteriak meminta tolong.

"Tolong.. tolong.. semua kami berteriak minta tolong," katanya.

Namun teriakan meminta tolong sejumlah warga tersebut diakui Karmila tidak dapat memberikan kontribusi yang memuaskan. Api yang kian membesar menurut dia kemudian memunculkan sejumlah ledakkan lainnya.

"Ada sekitar empat kali ledakan lagi. Sepertinya ledakan itu bersumber dari empat unit sepeda motor milik masing-masing penghuni rumah itu," kata warga tetangga korban lainnya, Julio.

Julio mengakui, rentetan ledakan itu kemudian menyulut "amukan" si jago merah yang kian membesar hingga dalam hitungan menit, lima rumah petak yang saling berhimpitan itu hangus terbakar.

Menurutnya warga tidak sempat berbuat banyak karena kondisi yang tak memungkinkan. Beberapa alasan itu menurut Julio dikarenakan minimnya air dan kobaran api yang kian dahsyat.

Setelah sekitar 45 menit atau setelah lima rumah naas habis terbakar, kata Julio baru lah empat unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Pekanbaru datang dan melakukan antisipasi rembetan si jago merah.

"Seandainya mobil pemadam datang lebih awal, pasti beberapa rumah dan barang dapat di selamatkan," kata Julio.

Tidak sempat

Dikesempatan sama seorang korban penghuni salah satu rumah naas itu, Fitri, mengakui dirinya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya termasuk satu unit sepeda motor jenis Honda Supra X dan emas berlian yang tersimpan dalam lemari.

"Semua habis terbakar. Motor, emas, berkas dan dokumen penting nggak ada yang selamat," ujarnya.

Seorang petugas kepolisian setempat yang datang untuk mengambil keterangan sejumlah saksi atas insiden kebakaran hebat itu mengatakan, selain lima rumah petak, ada empat unit sepeda motor yang juga turut terbakar.

"Taksiran kerugian sejauh ini belum kami dalami. Namun dugaan sementara penyebab terbakarnya rumah dan sepeda motor yakni meledaknya tabung gas milik salah satu korban penghuni rumah yang terbakar paling parah," kata Iptu Jhonson.

Pengamatan ANTARA di lokasi kebakaran menunjukkan teah terjadi peristiwa dahsyat. Lima bangunan rumah petak yang tersusun permanen saling berhimpitan di Gang Subur, Pekanbaru, terlihat hangus, porak poranda. Beberapa diantaranya bahkan sudah rata dengan tanah.

Lima rumah naas tersebut juga sempat menjadi tontonan ribuan warga sekitar yang berbondong-bondong menyaksikan amukan si jago merah.

Akibat kerumunan ribuan warga itu, jalanan di sekitar lintas kota yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian sempat macet total. Selain itu, kerumunan warga juga sempat membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk menjinakan api yang meluluhlantakkan bangunan berdinding batu berlapis semen itu.

(ANTARA)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan