Ahad, 13 Februari 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Curhat, Anak Ahmadiyah Ingin Kembali Sekolah

Posted: 13 Feb 2011 01:14 AM PST

BANTEN – Anak-anak pengikut jamaah Ahmadiyah yang diungsikan bersama orangtua mereka ke Mushola Polres Pandeglang, Banten, pasca-penyerangan di Cikeusik ingin segera kembali ke sekolah karena ujian akhir sudah dekat.
 
Arif (14), salah seorang anak yang ikut mengungsi, menuturkan keinginannya untuk kembali ke sekolah. Akibat penyerangan yang menewaskan tiga orang pekan lalu, Arif bersama adiknya Lina (7) tidak bisa sekolah. Padahal, bulan depan mereka akan menghadapi ujian kelulusan.
 
"Ingin segera sekolah. Takut enggak lulus," katanya kepada wartawan, Minggu (13/2/2011).
 
Arif bahkan takut tidak bisa mengikuti ujian sama sekali karena hingga kini belum ada kejelasan kapan mereka kembali ke rumahnya masing-masing.
 
Saat dievakuasi pasukan Brimob, Arif dan orangtuanya tidak sempat membawa barang-barang termasuk buku sekolahnya.
 
Saat ini sebanyak 12 pengungsi Ahmadiyah termasuk 7 di antaranya anak-anak dan bayi sudah dipindahkan dari Polres Pandeglang. Namun, demi keselamatan mereka, polisi masih merahasiakan lokasi pemindahan dan juga tetap memberikan pengawalan. (abe)
 
(Iskandar Nasution/RCTI/hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

TKI Terlantar di Arab Saudi Dipulangkan Besok

Posted: 13 Feb 2011 01:00 AM PST

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, menegaskan sebanyak 566 orang warga negara Indonesia eks umroh/haji maupun Tenaga Kerja Indonesia "overstayers" yang sempat terlantar di kolong jembatan Khandara Jeddah, Arab Saudi, mulai Senin ini dipulangkan ke tanah air.
 
"Mereka yang dipulangkan seluruhnya 566 orang dan pada umumnya TKI, menggunakan pesawat Garuda dalam dua gelombang yaitu Senin (14/2) sebanyak 306 orang akan tiba di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta pukul 12.40 WIB, kemudian 260 orang lagi tiba pada Selasa (15/2) siang," jelas Jumhur di Jakarta, Minggu (13/2).
 
Untuk gelombang pertama terdiri 241 TKI Perempuan, 27 anak-anak, serta 38 balita.
 
Jumhur bersama pejabat lintas sektoral pelayanan TKI antara lain Kemenlu, Kemenakertrans, serta Kemenkokesra akan menyambut kedatangan para WNI/TKI "overstayers" tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
 
Pemerintah juga menugaskan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Internasional Kementerian Luar Negeri, Tatang B Razak, menjemput langsung para WNI/TKI itu ke Jeddah.
 
Pemulangan mereka, kata Jumhur, didanai penuh oleh pemerintah dengan anggaran Kemenlu untuk tiket Jeddah-Jakarta, sedangkan pengantaran TKI ke pihak keluarga atau daerah asalnya masing-masing menjadi tanggungjawab pembiayaan BNP2TKI.
 
Ditambahkan, upaya mempercepat pemulangan mereka sudah dilakukan sejak lama oleh Kemenlu khususnya perwakilan RI di Jeddah. Teknis persiapan kepulangan dan penyambutannya juga telah dibahas rapat lintas sektoral pelayanan TKI pada Kamis dan Jumat lalu di kantor Kemenkokesra, Jakarta.
 
"Sejak munculnya kasus para WNI/TKI 'overstayers' yang menghuni kolong jembatan Khandara, Jeddah dalam jumlah 600 orang beberapa bulan lalu, pemerintah tidak tinggal diam melakukan negosiasi dengan instansi berwenang di Arab Saudi terutama pihak imigrasi," ujar Jumhur.
 
Selanjutnya, sejak akhir Januari 2011 para WNI/TKI itu dipindah oleh pemerintah Arab Saudi ke Tarhil, tempat penampungan bagi para pelanggar dokumen izin tinggal Imigrasi Kota Jeddah, untuk diproses exit permit dan pembebasan dendanya.
 
Dikatakan, sekitar 566 orang mendapatkan exit permit serta dibebaskan denda untuk segera bisa dipulangkan, namun terhadap WNI/TKI yang terlibat perkara kriminal seperti pencurian atau lainnya akan ditindak sesuai hukum, sehingga tidak bisa dikeluarkan exit permitnya.
 
Pemerintah Arab Saudi, lanjut Jumhur, menerapkan ketentuan denda 1200 Real bagi setiap pelanggar imigrasi
 
Saat ini tidak ada lagi WNI/TKI yang mendiami kolong jembatan Khandara. Meski kapasitasnya hanya menampung 400 orang, namun kolong jembatan tersebut justru diisi 600 WNI/TKI ditambah berbagai kelompok "overstayers" dari Filipina, Pakistan, India, dan Bangladesh.
 
"Pemerintah bersyukur dapat memulangkan mereka dalam waktu tidak terlalu lama, setelah diproses lebih dahulu di tarhil atau kantor imigrasi untuk penyelesaian pembebasan denda dan exit permitnya," pungkasnya.(abe)
 
(Ahmad Toha Almansur/Koran SI/hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan