Ahad, 13 Februari 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Tentara Mesir Bongkar Tenda di Tahrir Square

Posted: 13 Feb 2011 05:06 AM PST

KAIRO - Militer Mesir mulai bongkar tenda-tenda yang dibangun oleh para pengunjuk rasa di Tahrir Square di Kairo. Tenda itu digunakan oleh para pengunjuk rasa saat melakukan protes menuntut Hosni Mubarak turun dari jabatannya sebagai presiden.


Sempat atas adu mulut antara beberapa prajurit dengan beberapa pengunjuk rasa yang beberapa masih ada di pusat Kota Kairo tersebut. Tetapi proses pembongkarn sendiri pada akhirnya berlangsung dengan damai.


Pihak militer meminta para pengunjuk rasa untuk kembali ke rumah mereka. Tetapi beberapa dari pengunjuk rasa menolak untuk membubarkan diri hingga sekarang.


Seorang pengunjuk rasa bernama Ashraf Ahmed mengatakan militer dapat merobohkan tendan mereka, tapi bukan berarti dirinya akan pergi dari tempat itu.

"Masih banyak yang harus dilakukan. Mereka (pemerintah) belum melakukan apa-apa," ungkap Ashraf seperti dikutip Associated Press, Minggu (13/2/2011).


Sementara lalu lintas tampak sudah mulai berjalan dengan normal, setelah lebih dari dua pekan tidak dapat berfungsi. Tahrir Square memang menjadi pusat protes yang menyebabkan Hosni Mubarak turun dari jabatannya. Protes ini sendiri berlangsung selama 18 hari. 

(faj)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Presiden Palestina Desak Pemilu, Hamas Menolak

Posted: 13 Feb 2011 03:10 AM PST

RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendorong dilakukannya pemilihan umum sebelum bulan September, sebuah langkah yang mengundang penolakan keras dari kelompok Hamas yang menguasai wilayah Gaza.


Pengumuman ini dilakukan setelah dilakukannya pertemuan Komite Eksekutif Organisasi Palestina Merdeka (PLO) di Ramallah, Tepi Barat. 


"Presiden Palestina memutuskan untuk mengadakan pemilu presiden dan legislatif sebelum September," ungkap Penasihat Presiden Mahmouf Abbas, Abed Rabbo seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (13/2/2011).


"Ia (Abbas) meminta semua pihak untuk mengesampingkan perbedaan," lanjut Rabbo, merunut pada persaingan antara Pemerintah Palestina pimpinan Abbas dengan Hamas. 


Pihak Hamas sendiri menilai Abbas tidak memiliki legitimasi untuk mengadakan pemilu. 

"Hamas tidak akan ikut serta dalam pemilihan umum ini. Kami tidak akan melegitimasinya dan kami pun tidak akan mengakui apapun hasil dari pemilu tersebut," ucap juru bicara Hamas Fawzi Barhoum.


Hamas menilai pemilu Palestina saat ini tidak memiliki dasar hukum yang kuat, mengingat dalam pemilu sebelumnya baik Hamas maupun otorita Palestina gagal untuk meraih kata sepakat dalam melakukan rekonsiliasi.


Hamas sebelumnya memenangkan pemilu pada tahun 2006 dan setahun kemudian mengambil alih kendali dari Gaza. Keputusan Abbas untuk berdamai dengan Israel menjadi penyebab utama Hamas dan otoritas Palestina kemudian memutuskan untuk berpisah kongsi. 

(faj)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan