Sabtu, 29 Januari 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Sultan: Pembuat "Crop Circle" Patut Diapresiasi

Posted: 29 Jan 2011 06:46 AM PST

Crop Circle Berbah diambil lewat pemotretan udara (ANTARA/UGM)

Berita Terkait

Yogyakarta (ANTARA News) - Orang yang mempunyai ide dan membuat "crop circle" atau potongan melingkar di Kabupaten Sleman dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, patut diapresiasi, kata Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Perbuatan itu secara akademik merupakan sesuatu yang luar biasa, sehingga patut diapresiasi," katanya saat menerima kedatangan Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsekal Muda TNI Sru Astjarjo Andreas untuk berpamitan guna mengemban tugas baru, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, orang yang mempunyai ide dan membuat "crop circle" di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, dan Dusun Wanujoyo, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, DIY, termasuk orang yang cerdas dan kreatif.

Dalam pertemuan tersebut, Sultan juga menyampaikan selamat atas promosi yang diterima Marsekal Muda TNI Sru Astjarjo Andreas sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI.

"Saya senang jika ada pejabat yang pernah bertugas di Yogyakarta terus naik pangkat dan jabatan," kata Sultan yang kemudian memberikan buku `Keraton Yogyakarta` kepada Sru Astjarjo Andreas sebagai kenang-kenangan.

Sru Astjarjo Andreas mengatakan mulai 5 Februari 2011 dirinya akan pindah dari Yogyakarta untuk menempati pos yang baru di Jakarta. Pejabat yang digantikannya adalah Letnan Jenderal TNI (Mar) Nono Sampono.

"Nono telah mengemban tugas sebagai Danjen Akademi TNI selama lebih kurang tiga tahun sejak 12 Desember 2007. Nono selanjutnya menempati jabatan baru sebagai Kepala Badan SAR Nasional," katanya.

Ia mengatakan berterima kasih atas bimbingan, bantuan moril dan materiil selama menjabat Gubernur AAU, terutama ketika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi.

"Pada saat itu sebanyak 182 orang anggota dan keluarga AAU yang tinggal di Cangkringan, Sleman, DIY, dan sekitarnya juga terkena dampak erupsi Merapi. Mereka kemudian kami tempatkan di flat-flat yang ada di kompleks AAU," katanya.(*)

(U.B015/M008)

Editor: Ruslan
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Perayaan Cap Go Meh Lebih Meriah

Posted: 29 Jan 2011 05:26 AM PST

Makassar (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar meminta perayaan penutupan tahun baru Imlek atau Cap Go Meh bisa dibuat lebih meriah, meskipun perayaan tahun ini tidak disertai pawai Cap Go Meh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Majid di Makassar, Sabtu, berharap kepanitian Imlek tetap mengupayakan puncak perayaan Imlek pada 17 Februari tetap memberikan kesan menarik bagi wisatawan maupun masyarakat di daerah ini.

"Meskipun tanpa arak-arakan Cap Go Meh, kami berharap ada sesuatu yang baru ditampilkan penitia Imlek untuk menarik kunjungan wisatawan. Arak-arakan Cap Go Meh yang selama ini menjadi andalan pariwisata Makassar tidak usah dipaksakan, kalau memang tidak bisa,` ucap dia.

Dia berharap, perayaan Cap Go Meh yang telah masuk dalam agenda tahunan pariwisata kota Makassar masih bisa menjadi andalan dalam program tahun kunjungan Makassar (Visit Makassar Year-VMY) 2011, sehingga target tahun kunjungan wisata bisa tercapai hingga 31 Desember 2011.

Ketua Panitia Perayaan Imlek, Roy Ruslim dalam kesempatan itu menjamin perayaan Cap Go Meh tetap akan dibuat semeriah mungkin dengan menutup sepanjang jalan Sulawesi untuk menggelar pesta rakyat yang akan menyajikan pertunjukan-pertunjukan menarik bagi wisatawan maupun warga masyarakat.

"Acaranya akan sama dengan tahun lalu, bedanya hanya tahun ini tidak ada arak-arakan dewa," ungkap

Dia mengaku, dewa-dewa di klenteng-klenteng besar di Makasser seperti Xian Ma, Kwan Kong dan beberapa klenteng besar lainnya tidak mau keluar sehingga pihak penyelenggara meyakini arak-arakan dewa dalam perayaan Cap Go Meh tidak bisa digelar tahun ini.

"Kami telah melakukan upacara Papoi untuk menanyakan kesediaan dewa. Namun tidak ada satu pun dewa yang bersedia keluar. Memang berbeda dengan tahun sebelumnya, semua dewa-dewa kami setuju, baru tahun ini saja semua dewa tidak ada yang setuju mau keluar," keluh dia.(*)
(T.KR-HK/S016)

Editor: Ruslan
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan