Sabtu, 29 Januari 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Korban Heli Jatuh Dibolehkan Keluar Rumah Sakit

Posted: 29 Jan 2011 07:30 PM PST

Kendari (ANTARA News) - Kondisi korban helikopter naas yang menjalani perawatan intensif makin membaik sehingga dua orang dibolehkan meninggalkan rumah sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tenggara.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Fahrurozzi di Kendari, Minggu, mengatakan dua orang korban yang diizinkan dokter kembali ke rumah adalah pilot Gunawan (33) dan pegawai Dinas Perhubungan Kikin (34).

Sedangkan korban Lukman (36) yang sehari-hari bekerja sebagai manajer hotel Plaza Inn Kendari masih dalam pemulihan medis.

"Meskipun korban sudah keluar dari rumah sakit namun tetap dianjurkan oleh dokter untuk kontinyu memeriksakan diri sampai kondisi cedera pulih 100 persen," kata Fahrurozzi.

Penyelidikan jatuhnya heli jenis MDS 500 PK-IWS milik PT Intan Angkasa Air Service yang diterbangkan pilot Gunawan sedang dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT).

Dugaan sementara bahwa helikopter yang ditumpangi tiga orang tersebut jatuh karena terbang rendah sehingga skip menyentuh air dan meledak, katanya.

Helikopter terbang dari bandara udara Haluoleo pada Kamis (27/1) sekitar pukul 08.00 dan dilaporkan jatuh dan meledak di Teluk Kendari pada pukul 08.15 Wita.

"Pengakuan pihak Dinas Perhubungan maupun staf PT Intan Angkasa bahwa helikopter terbang hanya untuk memanasi mesin," kata Fahrurossi.

Prosesi evakuasi helikopter yang patah terbagi dua dari lokasi jatuhnya sekitar 200 meter dari pantai berlangsung cepat karena warga antusias membantu.

Seorang nelayan, Azis (38) yang ikut mengevakuasi tiga orang korban heli jatuh mengatakan heli terbang rendah.

"Awalnya kami kaget karena terasa suara pesawat keras dan mendekat. Beberapa saat makin merendah dan jatuh ke laut dengan posisi kepala helikopter menungkik," kata saksi mata tersebut.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

"Shelter" Kentingan Belum Dihuni

Posted: 29 Jan 2011 07:26 PM PST

Meski bangunan `shelter` sudah siap ditempati, namun hingga kini calon penghuninya belum bersedia menempati karena belum ada fasilitas pendukung terutama listrik

Berita Terkait

Video Terkait

Sleman (ANTARA News) - Sebanyak 26 unit "shelter" atau hunian sementara bagi korban bencana erupsi Gunung Merapi di Dusun Kentingan, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai sekarang belum ditempati karena belum ada fasilitas pendukungnya.

"Hunian sementara ini diperuntukkan bagi puluhan korban bencana Gunung Merapi asal Dusun Plumbon yang rumahnya hancur. Meski bangunan `shelter` sudah siap ditempati, namun hingga kini calon penghuninya belum bersedia menempati karena belum ada fasilitas pendukung terutama listrik," kata warga setempat Sumiyem, Minggu.

Kepala Desa Sindumartani Hartono mengatakan beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan calon penghuni tentang hunian sementara itu.

"Mereka masih menunggu kelengkapan sarana dan prasarana, baik listrik yang kini masih dalam proses pengerjaan, maupun kelayakan lingkungan seperti sarana umum berupa drainase," katanya.

Menurut dia, sarana lain yang juga perlu segera diupayakan dibuat di antaranya saluran air.

"Perbedaan kemiringan tanah di area hunian sementara sangat tajam, sehingga pada musim hujan rawan terjadi banjir yang dikhawatirkan bisa menggenangi rumah mereka," katanya.

Ia mengatakan untuk sarana umum lain pihaknya berharap agar segera diupayakan, sehingga benar-benar siap dan layak untuk dihuni.

"Termasuk pengerasan jalan menuju lokasi yang masih kurang layak, dan perlu dilakukan penyelesaian akhir," katanya.

Hartono berharap dalam waktu dekat warga yang saat ini masih mengungsi segera dapat menempati hunian sementara.

"Warga calon penghuni jangan sampai mengeluarkan biaya besar untuk melengkapi berbagai fasilitas dengan cara swadaya," katanya.
(V001/M008/A038)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan