Sabtu, 8 Jun 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Menang di DKI dan Jateng, PDI-P Bisa Menang di Pilgub Jatim

Posted: 08 Jun 2013 07:41 AM PDT

SURABAYA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah dinilai memiliki peluang mengalahkan pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf. Hal itu antara lain dipengaruhi oleh kekuatan partai pendukung Bambang-Said, yakni PDI Perjuangan, pada dua pemilihan kepala daerah di Pulau Jawa.

Pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, mengatakan, meski hanya didukung oleh satu partai, Bambang-Said dapat menjadi penghalang besar bagi Soekarwo-Saifullah, yang didukung mayoritas partai parlemen dan non-parlemen. Menurutnya, kemenangan PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah dapat membawa semangat tersendiri bagi partai itu untuk juga memenangkan kadernya menjadi pasangan pemimpin di Jawa Timur.

"Efek domino dari DKI dan Jateng akan berdampak positif bagi semangat PDI-P di Jatim," kata Airlangga, Sabtu (8/6/2013).

Kandidat doktor Murdock University, Australia, itu mengatakan, jika PDI-P dapat menjaga momentum tersebut, maka dipastikan mesin dan sayap partai akan semakin panas sehingga siap memenangkan pasangan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah. Dalam konteks politik nasional, kata Airlangga, arena Pilgub Jatim juga sebagai penentu peta politik menjelang Pemilu 2014 nanti.

"Jika PDI-P juga menang di Jatim, maka dipastikan akan menjadi ganjalan bagi Partai Demokrat untuk kembali memenangkan Pemilu 2014 nanti," ujarnya.

Selain pasangan Bambang-Said dan Soekarwo-Saifullah, pemilihan gubernur di Jatim juga diramaikan dua pasang calon lain, yakni Khofifah Indar Parawansah-Herman Suryadi Sumawiredja yang diusung PKB dan lima partai non parlemen, serta pasangan jalur independen Eggi Sudjana-Muhammad Sihat.

Editor : Laksono Hari W

Jambret Nenek, Pelaku Ditembak Polisi

Posted: 08 Jun 2013 07:23 AM PDT

SOLO, KOMPAS.com — Seorang pria bernama Wawan Ardi (30), warga Pasar Kliwon Solo, ditembak polisi karena menjambret tas milik seorang nenek bernama Lit Wan (70), yang sedang berkendara bersama putrinya, Mutiara (39). Wawan ditembak paha kanannya saat mencoba melarikan diri bersama rekannya yang masih buron.

Menurut saksi mata, peristiwa penjambretan terjadi Sabtu (8/6/2013) sekitar pukul 11.45, saat korban melintas di Jalan Kusumo, Keprabon, Banjarsari, Solo. Di depan toko sepatu Sadinoe, mereka dipepet oleh pelaku yang mencoba merampas tas milik korban. Sempat terjadi perebutan tas karena korban mencoba mempertahankan tasnya sehingga pelaku jatuh. Pada saat yang bersamaan, petugas kepolisian melintas dan langsung mencoba menangkap pelaku.

Melihat polisi datang, pelaku mencoba lari dengan merebut sepeda motor milik korban, Honda Supra X dengan nomor polisi AD 6998 EK. Saat itu petugas sempat melakukan tembakan peringatan, tetapi pelaku justru melarikan diri sehingga polisi mengarahkan senjata ke kaki pelaku.

"Saat itu saya juga sedang lewat dan melihat pelaku dikejar polisi, lalu pelaku tersungkur setelah ditembak petugas," kata Sulardi (40), salah satu saksi mata.

Warga sekitar lokasi langsung berdatangan karena mendengar suara tembakan. Dari pengamatan Kompas.com, sepeda motor pelaku jenis Xion dengan nomor polisi ­­AD 6972 ZU, yang digunakan untuk menjambret, telah diamankan petugas. Selain itu, sebuah senjata api juga diamankan dari pelaku.

"Kami masih melakukan pengembangan dan mengejar pelaku yang buron," kata AKP Sunarto, Kanitreskrim Polsek Banjarsari, Solo.

Dua korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka di bagian kaki. "Saya baru kerja, lalu ditelepon saudara kalau ibu dan kakak saya jadi korban jambret. Kondisinya masih shock dan mengalami luka di bagian kaki," kata Pambudi (34), anak korban.

Sementara Wawan, sang pelaku, hanya bisa mengerang kesakitan saat petugas Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo, merawat luka tembak di paha kanannya.

Editor : A. Wisnubrata

Tiada ulasan:

Catat Ulasan