Sabtu, 8 Jun 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Para Pendukung Tim Sepak Bola Ikut Unjuk Rasa Anti-Erdogan

Posted: 09 Jun 2013 02:14 AM PDT

ISTANBUL, KOMPAS.com - Unjuk rasa menentang pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan kini diramaikan para suporter tiga klub sepak bola di kota Istanbul, Sabtu (8/6/2013).

Para suporter Fenerbahce, Galatasaray, dan Besiktas yang biasanya berseteru berkumpul bersama di Lapangan Taksim dan menyerukan agar PM Erdogan mundur.

Mereka menyalakan obor, lalu mereka melompat-lompat bersama sambil berseru "Erdogan mundur, Erdogan mundur" dan "kami bersatu bersama melawan fasisme".

"Biasanya kami bermusuhan, namun kali ini kami adalah saudara," kata seorang pendukung klub Fenerbahce yang dikelilingi para pendukung Galatasaray dan Besiktas.

"Ini lebih dari sekadar sepak bola, ini semua tentang negeri kami dan kami melawan Erdogan," kata seorang pengunjuk rasa.

Kelompok pendukung berbagai tim sepak bola itu bergandengan tangan dan berteriak-teriak di atas sebuah bangkai bus yang terbakar.

Unjuk rasa besar-besaran ini berawal dari aksi kecil menentang pembangunan pusat perbelanjaan di Taman Gezi, sebuah tanaman penuh pepohonan di dekat Lapangan Taksim.

Seekor Anjing Selamatkan Bayi yang Dibuang di Tempat Sampah

Posted: 09 Jun 2013 01:04 AM PDT

BANGKOK, KOMPAS.com - Kisah soal seekor anjing dan berbagai perilakunya yang menakjubkan seakan tak pernah habis. Kali ini kisah kepahlawanan seekor anjing pintar terjadi di Thailand.

Seekor anjing bernama Pui menemukan seorang bayi di dalam sebuah tak plastik lalu ditinggalkan di tumpukan sampah di tepian sebuah jalan di Bangkok.

Setelah mengendusnya sejenak, Pui lalu membawa tas plastik berisi bayi itu ke majikannya Gumnerd Thongmak. Pui lalu menyalak keras-keras untuk mendapatkan perhatian pemiliknya.

Mendengar gonggongan Pui, keponakan Gumnerd, Sudarat (12), lalu keluar rumah dan membuka tas plastik yang dibawa anjing berwarna coklat itu. Sudarat kemudian melihat sosok bayi perempuan mungil.

Bayi malang itu kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit. Dokter mengatakan anak itu lahir dalam kondisi prematur dan hanya berbobot dua kilogram.

Polisi hingga kini masih melacak orangtua bayi tersebut, sementara tim medis terus merawat bayi malang itu. Dokter mengatakan bayi itu dalam kondisi sehat.

"Beruntung Pui menemukan bayi itu. Itu merupakan kejutan bagi kami, karena Pui tak pernah membawa apapun yang ditemukannya di jalan ke rumah. Dia hanya suka menyalak ke arah orang asing," kata Poomrat Thongmak, ibu Sudarat.

Kini tercatat lima keluarga sudah menghubungi pemerintah karena ingin mengadopsi bayi itu. Semua keluarga penelepon ternyata keluarga yang memiliki anjing.

Aksi heroik Pui ini membuat dia mendapatkan penghargaan kalung kulit dan sebuah medali dari Palang Merah distrik Tha Rua, Bangkok.

Keberuntungan juga menghinggapi Gumnerd, pemilik Pui. Aksi anjing pintar ini membuat pemiliknya mengantungi uang hadiah 200 dolar AS atau hampir Rp 2 juta.

 

Editor : Ervan Hardoko

Tiada ulasan:

Catat Ulasan