Sabtu, 29 Jun 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Konjen AS Puji Kegiatan Komunitas Dinding Mahasiswa Unsrat

Posted: 29 Jun 2013 11:31 AM PDT

MANADO, KOMPAS.com -- Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di Surabaya Joaquin F Monserrate, mengatakan mahasiswa Amerika harus mencontoh mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) , Manado.

Hal itu disampaikan Monserrate ketika menanggapi pertanyaan Kompas.com terkait kegiatan sekelompok mahasiswa Unsrat yang tergabung dalam Komunitas Dinding.

"Pendidikan menjadi perhatian pemerintah Amerika. Dan kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan mahasiswa disini," ujar Monserrate ketika mengunjungi kelas belajar yang digelar Komunitas Dinding di Lantai 3 Pasar Bersehati, Manado, Sabtu (29/6/2013).

Menurut Monserrate semestinya semua warga negara punya kesempatan mengakses pendidikan, karena pendidikan merupakan hak dasar setiap manusia, termasuk warga miskin sekalipun.

Kegiatan Komunitas Dinding sangat menarik perhatian Monserrate, sehingga diplomat AS ini meluangkan waktu untuk melihat langsung kelas belajar tersebut.

Kelas belajar Komunitas Dinding, merupakan kelas gratis untuk mendidik anak-anak keluarga yang kurang mampu di Pasar Bersehati Manado.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, setiap Sabtu sekelompok mahasiswa mengajar ratusan anak-anak ini.

Dengan dana pribadi dan tanpa berharap dana pemerintah para mahasiswa ini mendidik anak-anak tersebut agar bisa membaca tulis dan sejumlah pengetahuan dasar lainnya.

Salah satu pengurus Komunitas Dinding, Jessica Salindeho mengakui sangat senang dengan kedatangan Konjen AS ke lokasi kelas belajar mereka.

"Konjen bisa melihat sendiri, bagaimana kami mengajar anak-anak ini seadanya. Hanya beralaskan terpal di lantai pasar yang kosong, dan di antara jemuran cabe kering para penjual," ujar Jessica.

Monserrate sendiri berjanji untuk memberikan bantuan kepada Komunitas Dinding agar lebih banyak menjangkau anak-anak yang kurang beruntung.

Monserrate yang berkunjung tanpa pengawalan ketat nampak sangat menikmati kegiatannya itu.

Bahkan Konjen AS dengan staffnya ikut larut dalam permainan anak-anak didik Komunitas Dinding.

Editor : Ervan Hardoko

Dijanjikan Bertemu Ayah, Gadis Belia Disekap dan Nyaris Diperkosa

Posted: 29 Jun 2013 11:17 AM PDT

BONE.KOMPAS.com - Warga di Jalan Husain Jeddawi, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanateriattang, Kabupaten Bone, Minggu (30/6/2013) dini hari menemukan seorang gadis belia tergeletak pingsan di tepi jalan.

Warga kemudian menolong gadis itu dan menghubungi kepolisian terdekat. Setelah polisi tiba di lokasi, gadis yang kemudian diketahui bernama Harmina (20) ini dibawa ke Mapolsek Tanateriattang.

Di kantor polisi, gadis asal Dusun Cambayya, Desa Undata Baji, Kabupaten Pangkep itu mengaku setelah dilahirkan di Malaysia, dia dibesarkan neneknya di Kabupaten Pangkep. Seumur hidupnya, aku Harmina, dia tak pernah bertemu dengan kedua orangtuanya.

Pada Rabu (26/6/2013), datang seorang perempuan ke kediaman Harmina. Dia mengaku sebagai ibu tirinya dan datang untuk mengajak gadis itu bertemu dengan ayah kandungnya.

Harmina yang sangat merindukan sosok ayah kandung, tanpa berpikir panjang langsung menerima ajakan perempuan yang mengaku bernama Mina itu.

"Dia mengaku sebagai ibu tiri saya dan bilang mau bawa saya ketemu bapak," kata Harmina.

Dalam perjalanan, tepatnya di sekitar hutan lindung Sumpang Labbu, Kecamatan Bengo, Mina tiba-tiba menurunkan  korban di tengah jalan dan membawa kabur telepon genggam gadis itu.

Tak lama kemudian, muncul seorang perempuan lain bernama Ida yang mengajaknya ke kota Bone. Kepada Harmina, Ida mengaku mengenal bapaknya dan berjanji akan mempertemukan mereka.

Sekali lagi Harmina tanpa berpikir dua kali mempercayai ajakan itu. Sesampainya di kota Bone, Ida malah menyekap Harmina selama tiga hari dan sempat dibujuk untuk melayani seorang lelaki hidung belang.

Harmina terus menolak perintah itu, hingga muncul seorang pria yang mengaku mengenak ayah Harmina dan mengajak gadis itu pergi.

Tapi, kejadian selanjutnya, pria tersebut malahan hendak memperkosa Harmina. Beruntung gadis itu berhasil lolos, hingga akhirnya jatuh pingsan dan ditemukan warga.

Kepolisian sejauh ini menduga Harmina menjadi korban traficking alias perdagangan manusia.

"Kasusnya sementara kami selidiki dan mudah-mudahan kami bisa mengungkap jaringan ini," kata Kanit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT), Polsek Tanateriattang, Ipda Jufri L.

Editor : Ervan Hardoko

Tiada ulasan:

Catat Ulasan