Rabu, 27 Mac 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Bendera Bulan Bintang, Bukan Bendera Separatis

Posted: 27 Mar 2013 08:03 AM PDT

Bendera Bulan Bintang, Bukan Bendera Separatis

Penulis : Kontributor Kompas TV, Raja Umar | Rabu, 27 Maret 2013 | 15:03 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Bendera dan Lambang Aceh bukan lambang separatis, sebab terhitung sejak penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) maka orang dan atribut GAM tidak tergolong separatis lagi. Pandangan itu diungkapkan Edrian, Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Aceh di Banda Aceh, Rabu (27/3/2013).

Edrian mengatakan, setelah qanun bendera dan lambang Aceh disahkan oleh DPR Aceh pada Jumat (22/3/2013) kemarin, Pemerintah Provinsi Aceh pada tanggal 25 Maret 2013 resmi menetapkan bendera bulan bintang dan lambang singa-burak tersebut ke dalam lembaran Aceh qanun Nomor 3 Tahun 2013.

Maka, dari segi perspektif hukum qanun bendera dan lambang Aceh itu sudal legal. Meski demikian, lanjut Edrian, Pemerintah Pusat berhak mengoreksi kembali terhadap subtansi qanun bendera dan lambang Aceh yang telah disahkan itu, namun koreksi itu tidak dilakukan secara sepihak.

Erdian menegaskan, pengesahan qanun lambang dan bendera Aceh oleh DPRA bersama Gubernur Provinsi Aceh itu merupakan tindak lanjut dari amanah Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA) Tahun 2006 Nomor 11 Pasal 2, 4, 6 yang dibuat oleh Presiden bersama DPR RI. "Jadi kenapa qanun bendera dan lambang Aceh yang sudah dimasukkan ke dalam lembaran Aceh dipermasalahkan? " katanya. 

Editor :

Glori K. Wadrianto

Ternak Lepas Picu Konflik di Perbatasan NTT-Timor Leste

Posted: 27 Mar 2013 08:02 AM PDT

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Ternak warga di Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur yang sering dilepas begitu saja oleh pemiliknya, memicu konflik antara warga setempat dengan warga Timor Leste.

Camat Bikomi Nilulat, Ludovikus Lake kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2013) mengatakan ternak warga yang sering dibiarkan keluar masuk wilayah Pasabe, Distrik Oekusi, Timor Leste yakni sapi, babi dan kambing.

"Baru-baru ini ada ternak babi milik salah satu warga di Desa Sunkaen, masuk ke wilayah Pasabe, Timor Leste dan nyaris saja terjadi konflik lantaran ternak itu merusak tanaman pertanian warga Timor Leste, namun akhirnya bisa diatasi setelah dilakukan dialog antara saya sebagai camat dengan camat dari Pasabe," kata Lake.

Menurut Lake, selama ini pihaknya sudah mengambil langkah untuk meminimalisir terjadinya konflik antara warga kedua negara dengan terus membangun dialog, serta meminta kepada warga agar hewan ternak bisa dikandangkan.

"Kita sudah beri peringatan kepada warga supaya ternak mereka harus dikandangkan. Selain itu yang paling penting adalah pembuatan pagar darurat keliling di sepanjang garis perbatasan dan terkait itu, kita akan meminta bantuan kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan hal itu," beber Lake.

Kelima titik yang berpotensi konflik karena ternak itu yakni Subina di Desa Inbate, Pistana di Desa Nainaban dan Desa Sunkaen, Tububanat di Desa Nilulat, Oben di Desa Tubu, dan yang terakhir Nefonunpo di Desa Haumeni Ana.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan