Rabu, 27 Mac 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Sesjen PBB serukan generasi muda tangani masalah dunia

Posted: 27 Mar 2013 05:35 PM PDT

Markas PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sesjen PBB) Ban Ki-moon pada Rabu (Kamis WIB) menyerukan ke generasi muda untuk turut menjadi mitra PBB guna menyelesaikan masalah mendesak di dunia.

"Para pemimpin muda memiliki energi dan gagasan yang kita perlukan untuk mengubah dunia kita. Kita perlu memanfaatkan keahlian kalian dan kasih sayang kalian guna menangani masalah rumit di dunia," kata Ban di dalam pidato dalam Forum Pemuda Dewan Sosial dan Ekonomi PBB (ECOSOC) mengenai pembentukan innovator masa depan.

"Untuk melepaskan energi generasi muda, kalian perlu membantu mengendalikan kegiatan kami. PBB siap bermitra dengan kalian," kata Ban.

Tema forum tersebut dipusatkan pada peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi dan kebudayaan untuk memperbaiki masyarakat. Para peserta adalah "inovator hari esok", termasuk wakil pemuda dari negara anggota, mahasiswa dan pengusaha muda dengan latar-belakang ilmu pengetahuan dan teknologi dan organisasi non-pemerintah yang dipimpin oleh generasi muda.

Ban juga berbicara tentang pentingnya pendidikan dan teknologi untuk mengendalikan pembangunan, serta meningkatkan kualitas hidup bagi semua generasi muda.

"Kita haru berusaha menutup perbedaan digital, dan kita harus memberi perhatian khusus pada perempuan dan anak perempuan," ujarnya.

Ia menimpali, "Mereka memiliki setiap titi potensi, seperti sebagai pria dan anak lelaki ketika sampai pada masalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan itu mendasar."

Ketika berbicara dalam pertemuan satu hari itu, Ban juga menekankan pentingnya menegakkan gagasan PBB, tak peduli betapa pun khususnya jalur karir pada masa depan.

Ban menambahkan, "Kalian mungkin tak bisa mengubah seluruh dunia, tapi kalian bisa mengubah sesuatu untuk menjadikannya tempat yang lebih baik buat kita semua. Setiap orang memiliki bagian."
(Uu.C003)

Siprus batasi pengambilan tunai di luar negeri

Posted: 27 Mar 2013 09:28 AM PDT

Nikosia (ANTARA News) - Bank sentral Siprus akan melakukan kontrol modal untuk mencegah dana-dana pergi ke luar negeri, membatasi yang para wisatawan dapat ambil, membatasi pembelian kartu kredit, dan melarang pencairan cek, media lokal melaporkan Rabu.

Berdasarkan surat keputusan yang pada tahap awal akan berlaku selama tujuh hari, individu dilarang mengambil uang lebih dari 3.000 euro (3.840 dolar Amerika Serikat) secara tunai pada setiap perjalanan ke luar negeri dan membatasi pembelian dengan kartu kredit atau kartu debit di luar negeri hingga 5.000 euro per bulan.

Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan harus memberikan dokumentasi pendukung untuk semua impor yang bernilai lebih dari 500 euro.

Tidak ada konfirmasi resmi langsung dari rincian pengendalian dana-dana tersebut, yang dilaporkan oleh surat kabar Phileleftheros dan Katherimini.

Bank-bank Siprus telah ditutup sejak 16 Maret, saat pulau yang hampir bangkrut itu melakukan negosiasi dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Bank sentral Siprus mengindikasikan bank-bank negara itu akan dibuka kembali pada Kamis, sesuai jadwal, meskipun tidak mengkonfirmasikan hal ini.

Laporan juga mengatakan rekening tabungan di bank tidak dapat ditutup sebelum habis masa berlakunya, kecuali untuk melunasi pinjaman di lembaga yang sama.

Pembayaran non tunai atau transfer uang keluar Siprus dilarang, dengan beberapa pengecualian yang didefinisikan secara sempit seperti pembayaran oleh orang tua untuk biaya pendidikan dan akomodasi anak-anak mereka yang belajar di sekolah dan universitas di luar negeri sampai dengan jumlah 10.000 euro per kuartal.

Sementara cek tidak dapat diuangkan, mereka dapat disimpan ke dalam rekening.

Pembatasan berlaku untuk semua rekening, pembayaran dan transfer, tanpa memandang jenis mata uang, kecuali untuk misi diplomatik.

(A026)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan