Ahad, 24 Mac 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


AS desak pemberontak Afrika Tengah pulihkan hukum dan ketertiban

Posted: 24 Mar 2013 04:57 PM PDT

Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat Minggu menyatakan keprihatinan yang mendalam atas "laporan luas pelanggaran hak asasi manusia" di ibu kota Republik Afrika Tengah (CAR) dan mendesak pasukan pemberontak untuk memulihkan hukum dan ketertiban.

Koalisi pemberontak Seleka merebut Bangui pada saat sumber yang layak dipercaya mengatakan kepada AFP, bahwa Presiden Francois Bozize telah meninggalkan negara itu dengan sebuah helikopter, setelah runtuhnya kesepakatan gencatan senjata dua-bulan yang didukung oleh kekuatan regional.

"Kami mendesak dan menyerukan kepemimpinan Seleka yang telah mengambil alih Bangui untuk menegakkan hukum dan ketertiban di kota itu dan agar memulihkan layanan dasar listrik dan air," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland.

"Kami sangat mendesak kepemimpinan Seleka untuk mengakui terus legitimasi Perjanjian Libreville, menjamin pelaksanaannya dan memberikan dukungan penuh kepada Perdana Menteri (Nicolas) Tiangaye dan pemerintahannya."

Tiangaye dipilih sebagai perdana menteri pada Januari untuk memimpin pemerintah sementara guna mengatur pemilihan parlemen baru, menyusul kesepakatan gencatan senjata.

Nuland mengatakan bahwa Washington masih mengharapkan semua pihak dalam perjanjian menghormati kesepakatan itu, meskipun terjadi pertempuran baru.

"Amerika Serikat mendesak dan meminta semua pihak untuk memastikan bahwa pasukan mereka menghormati hak asasi manusia rakyat Afrika Tengah dan individu di Republik Afrika Tengah lainnya," kata pernyataan itu.

"Kami sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan yang memburuk di CAR dan laporan luas dan dapat dipercaya mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan nasional dan para pejuang Seleka." (AK)

Presiden Republik Afrika Tengah lari ke Kamerun

Posted: 24 Mar 2013 04:53 PM PDT

Yaounde (ANTARA News) - Presiden Republik Afrika Tengah (CAR) Francois Bozize mendarat di bagian timur Kamerun setelah meninggalkan Ibu Kota Negerinya, Bangui, Ahad pagi, kata satu sumber di Kementerian Pertahanan Kamerun kepada Xinhua.

Satu helikopter kepresidenan CAR yang membawa Bozize mendarat pada pukul 18.00 waktu setempat di lapangan terbang Batouri, Ibu Kota Departemen Kadey, di Kamerun timur.

Bozize ditemani di helikopter tersebut oleh kedua putra dan pembantunya.

"Ya, ia mendarat di sana," kata Mebe Ngo`o Edgar Alain dari Kementerian Pertahanan melalui telepon, Ahad malam (24/3), kepada Xinhua.

Bozize meninggalkan istana presiden setidaknya 30 menit sebelum gerilyawan Seleka melancarkan serangan terakhir terhadap kompleks itu, kata presiden DRC tersebut di dalam penerbangannya.

Bozize dan rombongannya dibawa ke kediaman di Kadey, tempat satu sumber lokal memberitahu Xinhua Presiden DRC itu tampaknya telah menyelamatkan diri dari gerilyawan secara tergesa-gesa, sebab ia tak membawa apa pun.

Keberadaannya masih menjadi misteri setelah gerilyawan merebut istana dan mengumumkan mereka menguasai Bangui.

Seleka, koalisi kendur lima faksi gerilyawan, melancarkan terobosan pekan lalu dalam desakannya ke arah selatan sejak melancarkan perlawanan pada Desember 2012, ketika mereka menuduh pemerintah gagal menerapkan serangkaian kesepakatan perdamaian yang ditandatangani dalam lima tahun belakangan.

Bozize dan Seleka pada Januari menandatangani kesepakatan perdamaian di Ibu Kota Gabon, Libreville. Gerilyawan melanjutkan serangan belum lama ini, setelah memberi pemerintah ultimatum agar menghormati kesepakatan itu, terutama penyatuan petempur Seleka ke dalam tentara nasional dan penarikan tentara Afrika Selatan serta Uganda yang ditempatkan di Republik Afrika Tengah. (C003)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan