Selasa, 1 Januari 2013

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


PKS: Kompetisi di Lapangan Akan Sangat Keras

Posted: 01 Jan 2013 12:20 AM PST

JAKARTA - Mayoritas politikus maupun organisasi politik menilai tahun 2013 ini merupakan tahun politik atau tahun untuk melakukan konsolidasi menyongsong agenda politik Pemilu 2014 mendatang. Sebagai salah satu partai politik yang memiliki basis massa cukup besar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga tengah melakukan persiapan matang di tahun politik ini.
 
Bahkan, Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq menilai sepanjang tahun 2013 adalah waktu yang tepat untuk partai politik melakukan kampanye. "Tahun 2013 ini hari kampanye, tahun kampanye. Jadi kampanye akan dimulai bulan Januari hingga akhir tahun 2013, berikutnya tinggal pemilunya," kata dia di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (1/1/2012).
 
Lutfi memprediksi pertarungan politik di tahun ini akan semakin keras dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kompetisi di lapangan akan sangat keras walaupun kita berharap tetap tampil damai tidak mengorbankan masyarakat dalam berebut suara," sambungnya.
 
Untuk Pemilu 2014 nanti, Lutfi menargetkan jika PKS harus masuk dalam tiga besar partai pemenang Pemilu. "Target kita masuk tiga besar dan tidak harus nomer tiga," tutup Lutfi.

(sus)

Wakil Ketua MPR Minta PPATK Tak Banyak Cakap

Posted: 01 Jan 2013 12:04 AM PST

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hajrianto Tohari memprediksi kondisi politik di Indonesia pada 2013 akan lebih dinamis. Menurutnya, politik 2013 tidak akan gaduh dan hiruk pikuk asalkan semua institusi negara dan partai politik menjalankan fungsinya dengan baik.
 
"Yang bikin gaduh dan hiruk pikuk politik nasional selama ini tidak lain hanyalah karena institusi-institusi negara dan parpol terlalu banyak memperkatakan perbuatan dan tidak memperbuatkan perkataan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (1/1/2013).
 
Kata Hajrianto, jika masing-masing menjalankan fungsinya dengan baik dan efektif pasti tidak akan terjadi kegaduhan. Misalnya, parpol menjalankan fungsi komunikasi politik, fungsi kaderisasi, fungsi lainnya dengan baik, serta pemerintah menjalankan fungsi eksekutorialnya pastilah perpolitikan Indonesia akan menjadi lebih sehat.
 
"Jika KPK menjalankan fungsinya memberantas korupsi, pastilah korupsi makin berkurang. Kegaduhan ini kan karena KPK bukannya menangkapi para koruptor yang katanya aktornya para elite politik seperti yang dikatakannya kemarin. Fungsi KPK kan menangkap koruptor, kok ini hanya mengatakan?," paparnya.
 
"Kalau sudah tahu bahwa aktor utama koruptor adalah elite parpol ya segera diusut dan ditahan dong, jangan cuma dirasani dan dibahas dengan wartawan," sambungnya.
 
Selain itu, dia juga mengkritisi kinerja dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang kerap menyebutkan adanya transaksi mencurigakan dan rekening gendut sejumlah pejabat, namun tidak segera melaporkanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Demikian juga PPATK. Jangan banyak cakap saja, segera laporkan transaksi-transaksi yang mencurigakan itu ke KPK! Demikian juga dengan Kejaksaan dan penegak hukum lainnya, mana pelaksanakaan fungsinya?," tegasnya.

(sus)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan