Khamis, 20 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


HNW: Hukum Indonesia Tajam kepada Rakyat Kecil

Posted: 20 Dec 2012 10:57 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Hidayat Nur Wahid mengatakan hukum di Indonesia masih bagaikan pisau yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

"Minggu-minggu ini kita dikejutkan dengan berita dua orang warga Magelang yang karena memotong bambu tetangganya, cepat disidang dan divonis," kata Hidayat saat menyampaikan Refleksi Akhir Tahun 2012 Fraksi PKS DPR di Jakarta, Jumat (21/12).

Hidayat mengatakan bila kasus hukum melibatkan rakyat kecil, aparat sangat sigap bereaksi dan tanpa ampun menjatuhkan vonis yang tidak ringan. Sebaliknya bila hukum melibatkan kelompok elit, maka hukum menjadi tumpul bahkan bisa ditawar.

Mantan Presiden PKS itu mencontohkan kasus dugaan korupsi yang melibatkan elit, menampakkan wujud tarik menarik yang bersifat politis. Dugaan korupsi Hambalang dan kasus Century, misalnya, berjalan bertahun-tahun dan hingga kini belum tuntas.

"Kasus Hambalang dan Century, meskipun belakangan sudah ada perkembangan, hasilnya belum sebanding dengan gegap gempita dukungan dan pembelaan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," tuturnya.

KPK, menurut Hidayat harus bekerja lebih giat untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi, khususnya Hambalang dan Century, yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Perkembangan pengusutan dua kasus itu, kata dia, hingga kini belum memberikan rasa keadilan bagi publik.

"FPKS, sesuai dengan komitmen semula, akan tetap mendukung upaya-upaya penguatan KPK. Pemberantasan korupsi juga harus memberi keyakinan kepada publik bahwa KPK tidak berada di wilayah yang 'abu-abu'," ucapnya mengakhiri.

Wisata Olahraga berdampak Positif bagi Pariwisata Indonesia

Posted: 20 Dec 2012 10:56 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisata olahraga atau "sport tourism" berdampak positif terhadap pariwisata Indonesia. Karena membuka peluang investasi melalui kerja sama antara pemerintah, perusahaan swasta serta masyarakat di daerah-daerah potensi wisata tersebut.

"Mengangkat nama bangsa Indonesia juga merupakan salah satu dampak dari pengembangan sport tourism yang ada di Indonesia dalam kancah internasional," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam Seminar Nasional Sport Tourism di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara di Jakarta, Jumat (21/12).

Untuk itu, kata Irwan, perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota sehingga juga menimbulkan peluang kerja sama antara pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat.

Irwan menambahkan, Sumatera Barat telah mengembangkan wisata olahraga melalui Tour de Singkarak sejak 2009 dan akan berlangsung kembali pada Juni 2013.

Kegiatan itu, katanya, telah meningkatkan ekonomi pariwisata di Sumbar dengan meningkatnya jumlah hotel dan kegiatan yang terkait dengan perekonomian lainnya.

Beberapa kegiatan "sport tourism" yang mewakili daerah-daerah yang ada di Sumbar, yakni Pacu Kudo, Pacu Itik, Berburu Babi, dan Perahu Naga yang merupakan akulturasi budaya pada daerah tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar menegaskan, Tour de Singkarak menjadi peringkat kelima tempat berpenonton terbanyak. Karena menggali daya tarik alam yang berpotensi olahraga serta menggabungkan olahraga dan pariwisata tersebut.

"Indonesia juga berpotensi dalam olahraga di udara seperti paralayang dan layang-layang," kata Sapta Nirwandar.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan