Isnin, 31 Disember 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


DPR Malah Turunkan Belanja Negara untuk Pembangunan

Posted: 31 Dec 2012 06:47 AM PST

Korupsi

DPR Malah Turunkan Belanja Negara untuk Pembangunan

Penulis : Khaerudin | Senin, 31 Desember 2012 | 21:34 WIB

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com- Keanehan dalam fungsi penganggaran Dewan Perwakilan Rakyat saat membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama pemerintah, sebenarnya dapat terlihat setiap tahun. Salah satunya adalah saat DPR membahas mata anggaran belanja negara untuk pengeluaran pembangunan.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2012, pemerintah mengusulkan pengeluaran pembangunan sebesar Rp 477,5 triliun. Tetapi setelah dibahas bersama DPR, jumlah pengeluaran pembangunan justru berkurang menjadi Rp 456,6 triliun.

Menurut Koordinator Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, keanehan ini sebenarnya teramat nyata terlihat karena giliran membahas RAPBN untuk pengeluaran pembangunan, DPR menguranginya. Akan tetapi setelah APBN disahkan, dan pada pertengahan tahun, DPR membahas APBN-Perubahan, barulah pengeluaran pembangunan kembali meningkat.

Dalam APBN-P 2012, pengeluaran pembangunan menjadi Rp 521 triliun. "DPR baru mengubah pengeluaran pembangunan di APBN-P. Kenapa dilakukan saat pembahasan APBN-P, padahal kan waktunya mepet, menjelang akhir tahun anggaran. Inilah anehnya. Makanya banyak sekali proyek-proyek fiktif. Bahkan proyek-proyek yang dikorupsi ini, kebanyakan karena dapat anggaran saat APBN-P. Ini menjadi modus kecurangan dalam pembahasan anggaran," kata Sebastian.

Menurut dia, seandainya tak berniat curang, seharusnya nilai pengeluaran pembangunan sudah sejak RAPBN dibahas, sudah dinaikkan oleh DPR. Apalagi pengeluaran pembangunan adalah untuk kepentingan publik.

Ini berbeda ketika DPR membahas belanja rutin untuk pegawai. Justru awalnya pemerintah mengajukan pengeluaran rutin (belanja pegawai) dalam APBN 2012 sebesar Rp 476,6 triliun. Tetapi setelah dibahas bersama DPR, nilainya malah melonjak menjadi Rp 508 triliun.

Editor :

Marcus Suprihadi

Mencermati Dugaan Konspirasi APBN

Posted: 31 Dec 2012 06:16 AM PST

Korupsi

Mencermati Dugaan Konspirasi APBN

Penulis : Khaerudin | Senin, 31 Desember 2012 | 20:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Hampir setiap tahun pembahasan anggaran antara Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah diduga penuh konspirasi. Tak terkecuali tahun 2012. Banyak hal aneh jika item dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dikritisi.

Koordinator Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengungkapkan, salah satu yang menjadi sorotan masyarakat terhadap kinerja DPR adalah fungsi penganggaran (bujeting) yang mereka miliki. Sebastian mengatakan, dengan hanya mencermati postur APBN 2012, akan muncul sejumlah pertanyaan dan sinyalemen tentang dugaan konspirasi dalam pembahasannya.

Sebastian mencontohkan, penerimaan negara yang diajukan pemerintah dalam APBN 2012 adalah Rp 1.292,9 triliun. "Setelah dibahas bersama DPR, penerimaan negara membengkak menjadi Rp 1.311,3 triliun. Artinya ada, tambahan penerimaan negara sebesar Rp 18,4 triliun. Pola seperti ini terus terjadi setiap tahun, setiap kali pembahasan APBN. Pemerintah mengajukan asumsi penerimaan, terus setelah dibahas bersama DPR, angkanya bertambah," kata Sebastian di Jakarta, Senin (31/12).

Lantas apa yang aneh?

Sebastian mengatakan, pemerintah seperti sengaja tidak melaporkan semua penerimaan negara secara jujur saat menyusun RAPBN. "Pemerintah dan DPR disinyalir sengaja menutupi fakta soal penerimaan negara yang sesungguhnya. Karena ini bisa digunakan sebagai alat tawar menawar kepentingan dengan DPR," kata Sebastian.

Editor :

Marcus Suprihadi

Tiada ulasan:

Catat Ulasan