Isnin, 31 Disember 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Ramos Horta utusan PBB untuk Guinea-Bissau

Posted: 31 Dec 2012 08:34 PM PST

Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta (www.bbc.co.uk)

Berita Terkait

PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menunjuk Jose Ramos Horta, mantan presiden Timor Leste dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, sebagai wakil barunya khusus untuk Guinea-Bissau yang dilanda kudeta.

Orang yang membantu membawa kemerdekaan Timor Leste itu juga akan mengepalai Kantor Pembangunan Perdamaian Terpadu PBB (UNIOGBIS) di Guinea-Bissau.

Dia menggantikan diplomat Rwanda Joseph Mutaboba, yang masa tugasnya di negara bermasalah Afrika barat itu berakhir pada 31 Januari, demikian lapor AFP.

Ramos-Horta, 63 tahun, "telah melakukan lebih dari tiga dekade tugas diplomatik dan karier politik dalam pelayanan perdamaian dan stabilitas di Timor Leste serta di luar itu," kata satu pernyataan PBB.

Mutaboba yang diangkat pada tahun 2009, meninggalkan negara itu pada awal Desember. Guinea-Bissau menuntut dia harus diganti, karena menuduh Mutaboba lebih menguntungkan Pemerintah yang kehilangan kekuatan dalam satu kudeta April yang menyela pemilihan presiden.

Satu pemerintahan sipil sementara berencana menyelenggarakan pemilihan umum pada tahun 2013.

Guinea-Bissau telah mengalami ketidakstabilan akibat konflik antara tentara dan pemerintah sejak kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1974.

Ramos-Horta juga aktif pada inisiatif perdamaian internasional. Dia bersama dengan Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996.

Dia dinominasikan ke pos PBB pada saat misi penjaga perdamaian PBB di Timor Lester berakhir pada Senin, setelah 13 tahun negara Asia termuda itu mengalami transisi berdarah menuju kemerdekaan.

(H-AK)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pemimpin Korut seru peredaan ketegangan dengan Korsel

Posted: 31 Dec 2012 08:21 PM PST

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, saat parade militer merayakan ulang tahun mendiang Kim Jong-Il di Pyongyang dalam foto yang diambil Kyodo, Kamis, 16 Februari 2012. (REUTERS/Kyodo)

Berita Terkait

Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un Selasa menyerukan untuk mengurangi ketegangan dengan Korea Selatan (Korsel) dan menandai "pembalikan radikal" ekonomi nasional dalam pesan yang disiarkan televisi negara.

"Masalah penting dalam mengakhiri pembagian negara dan mencapai penyatuan kembali adalah untuk menghapus konfrontasi antara Utara dan Selatan," kata Kim dalam pesan Tahun Baru yang dikutip AFP.

"Catatan masa lalu hubungan antar-Korea menunjukkan bahwa konfrontasi antara saudara sebangsa hanya akan mengarah pada perang," katanya.

Pesan itu disampaikan beberapa pekan setelah terpilihnya tokoh konservatif Park Geun-Hye sebagai presiden baru Korsel dan bertepatan dengan diskusi-diskusi Dewan Keamanan PBB untuk menghukum Korut yang baru-baru ini meluncurkan roket jarak jauhnya.

Dalam pesan bersuara pemimpin Korut yang pertama dilakukan sejak kakek Kim dan pendiri Korea Utara Kim Il-Sung menyampaikannya pada 1994.

Kim Jong-Un, yang mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya Kim Jong-Il pada 17 Desember 2011, juga mengatakan bahwa 2013 akan menjadi tahun "kreasi yang akan mempengaruhi pembalikan radikal."

"Mari kita lakukan pembalikan radikal dalam pembangunan ekonomi raksasa dengan semangat dan keberanian yang sama saat kita menaklukkan ruang! -- ini slogan perjuangan partai dan rakyat yang harus junjung tahun ini," katanya.

(H-AK)

          

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan