Rabu, 31 Oktober 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Pilihan Busana Terbaik Saat Interviu Kerja

Posted: 31 Oct 2012 12:50 AM PDT

MELEWATI proses wawancara kerja tidak saja diperlukan kesiapan fisik dan mental, tapi juga penampilan. Agar mulus melewati momen tersebut, inilah penampilan yang bisa jadi referensi.

Sukses melewati proses wawancara kerja tidak hanya bertumpu pada kelancaran Anda dalam menjawab pertanyaan dari si pewawancara. Di luar itu, penampilan pun menjadi poin penting dalam memenangkan hati pewawancara.

Fashion experts and Business leaders mengatakan, untuk memberikan penampilan yang menyakinkan saat interviu kerja, Anda harus memperhatikan pakaian dan aksesori yang dikenakan saat itu. Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti dipaparkan US News.

Setelan pakaian yang sesuai

Pakaian formal yang rapi dan sesuai sangat dibutuhkan para pelamar kerja ketika melewati interviu. "Anda dapat mengenakan busana yang lengkap dan sesuai. Namun jika tidak serasi dikenakan dan tidak pas dengan tubuh, maka hindari untuk menggunakannya," kata Rachel Dotson, content manager dari ZipRecruiter.com.

Perhiasan atau aksesori

Simpel dan classy menjadi ketentuan dalam memilih aksesori untuk melengkapi penampilan Anda. Pilihlah perhiasan atau aksesori pakaian yang tepat untuk membantu Anda tampil menawan dan menarik di hadapan mereka.

Celana pensil warna hitam

Untuk wanita, celana hitam model pensil wajib dimiliki. "Celana ini tidak hanya klasik, tetapi juga sangat fleksibel saat dikenakan," tutur Kayleigh Irby, wakil presiden pengembangan bisnis di Komunikasi Soulshine.

Tas kulit

Dengan membawa tas kulit, Anda akan terlihat sebagai seorang profesional muda yang siap bekerja. Selain itu, tas kulit juga memberikan kesan bahwa Anda rapi dan teliti menaruh semua berkas keperluan interviu dalam sebuah wadah. (ind) (tty)

KY: Hakim Agung Tak Punya Sense of Crisis

Posted: 31 Oct 2012 12:50 AM PDT

JAKARTA - Ketua Komisi Yudisial (KY) Eman Suparman mengaku kekecewa atas putusan Hakim Agung Imron Anwari yang membatalkan vonis pidana mati terhadap produsen narkoba, Hengky Gunawan.

Eman juga menilai bahwa Hakim Agung Imron Anwari tidak memiliki Sense of Crisis terhadap lingkungan, bahwa vonis untuk terdakwa kasus narkoba tidak memandang bulu. Bahkan penegak hukum sekelas Hakim pun tak luput dari barang haram ini.

"Ini kan bukan perkara korupsi, yang hanya dilakukan oleh kalangan tertentu. Narkoba kan bisa ke siapa saja," kata Eman Suparman kepada wartawan di Gedung KY, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2012).

Sebelumnya, MA telah membatalkan hukuman mati bagi pemilik pabrik ekstasi Hengky Kurniawan yang ditangkap 23 Mei 2006 lalu di Surabaya.

Dalam putusan sidang itu, Hengky dijatuhi hukuman 15 tahun penjara oleh PN Surabaya. Di tingkat banding, Pengadilan Tinggi Surabaya memperberat hukuman jadi 18 tahun penjara.

Dan di tingkat kasasi, hukuman kembali dinaikkan menjadi hukuman mati, namun MA menganulir dan mengubah hukuman mati Hengky menjadi 15 tahun penjara.   

(ded)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan